Supply chain management software dirancang untuk memudahkan bisnis dalam merencanakan, menjalankan, dan memonitor alur distribusi barang mulai dari produksi hingga sampai ke tangan konsumen.
Bagi bisnis di sektor manufaktur, distribusi, atau ritel, pengelolaan supply chain yang tidak terintegrasi bisa menyebabkan kelebihan stok, keterlambatan pengiriman, dan pemborosan biaya. Dengan SCM software, semua data terpusat dan keputusan dapat diambil lebih cepat.
Artikel ini menyajikan 23 rekomendasi SCM software terbaik di Indonesia untuk membantu Anda memilih sistem yang tepat dan mencegah gangguan operasional yang merugikan.
Key Takeaways
|
Apa itu Supply Chain Management System?
Supply Chain Management System adalah sistem yang perusahaan gunakan untuk mengelola dan mengoptimalkan alur barang, jasa, serta informasi di sepanjang rantai pasok. Tujuan utamanya adalah meningkatkan efisiensi operasional, kualitas produk, produktivitas, serta kepuasan pelanggan secara menyeluruh.
Aplikasi SCM memantau pergerakan barang secara real-time sehingga memberi visibilitas penuh terhadap stok dan permintaan pasar, serta mempercepat koordinasi antar divisi.
Misalnya, saat bahan baku menipis, sistem bisa langsung memberi notifikasi ke tim procurement tanpa perlu pengecekan manual. Atau ketika permintaan pasar melonjak, supply chain management system bisa menyesuaikan perencanaan produksi agar tidak terjadi kekurangan pasokan.
Jenis-Jenis Software dalam Supply Chain Management
- Software Pengadaan (Procurement Management): Memfasilitasi proses pembelian barang dan jasa dari berbagai vendor agar lebih cepat, akurat, dan terorganisir.
- Software Manajemen Inventaris (Inventory Management): Digunakan untuk mengawasi dan mengatur stok barang secara real-time di berbagai lokasi dalam rantai pasok.
- Software Manajemen Gudang (Warehouse Management): Mengelola operasional gudang seperti penerimaan barang, penyimpanan, dan proses pengiriman secara efisien.
- Software Logistik dan Transportasi (Logistics & Transportation): Memungkinkan pengaturan rute pengiriman, pelacakan armada, dan optimasi distribusi barang agar lebih hemat waktu dan biaya.
- Software Perencanaan Permintaan (Demand Planning): Memprediksi kebutuhan pasar berdasarkan data historis dan tren terkini guna mendukung perencanaan produksi yang lebih akurat.
Fitur Utama SCM Software untuk Bisnis Modern
SCM software yang efektif mengintegrasikan seluruh proses rantai pasok dalam satu sistem terpusat. Berikut fitur-fitur penting yang sebaiknya tersedia dalam software supply chain management system Anda:
- Perencanaan Permintaan & Produksi Otomatis: SCM software harus mendukung prediksi permintaan berbasis data historis dan AI, serta menyusun jadwal produksi yang adaptif untuk menghindari kekurangan stok.
- Manajemen Vendor & Pengadaan Terpusat: Software perlu memiliki modul pengadaan untuk memilih vendor terbaik, melacak pemesanan bahan baku, dan memantau performa pemasok secara real-time.
- Pelacakan Inventaris & WMS (Warehouse Management System): Software harus menyajikan data ketersediaan stok secara akurat, terhubung langsung dengan sistem gudang dan barcode, bahkan untuk multi lokasi.
- Distribusi & Logistik Real-Time: SCM software modern dilengkapi dengan fitur untuk merencanakan pengiriman, memantau status pengiriman secara langsung, dan mengelola rute distribusi.
- Manajemen Retur & After-Sales: Sistem perlu menangani pengembalian barang, mencatat alasan retur, dan membantu tim operasional meningkatkan layanan pasca pengiriman.
23 Supply Chain Management System (SCM) Terbaik 2025
Berikut adalah 23 software SCM terbaik di Indonesia yang dapat memperkuat ketahanan rantai pasok dan meminimalkan risiko gangguan operasional.
1. Software SCM HashMicro
HashMicro menawarkan SCM software terbaik yang dirancang untuk membantu perusahaan menangani kompleksitas rantai pasok secara lebih mudah dan efisien. Sistem ini mencakup proses penting seperti pengadaan, produksi, inventaris, penjualan, hingga distribusi.
Dengan satu platform, Anda dapat pantau pergerakan barang, mengatur pengadaan, cek status produksi, dan memastikan rantai pasok lancar tanpa harus berpindah aplikasi atau mengandalkan spreadsheet manual.
Baik untuk sektor manufaktur, distribusi, ritel, maupun logistik, solusi ini memberikan kendali penuh atas proses supply chain tanpa harus beralih antar sistem.
Berikut adalah beberapa fitur komprehensif yang ditawarkan software SCM HashMicro:
- Inventory Management: Hindari kerugian karena stok mati atau kehabisan barang dengan sistem yang otomatis menyeimbangkan ketersediaan dan permintaan real-time.
- Procurement Management: Tekan biaya dan waktu pengadaan lewat sistem yang bisa bandingkan harga vendor, atur permintaan internal, dan jadwalkan pengiriman otomatis.
- Order Management: Minimalkan pesanan tertunda dengan dashboard terpusat yang menghubungkan penjualan, gudang, dan pengiriman dalam satu alur kerja.
- Shipment Tracking: Kurangi komplain pelanggan dengan pelacakan pengiriman real-time yang langsung terhubung ke status gudang dan kurir.
- Return Management: Proses retur tanpa ribet dengan sistem yang otomatis mencatat alasan pengembalian, update stok, dan terintegrasi ke laporan keuangan.
- Planning & Forecasting Management: Prediksi kebutuhan bahan dan produksi lebih akurat berdasarkan tren penjualan dan lead time, bukan sekadar tebakan.
Kelebihan | Kekurangan |
User-friendly interface | Durasi implementasi beragam tergantung kustomisasi kebutuhan bisnis |
Integrasi dengan sistem lain, termasuk manufaktur, akuntansi, inventaris, dan CRM | Antrean demo gratis yang panjang karena banyaknya peminat |
Kustomisasi detail sesuai kebutuhan bisnis | |
Unlimited user tanpa biaya tambahan | |
Lifetime after-sales service and maintenance |
SCM Software dari HashMicro terbukti membantu salah satu perusahaan di Indonesia, yaitu perusahaan Marimas. Implementasinya membawa kesuksesan dalam memantau proses produksi hingga distribusi secara real-time. Anda dapat baca selengkapnya di sini.
Jika Anda masih ragu dan ingin terlebih dahulu mempelajari rincian harga yang sesuai dengan bisnis Anda, klik banner di bawah ini untuk mengetahui skema harganya.
2. Odoo SCM Software
Odoo SCM Software adalah solusi open-source modular untuk IT manager, project lead di perusahaan menengah hingga besar yang butuh platform fleksibel untuk mengelola rantai pasok.
Fitur-fiturnya juga beragam, dari pool inventory software, manajemen multi-gudang, pengadaan otomatis, perencanaan produksi, hingga pelacakan pengiriman. Fitur Odoo dapat disesuaikan dibandingkan software SaaS (software as a service)biasa.
Kelebihan | Kekurangan |
Antarmuka ramah pengguna | Kompleksitas kustomisasi |
Kemudahan akses | Fitur dan fungsionalitas terbatas |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | Dukungan pelanggan kurang efektif |
Baca juga: Cara Meningkatkan Efisiensi Proses Supply Chain Management untuk Bisnis Anda
3. SAP Supply Chain Management System
SAP SCM Software adalah solusi enterprise-grade untuk IT manager, project lead, dan pengambil keputusan di perusahaan menengah hingga besar.
Sistem ini mencakup fitur lengkap seperti perencanaan permintaan, manajemen inventaris, distribusi, dan analitik real-time yang terintegrasi langsung dengan ERP. Cocok untuk perusahaan yang membutuhkan otomasi supply chain skala besar dan respons pasar yang lebih gesit.
Kelebihan | Kekurangan |
Integrasi yang kuat dengan sistem lain | Biaya implementasi dan lisensi relatif tinggi |
Skalabilitas tinggi | Kustomisasi yang rumit |
Sistem open-source modular | Ketergantungan pada konsultan |
4. Software SCM Microsoft Dynamics
Microsoft Dynamics Supply Chain Management System dirancang untuk perusahaan besar yang membutuhkan sistem terintegrasi untuk mengelola rantai pasok dari persediaan, pengadaan, hingga distribusi.
Sistem ini mendukung perencanaan berbasis data dengan dashboard yang dapat dikustomisasi sesuai kebutuhan tiap divisi. Integrasinya dengan Microsoft 365 dan Power BI memungkinkan kolaborasi lintas departemen yang lebih efektif dan terukur.
Kelebihan | Kekurangan |
User-friendly interface | Biaya implementasi dan lisensi yang tinggi |
Integrasi dengan produk-produk Microsoft | Keterbatasan fungsionalitas |
Ketergantungan pada ekosistem Microsoft |
5. Oracle Supply Chain Management Indonesia
Oracle SCM Software dirancang untuk perusahaan besar yang membutuhkan sistem modular berbasis AI untuk mengelola supply chain kompleks. Sistem ini melayani perencanaan permintaan, inventaris, transportasi, hingga manufaktur.
Dengan analisis prediktif dan machine learning, Oracle membantu tim supply chain memprediksi kebutuhan pasar, menyusun strategi persediaan secara real-time, dan meningkatkan respons cepat terhadap perubahan permintaan pelanggan.
Kelebihan | Kekurangan |
Menawarkan serangkaian fitur komprehensif | Biaya implementasi dan lisensi relatif tinggi |
Kemampuan analitik yang kuat | Kompleksitas penggunaan |
Ketergantungan pada konsultan |
6. Software SCM EazyStock
EazyStock adalah software SCM berbasis cloud yang cocok untuk distributor, retailer, dan UKM yang ingin mengoptimalkan persediaan tanpa harus mengubah sistem ERP yang sudah ada.
Aplikasi ini menyediakan alat perencanaan dan pengendalian stok yang cerdas, termasuk prediksi permintaan, manajemen waktu pemesanan, dan pelacakan tingkat layanan. EazyStock juga terintegrasi dengan API dan ERP, sehingga mudah diadopsi oleh bisnis yang ingin meningkatkan efisiensi inventaris tanpa sistem yang kompleks.
Kelebihan | Kekurangan |
Memiliki fitur yang lengkap | Keterbatasan fungsionalitas |
Mudah digunakan | Ketergantungan pada koneksi internet |
Skalabilitas tinggi | Dukungan pelanggan kurang responsif |
7. Red ERP SCM Software
Red ERP adalah software SCM yang cocok untuk bisnis skala menengah yang ingin menyatukan proses pemasaran, penjualan, operasional, dan akuntansi dalam satu sistem otomatis.
Platform ini mendukung integrasi penuh antardivisi, mempermudah koordinasi dan pelacakan setiap aktivitas bisnis secara real-time. Dengan alur kerja yang lebih efisien, Red ERP membantu meningkatkan produktivitas tanpa harus menggunakan banyak aplikasi terpisah.
Kelebihan | Kekurangan |
Skalabilitas tinggi | Fungsionalitas terbatas |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | Kustomisasi yang rumit |
Tersedia fitur vendor management | Ketergantungan pada konsultan |
8. Zoho SCM Software
Zoho adalah software SCM berbasis cloud untuk UKM yang butuh solusi cepat dalam mengelola pembelian, stok, dan distribusi. Sistemnya ringan, mudah digunakan, dan langsung terintegrasi dengan aplikasi Zoho lain seperti CRM dan akuntansi. Cocok untuk bisnis yang ingin otomatisasi tanpa investasi sistem yang rumit.
Kelebihan | Kekurangan |
User-friendly interface | Ketergantungan pada koneksi internet |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | Keterbatasan fungsionalitas |
Dukungan pelanggan kurang responsif |
9. Infor Supply Chain Management System
Infor adalah SCM software untuk perusahaan manufaktur, distribusi, dan logistik berskala besar yang dipimpin oleh supply chain director, CIO, atau eksekutif operasional.
Sistem ini mendukung forecasting canggih, otomatisasi lintas sistem, dan analitik real-time dengan AI dan big data. Terintegrasi langsung dengan Infor ERP dan CRM, solusi ini dirancang untuk perusahaan dengan operasional kompleks yang butuh kontrol menyeluruh dalam satu platform.
Kelebihan | Kekurangan |
User-friendly interface | Biaya implementasi yang tinggi |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | Kustomisasi terbatas |
10. Software SCM EQUIP
EQUIP adalah software SCM untuk UKM dan bisnis menengah di Indonesia yang mencari solusi terjangkau untuk mengelola pembelian, stok, dan pengiriman secara efisien.
Sistem ini mudah digunakan, hemat biaya, dan cocok untuk tim operasional yang ingin mempercepat proses tanpa sistem yang rumit. Dengan dukungan lokal dan antarmuka yang sederhana, EQUIP menjadi opsi praktis untuk bisnis yang ingin naik level tanpa beban biaya besar.
Kelebihan | Kekurangan |
User interface intuitif | Durasi implementasi tergantung kebutuhan bisnis |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | |
Kustomisasi sesuai kebutuhan bisnis |
11. Software SCM GMDH Streamline
GMDH Streamline adalah software SCM yang fokus pada perencanaan permintaan dan pengisian stok untuk distributor dan produsen skala menengah. Dengan analisis berbasis data historis penjualan, sistem ini menyajikan forecasting yang akurat dan otomatis, jauh melampaui batasan modul ERP konvensional.
Cocok untuk tim supply chain yang butuh alat perencanaan mendalam tanpa harus mengubah sistem inti perusahaan.
Kelebihan | Kekurangan |
Kemampuan kustomisasi | Kompleksitas implementasi |
Integrasi yang kuat dengan sistem lain | Biaya implementasi mungkin tinggi tergantung kebutuhan bisnis |
12. SCM Software Blue Yonder
Blue Yonder adalah SCM software kelas enterprise yang dirancang untuk ritel, manufaktur, dan distribusi dengan kebutuhan perencanaan, logistik, dan monitoring secara real-time.
Ditenagai AI dan analitik prediktif, platform ini membantu perusahaan mengelola rantai pasok kompleks dengan visibilitas end-to-end. Cocok untuk tim supply chain yang butuh kecepatan respon, akurasi data, dan otomatisasi lintas sistem.
Kelebihan | Kekurangan |
Memanfaatkan AI/ML untuk memberikan prediksi rantai pasok yang akurat. | Biaya implementasi yang cukup tinggi. |
Mendukung integrasi dengan sistem lain. | Memerlukan pelatihan intensif. |
13. IBM Sterling
IBM Sterling adalah supply chain management system berbasis cloud untuk perusahaan besar yang mengelola rantai pasok global dan ingin kolaborasi real-time dengan mitra bisnis.
Dengan analitik canggih, sistem ini mendeteksi risiko dan peluang secara proaktif dan membantu pengambilan keputusan strategis berbasis data.
Kelebihan | Kekurangan |
Platform berbasis cloud. | Biaya lisensi yang cukup mahal untuk bisnis kecil. |
Mendukung kolaborasi real-time antar mitra rantai pasok. | Membutuhkan waktu implementasi yang panjang. |
14. NetSuite Supply Chain Management System
NetSuite adalah supply chain management system berbasis ERP untuk perusahaan menengah hingga besar yang ingin menyatukan keuangan, pembelian, stok, dan logistik dalam satu platform.
Dirancang untuk CIO, CFO, dan pemimpin supply chain, sistem ini mendukung integrasi menyeluruh dan visibilitas real-time selama proses implementasi atau migrasi ERP. Modul SCM-nya juga dilengkapi otomatisasi dan laporan instan untuk kontrol penuh atas alur distribusi.
Kelebihan | Kekurangan |
Terintegrasi dengan modul ERP lain. | Biaya lisensi dan implementasi yang tinggi. |
Fitur otomatisasi yang meningkatkan efisiensi proses rantai pasok. | Kurva pembelajaran yang memakan waktu untuk pengguna baru. |
Pelaporan yang komprehensif. | Memerlukan konfigurasi tambahan untuk kebutuhan spesifik industri. |
15. Shippabo Supply Chain Management System
Shippabo adalah software manajemen logistik berbasis cloud untuk bisnis yang mengelola pengiriman internasional, mulai dari laut, udara, truk, hingga bea cukai. Cocok untuk tim logistik yang butuh pelacakan real-time, manajemen inventaris tingkat SKU, dan kolaborasi langsung dengan mitra supply chain.
Platform ini membantu perusahaan impor-ekspor menyederhanakan pengiriman dan meningkatkan visibilitas lintas proses dalam satu sistem terpadu.
Kelebihan | Kekurangan |
Visibilitas real-time | Biaya implementasi awal |
Otomatisasi proses pengiriman | Keterbatasan layanan tambahan |
16. Software SCM Altexsoft
AltexSoft adalah penyedia layanan pengembangan software SCM kustom untuk perusahaan menengah ke atas yang butuh integrasi sistem dan solusi rantai pasok yang disesuaikan.
Ditujukan untuk CTO, CIO, dan digital transformation lead yang ingin membangun tools forecasting, stok, dan logistik di luar model SaaS standar. AltexSoft fokus pada solusi modern yang dirancang khusus sesuai proses bisnis klien.
Kelebihan | Kekurangan |
Solusi kustomisasi sesuai kebutuhan bisnis | Biaya implementasi awal yang signifikan |
Integrasi dengan sistem yang ada | Memerlukan waktu untuk penyesuaian sistem |
17. Supply Chain Management System HCLTech
HCLTech menyediakan layanan supply chain management system untuk perusahaan besar yang ingin meningkatkan efisiensi operasional melalui transformasi digital dan otomatisasi tenaga kerja.
Solusinya mencakup digitalCOLLEAGUE, platform berbasis peran yang mendukung integrasi tenaga kerja digital ke dalam proses SCM. Cocok untuk CTO, COO, dan tim transformasi yang mencari pendekatan modern di luar sistem konvensional.
Kelebihan | Kekurangan |
Solusi terintegrasi. | Kompleksitas integrasi. |
Inovasi digital | Ketergantungan pada penyedia layanan. |
18. Software SCM Prieds
Prieds adalah software SCM berbasis cloud asal Indonesia yang dirancang untuk perusahaan manufaktur, distribusi, dan logistik skala menengah yang butuh solusi fleksibel dan lokal.
Cocok untuk ops manager dan IT lead yang mencari sistem rantai pasok terintegrasi dengan IoT dan kompatibel dengan ERP, Prieds dapat mengotomatisasi proses tanpa kehilangan kendali atas konfigurasi bisnis.
Kelebihan | Kekurangan |
Kustomisasi sesuai kebutuhan bisnis | Memerlukan waktu untuk penyesuaian sistem sesuai kebutuhan spesifik |
Integrasi end-to-end dengan perangkat keras dan perangkat lunak lain | Ketergantungan pada dukungan teknis eksternal untuk pemeliharaan dan pembaruan |
19. Software SCM Acumatica
Acumatica adalah software SCM berbasis ERP cloud untuk perusahaan manufaktur, distribusi, dan wholesale skala menengah yang butuh visibilitas ERP dan fleksibilitas SaaS.
Dirancang untuk ops manager, inventory planner, dan IT lead, sistem ini mencakup manajemen stok, pengadaan, pemesanan, pengiriman, retur, hingga perencanaan, semuanya dalam satu platform yang responsif terhadap perubahan pasar.
Kelebihan | Kekurangan |
Mudah digunakan | Kurva pembelajaran yang curam |
Kemampuan integrasi dengan sistem lain | Kompleksitas kustomisasi |
20. Software SCM Diceus
DICEUS adalah penyedia layanan pengembangan software SCM kustom untuk perusahaan manufaktur, distribusi, dan logistik skala menengah yang butuh solusi sesuai alur kerja spesifik.
Ditujukan untuk CTO, IT lead, dan manajer rantai pasok, layanan mereka mencakup audit sistem, pengembangan perangkat lunak khusus, serta dukungan teknis jangka panjang.
Kelebihan | Kekurangan |
Solusi kustomisasi sesuai kebutuhan bisnis | Memerlukan waktu untuk penyesuaian sistem |
Integrasi dengan sistem yang ada | Ketergantungan pada dukungan teknis eksternal |
21. ThroughPut SCM Software
ThroughPut AI adalah SCM software berbasis machine learning untuk perusahaan menengah hingga besar yang ingin mengoptimalkan rantai pasok dengan analitik prediktif.
Cocok untuk ops lead, analis data, dan tim supply chain yang butuh wawasan berbasis data untuk perencanaan permintaan, identifikasi bottleneck, dan otomatisasi keputusan strategis.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
22. SCM Software Epicor
Epicor adalah SCM software untuk perusahaan manufaktur dan distribusi skala menengah hingga besar yang ingin mendigitalisasi rantai pasok dengan custom-fit supply chain automation.
Dirancang untuk ops lead, IT head, dan manajer supply chain, Epicor menawarkan fleksibilitas tinggi agar dapat disesuaikan dengan kebutuhan operasional tiap industri.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
23. Logility Supply Chain Management System
Logility adalah SCM software untuk perusahaan menengah hingga besar yang ingin mengotomatiskan pengelolaan rantai pasok kompleks dengan solusi berbasis teknologi canggih.
Logility ocok untuk supply chain lead, manager operasional, dan CIO yang butuh platform pintar untuk perencanaan, pengadaan, dan distribusi dengan efisiensi maksimal.
Kelebihan | Kekurangan |
|
|
Tantangan yang Biasa Dihadapi Ketika Menerapkan SCM
Penerapan software Supply Chain Management (SCM) sering dianggap sebagai langkah strategis untuk meningkatkan efisiensi operasional dan daya saing bisnis. Akan tetapi, terdapat beberapa tantangan utama yang sering muncul dalam implementasi aplikasi SCM:
- Kurangnya integrasi sistem: Banyak perusahaan menggunakan perangkat lunak berbeda untuk manajemen inventaris, logistik, dan pemesanan yang tidak selalu kompatibel. Ini menyebabkan data terpisah dan proses tidak sinkron.
- Kompleksitas rantai pasok global: Melibatkan pemasok, distributor, dan mitra dari berbagai negara menimbulkan tantangan komunikasi, transparansi, dan manajemen risiko.
- Keterbatasan teknologi: Tidak semua perusahaan memiliki akses ke teknologi canggih seperti kecerdasan buatan (AI) atau analisis big data. Investasi awal yang tinggi sering menjadi hambatan utama.
- Perubahan permintaan yang tidak terduga: Selain itu, fluktuasi permintaan pasar memaksa perusahaan menyesuaikan produksi dan distribusi secara cepat, yang sulit tanpa sistem yang adaptif.
Tantangan dalam penerapan SCM software memang kompleks dan beragam, namun dapat diatasi dengan perencanaan yang matang, pemilihan teknologi yang tepat, serta pelatihan karyawan yang memadai.
Manfaat Supply Chain Management Software
Melalui survei McKinsey 2024, terlihat bahwa rantai pasok masih menjadi titik rawan operasional di banyak industri. Bahkan, 9 dari 10 pemimpin supply chain global melaporkan gangguan besar, namun sebagian besar perusahaan belum memiliki sistem yang cukup adaptif untuk menghadapi kondisi tersebut.
Lantas, bagaimana cara perusahaan menghadapi kompleksitas rantai pasok yang terus berubah? Bagaimana proses logistik, pengadaan, dan manajemen stok bisa tetap efisien?
Sebagai jawaban, banyak perusahaan kini mengandalkan software SCM modern untuk mengotomatiskan proses, meningkatkan integrasi, dan memperkuat rantai pasok di sektor ritel, manufaktur, farmasi, dan konstruksi.
Beberapa manfaat utama dari SCM software bagi industri besar adalah sebagai berikut.
- Menekan biaya operasional melalui otomatisasi procurement, logistik, dan manajemen stok.
- Memberikan visibilitas real-time terhadap pergerakan barang, level inventaris, dan pengiriman.
- Meningkatkan kolaborasi antara tim internal dan mitra eksternal seperti vendor, supplier, dan distributor.
- Mencegah kehabisan stok atau overstock dengan sistem pemantauan ketersediaan barang yang akurat.
- Memaksimalkan akurasi demand forecasting dan perencanaan produksi dengan analitik berbasis data historis.
- Membantu perusahaan lebih tangguh menghadapi gangguan supply chain dengan perencanaan yang adaptif.
- Mempercepat pengambilan keputusan dengan akses data terpusat dan dashboard yang dapat dikustomisasi.
Karena manfaat ini, banyak perusahaan mulai mengintegrasikan software SCM dalam operasi harian mereka untuk menjaga efisiensi dan daya saing.
Tips Memilih Supply Chain Management Software yang Tepat
Di bawah ini adalah beberapa cara yang perlu dipertimbangkan saat memilih supply chain management system Indonesia:
- Pahami kebutuhan bisnis Anda: Tentukan proses mana yang paling perlu diotomatisasi. Apakah itu pembelian, stok, atau distribusi; berdasarkan skala bisnis, jenis industri, dan tingkat kompleksitas rantai pasok Anda.
- Cari sistem yang mudah diskalakan: Software SCM yang baik harus bisa mengikuti pertumbuhan bisnis, tanpa bikin proses jadi lambat atau butuh migrasi sistem baru saat tim dan volume kerja meningkat.
- Pastikan integrasi lintas sistem: Pilih software yang bisa terhubung dengan sistem lain seperti ERP, CRM, dan WMS untuk menghindari kerja manual dan duplikasi data antar divisi.
- Utamakan keamanan data: Karena sistem SCM menyimpan info penting seperti vendor, harga, hingga data pelanggan, pastikan sistem memiliki enkripsi, kontrol akses, dan backup otomatis.
- Pilih vendor dengan support lokal dan responsif: Gangguan sistem bisa menghambat operasional. Pastikan Anda bekerja dengan penyedia yang punya tim support andal, cepat tanggap, dan familiar dengan kebutuhan bisnis di Indonesia.
Memilih software SCM yang tepat akan meningkatkan efisiensi dengan pesat. Salah satu pilihan terbaik adalah Supply Chain Management System HashMicro, dengan fitur canggih dan integrasi kuat yang mendukung profitabilitas jangka panjang.
Pelajari bagaimana HashMicro dapat memberikan nilai tambah bagi bisnis Anda. Coba demo gratis sekarang!
Pertanyaan Seputar Supply Chain Management
-
Apa saja 5 komponen manajemen rantai pasokan?
Lima fase utama dalam SCM meliputi perencanaan, pengadaan, produksi, distribusi, dan pengembalian. Tugas seorang manajer rantai pasokan mencakup pengendalian serta penurunan biaya, sekaligus mencegah kekurangan pasokan.
-
Apa contoh sistem SCM?
SCM adalah proses koordinasi, yakni seluruh aktivitas manajemen yang memastikan rantai pasokan berjalan lancar. Misalnya, dalam manajemen rantai pasokan untuk bisnis lilin, ini mungkin mencakup: Menentukan jumlah varian aroma yang akan diproduksi dan memesan bahan baku dari pemasok.
-
Apa saja 4 pilar manajemen rantai pasokan?
Empat elemen dalam rantai pasokan – integrasi, operasi, pembelian, dan distribusi – saling berperan untuk menciptakan jalur persaingan yang efisien dan kompetitif.