Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi

    Artikel Terkait:

    Artikel Terkait

    Memahami Weighted Average Cost dan Cara Menghitungnya

    Weighted average cost adalah metode perhitungan harga pokok barang yang memperhitungkan jumlah dan biaya setiap jenis persediaan. Metode ini sering digunakan perusahaan untuk mengelola nilai persediaan secara lebih akurat, terutama saat harga pembelian berubah-ubah.

    Dalam praktiknya, banyak perusahaan menghadapi tantangan dalam mencatat biaya persediaan dan menentukan harga pokok penjualan. Penggunaan metode weighted average membantu menjaga efisiensi dan profitabilitas, terutama saat transaksi berlangsung dalam volume besar.

    HashMicro menawarkan sistem software akuntansi yang mendukung metode ini secara otomatis, untuk memudahkan perhitungan HPP dan pengelolaan persediaan secara real-time. Simak penjelasan selengkapnya dalam artikel ini untuk memahami fungsi dan kelebihannya dalam konteks bisnis.

    Key Takeaways

    • Weighted Average Cost (WAC) adalah perhitungan untuk menilai persediaan dan biaya rata-rata unit yang digunakan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP).
    • Kelebihan dari Weighted Average Cost termasuk mengatasi fluktuasi biaya dan memberikan gambaran akurat tentang harga pokok penjualan.
    • Perbedaan antara WAC, FIFO, LIFO, dan LEFO terletak pada penilaian, keluar masuknya barang, metode menghitung biaya persediaan, dan pengaruhnya pada laporan keuangan perusahaan.
    • Software akuntansi HashMicro dapat membantu Anda dalam mengatur dan mengelola perusahaan secara real-time dan akurat.
    Klik di Sini untuk Demo Gratisnya!

    Daftar Isi:

      Daftar Isi
        DemoGratis

        Pengertian Weighted Average Cost

        Dalam bidang akuntansi, metode weighted average cost (WAC) digunakan untuk menilai persediaan dan menentukan biaya rata-rata per unit yang digunakan dalam Harga Pokok Penjualan (HPP) dan persediaan. 

        Metode ini melibatkan pembagian total biaya persediaan yang tersedia untuk dijual dengan jumlah total unit yang tersedia untuk dijual.

        Fungsi Weighted Average Cost

        Berikut adalah beberapa fungsi utama dari weighted average dalam dunia bisnis:

        1. Menentukan Harga Pokok Persediaan (Inventory Costing)

        Weighted average sering dipakai dalam metode pencatatan persediaan barang.
        Metode ini memungkinkan perusahaan untuk menghitung nilai persediaan secara lebih tepat, terutama saat harga beli barang mengalami perubahan dari waktu ke waktu.

        Contoh: Jika sebuah toko membeli 100 unit produk dengan harga Rp10.000 dan 200 unit lagi dengan harga Rp12.000, maka harga rata-rata tertimbang per unit adalah Rp11.333. Harga inilah yang digunakan untuk menilai persediaan dan menentukan HPP saat penjualan terjadi.

        2. Pengambilan Keputusan Investasi

        Weighted average digunakan oleh investor untuk menghitung rata-rata return dari berbagai investasi dengan nilai investasi yang berbeda-beda. Ini membantu investor mendapatkan gambaran yang lebih realistis mengenai performa portofolionya.

        Contoh: Seorang investor menempatkan Rp100 juta di saham A dengan return 5% dan Rp200 juta di saham B dengan return 8%. Menggunakan weighted average, return portofolionya adalah 7%, bukan sekadar rata-rata dari 5% dan 8%.

        3. Analisis Kinerja Bisnis

        Dalam analisis keuangan, weighted average juga berperan penting, misalnya dalam perhitungan Weighted Average Cost of Capital (WACC).Dengan menggunakan WACC, perusahaan bisa memahami biaya modal secara lebih akurat dan menggunakannya sebagai dasar dalam keputusan investasi maupun pembiayaan.

        Contoh: Jika perusahaan memiliki pinjaman dengan bunga 6% dan ekuitas dengan estimasi biaya modal 10%, dan komposisi struktur modalnya 40% utang dan 60% ekuitas, maka WACC-nya sekitar 8.4%. Nilai ini bisa digunakan untuk menilai apakah proyek baru memberikan return yang lebih tinggi dari biaya modal perusahaan.

        Hubungan Weighted Average Cost dan Biaya Marginal

        Biaya rata-rata (Weighted Average Cost) dan Biaya marginal adalah dua konsep ekonomi yang saling terkait. Biaya marginal (marginal cost) adalah biaya tambahan yang perusahaan keluarkan untuk memproduksi satu unit produk tambahan. Sedangkan, biaya rata-rata (average cost) adalah biaya produksi per unit produk.

        Dalam hubungan marginal cost dan average cost, apabila biaya marginal kurang dari biaya rata-rata, maka average cost cenderung turun. Sebaliknya, jika biaya marginal lebih besar dari biaya rata-rata, maka average cost cenderung naik. Ini karena karakteristik biaya tetap dan biaya variabel yang perusahaan keluarkan.

        Pada awalnya, ketika produksi masih rendah, biaya rata-rata cenderung tinggi karena biaya tetap seperti sewa gedung dan gaji manajemen harus terbagi dengan jumlah unit produk yang sedikit.

        Namun, ketika produksi meningkat, biaya tetap dapat terbagi dengan lebih banyak unit produk sehingga biaya rata-rata dapat menurun. Namun, ketika produksi tinggi, biaya variabel seperti bahan baku dan tenaga kerja dapat meningkat.

        Kelebihan dari Weighted Average Cost

        Berikut adalah beberapa keuntungan yang bisa Anda dapatkan dengan menggunakan metode WAC:

        • Lebih sederhana dibandingkan dengan tiga metode akuntansi lainnya.
        • Dapat mengatasi fluktuasi biaya persediaan dengan cara merata-ratakan biaya selama periode tertentu.
        • Memberikan gambaran yang lebih akurat tentang harga pokok penjualan, karena mempertimbangkan semua unit persediaan yang tersedia untuk dijual.

        Oleh karena itu, metode ini dapat memberikan representasi yang lebih jelas bagi perusahaan mengenai harga pokok penjualan.

        Rumus Weighted Average Cost

        Rumus untuk metode weighted average cost adalah sebagai berikut:

        weighted average cost

        Tips:

        • Harga pokok barang (cost of goods) yang tersedia untuk dijual dihitung sebagai nilai persediaan awal + pembelian.
        • Unit yang tersedia (units available) untuk dijual adalah jumlah unit yang dapat dijual perusahaan atau jumlah total unit dalam persediaan dan dihitung sebagai persediaan awal dalam unit + pembelian dalam unit.

        Tahukah Anda?

        Dengan dukungan sistem akuntansi berbasis AI milik HashMicro, AI membantu Anda menindaklanjuti dan membuat invoice kapan saja, serta mempermudah komunikasi dengan vendor. Tingkatkan efisiensi keuangan bisnis Anda dengan sistem akuntansi HashMicro!

        Dapatkan demo gratis sekarang!

        Tahapan dalam Menghitung Weighted Average Cost

        1. Tahap Persiapan

        Langkah awal dalam menghitung weighted average dimulai dengan sejumlah persiapan penting sebelum masuk ke proses perhitungan utama.

        Berikut beberapa hal yang perlu disiapkan:

        • Kumpulkan data yang akan digunakan dan baca informasinya dengan cermat.
        • Siapkan alat bantu seperti kertas, pensil, dan penghapus agar proses perhitungan berjalan lebih lancar. Gunakan kertas untuk mencatat poin-poin penting dari data yang tersedia.
        • Disarankan menggunakan kalkulator agar perhitungan dapat dilakukan dengan lebih cepat dan akurat.

        2. Tahap Mengenali Nilai

        Anda perlu memahami setiap angka yang akan dihitung, terutama dalam konteks investasi, karena ini menjadi dasar perhitungan yang tepat.

        Identifikasi setiap nilai atau angka yang sudah memiliki grade atau bobot tertentu. Berikut langkah-langkah dalam mengenali nilai:

        • Pelajari terlebih dahulu angka-angka yang memiliki bobot.
        • Selama proses ini, Anda bisa membuat catatan atau coretan di atas kertas. Sebaiknya gunakan grafik agar data lebih mudah dipahami secara visual.
        • Untuk menetapkan grade yang sesuai, pahami sistem penilaian yang digunakan pada setiap level atau kategori nilai yang diberikan.
        • Biasanya bobot ditentukan dalam bentuk persentase, yang kemudian dijumlahkan hingga mencapai total 100%.

        Sebagai acuan, gunakan total 100% agar lebih mudah dalam menentukan proporsinya. Setelah itu, ubahlah setiap angka persentase ke dalam bentuk desimal.
        Misalnya, ubah 40% menjadi 0.40 dan 35% menjadi 0.35 agar memudahkan saat dikalikan.

        3. Tahap Menghitung dengan Operasi Perkalian

        Setelah bobot diketahui, kalikan setiap nilai dengan bobotnya masing-masing. Berikut contoh sederhana:

        Misalnya Anda memiliki nilai 0.85 yang berbobot 30%, nilai 0.75 berbobot 40%, dan nilai 0.65 berbobot 30%. Tuliskan sebagai 0.85(0.30), 0.75(0.40), dan 0.65(0.30), lalu kalikan:

        • 0.85 × 0.30 = 0.255
        • 0.75 × 0.40 = 0.30
        • 0.65 × 0.30 = 0.195

        Jumlahkan hasil ketiga perhitungan tersebut:

        0.255 + 0.30 + 0.195 = 0.75

        Jika Anda ingin mengubahnya kembali ke bentuk persentase, tinggal kalikan dengan 100.
        Maka, rata-rata tertimbangnya adalah 75%.

        4. Menghitung Weighted Average Tanpa Persentase

        Bisa juga menghitung rata-rata tertimbang menggunakan bobot numerik biasa, tanpa mengubah ke dalam persentase.

        Misalnya:

        Nilai: 70, 80, 90, 95
        Bobot: 2, 3, 4, 1

        Langkah pertama, kalikan nilai dan bobotnya:

        • 70 × 2 = 140
        • 80 × 3 = 240
        • 90 × 4 = 360
        • 95 × 1 = 95

        Jumlahkan hasilnya: 140 + 240 + 360 + 95 = 835
        Jumlahkan semua bobot: 2 + 3 + 4 + 1 = 10
        Lalu, bagi total nilai dengan total bobot:

        835 ÷ 10 = 83.5

        Perhitungan ini memang tampak rumit saat dijelaskan secara teori, tetapi jauh lebih mudah saat dipraktikkan secara langsung.

        Contoh Metode Weighted Average Cost

        Sebuah industri melaporkan persediaan awal 500 unit seharga 100.000 per unit pada awal tahun fiskal 1 Januari. Pada akhir kuartal pertama, perusahaan melakukan pembelian berikut:

        • 11 Januari: 300 unit dengan biaya 50.000 = 1.500.000
        • 23 Februari: 200 unit dengan biaya 120.000 = 24.000.000
        • 16 Maret: 150 unit dengan biaya 145.000 = 21.750.000

        Total unit yang tersedia sebelum penjualan: 1.150 = 500 + 300 + 200 + 150

        Juga, perusahaan menerima penjualan berikut:

        • Penjualan akhir Januari 125 unit
        • Penjualan akhir Februari sebanyak 250 unit
        • Penjualan akhir Maret sebanyak 170 unit

        Total unit yang terjual selama kuartal pertama: 545 = 125 + 250 + 170

        Akuntan bisnis lebih suka menggunakan sistem persediaan periodik yang menghitung HPP dan unit yang tersedia untuk dijual pada akhir kuartal pertama:

        WAC per unit = (50.000.000 + 1.500.000 + 24.000.000 + 21.750.000) / 1.150

        WAC = 84.565

        Untuk penjualan 545 unit selama periode Januari-Maret, bisnis mengalokasikan 845.650 per unit yang terjual. Unit yang tersisa masuk ke persediaan akhir, menghasilkan perhitungan berikut:

        545 x 84.565 = 46.087.925 dalam HPP

        97.250.000 – 46.087.925 = 51.162.075 dalam persediaan akhir

        Perbedaan Metode WAC vs FIFO vs LIFO vs FEFO

        Perbedaan-Metode-WAC-vs-FIFO-vs-LIFO-vs-FEFO-HashMicro

        WAC adalah metode yang menggunakan rata-rata tertimbang untuk menilai persediaan, FIFO berdasarkan penilaian pada harga barang yang pertama masuk ke dalam persediaan, LIFO berdasarkan harga barang terakhir yang masuk, dan FEFO memberlakukan kebijakan mengeluarkan barang yang paling dekat tanggal kadaluarsanya.

        Perbedaan lainnya terletak pada cara masing-masing metode menghitung biaya persediaan dan pengaruhnya pada laporan keuangan perusahaan. Metode WAC cenderung mengurangi dampak fluktuasi harga, sementara FIFO menghasilkan persediaan yang lebih dekat dengan harga pasar terkini. Di sisi lain, LIFO dapat menyebabkan nilai persediaan yang lebih rendah pada saat inflasi, dan FEFO mengutamakan pengeluaran barang yang mendekati batas kadaluarsa untuk mengurangi risiko kerugian.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Lima Rekomendasi Aplikasi Perhitungan Average Cost Otomatis

        Lima aplikasi perhitungan average cost otomatis yang direkomendasikan, antara lain HashMicro, EQUIP, Accurate, Sage 50, dan ZahirOnline. Seluruh aplikasi tersebut menawarkan fitur-fitur manajemen inventaris, akuntansi, dan manajemen stok, serta perhitungan average cost otomatis yang dapat membantu perusahaan dalam meningkatkan efisiensi dan produktivitas produksi:

        Software HashMicro

        Aplikasi ini menawarkan berbagai fitur termasuk perhitungan average cost otomatis, serta manajemen inventaris dan akuntansi. HashMicro dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan efisiensi produksi mereka.

        Software EQUIP

        Software EQUIP memiliki fitur perhitungan average cost otomatis, manajemen stok, dan manajemen gudang. Penggunaan EQUIP dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan harga jual yang tepat untuk setiap produk.

        Accurate

         Aplikasi akuntansi ini hadir dengan berbagai fitur termasuk perhitungan average cost otomatis dan manajemen persediaan. Accurate berfungsi bagi perusahaan untuk mengoptimalkan efisiensi produksi dan meningkatkan profitabilitas perusahaan.

        Software sage 50

        Software Sage 50 dapat membantu perusahaan dalam mengelola keuangan mereka dan memantau stok produk mereka. Aplikasi ini menyediakan berbagai fitur akuntansi termasuk perhitungan average cost otomatis dan manajemen inventaris

        ZahirOnline

        Aplikasi akuntansi ini menyediakan berbagai fitur termasuk perhitungan average cost otomatis, manajemen inventaris, dan manajemen stok. ZahirOnline dapat membantu perusahaan dalam mengoptimalkan efisiensi produksi mereka dan meningkatkan profitabilitas mereka.

        Kesimpulan

        Penggunaan metode weighted average cost (WAC) dalam mengoptimalkan proses bisnis sangat penting karena metode ini memberikan keuntungan yang signifikan bagi perusahaan. Selain itu, WAC memberikan posisi yang lebih jelas mengenai harga pokok penjualan dengan mempertimbangkan semua unit persediaan yang tersedia untuk dijual. 

        Hal ini membantu perusahaan dalam membuat keputusan yang lebih tepat mengenai harga jual produk. Metode WAC juga lebih sederhana dibandingkan dengan metode akuntansi lainnya, sehingga mempermudah proses pelaporan keuangan dan analisis bisnis. HashMicro menyediakan software akuntansi yang dapat membantu Anda dalam mengatur dan mengelola perusahaan secara real-time dan akurat.

        Oleh karena itu, segera daftar dan dapatkan demo gratis!

        Accounting

        Pertanyaan Seputar Weighted Average Cost

        • Apa perbedaan dari average cost dan weighted average cost?

          Average cost adalah jumlah semua nilai dan dibagi dengan jumlah nilai. Sebaliknya, weighted average cost adalah nilai dikalikan dengan bobot dan dibagi dengan jumlah bobot.

        • Apa batasan dari weighted average cost?

          Input untuk perhitungan WAC dapat dipengaruhi oleh kondisi pasar dan ekonomi, yang menambah nuansa lebih lanjut pada perhitungan dan metrik. Kelemahan dari WAC adalah asumsi bahwa struktur modal saat ini tidak berubah.

        • Apa dampak dari metode WAC?

          WAC biasanya menandakan risiko yang lebih tinggi terkait dengan operasi perusahaan karena perusahaan membayar lebih banyak untuk modal yang telah ditanamkan investor ke dalam perusahaan. Pada umumnya, ketika risiko investasi meningkat, investor menuntut pengembalian tambahan untuk menetralisir risiko tambahan tersebut. Baca selengkapnya di sini!

        • Apa saja asumsi dari metode WAC?

          Metode WAC didasarkan pada beberapa asumsi utama:

          1. Didorong oleh pasar.
          2. Metode ini adalah fungsi dari investasi, bukan investor.
          3. Mempunyai pandangan ke depan, berdasarkan pengembalian yang diharapkan.
          4. Dasar pengukuran WAC adalah nilai pasar, bukan nilai buku.

          Baca selengkapnya di sini!

        • Apa saja kesalahan yang memungkinkan dalam menggunakan metode WAC?

          Beberapa kesalahan yang memungkinkan dalam penggunaan metode WAC adalah sebagai berikut:

          1. Menggunakan tarif pajak yang salah.
          2. Menggunakan nilai buku utang dan ekuitas, bukan penilaian yang benar.
          3. Mengasumsikan struktur modal yang bukan merupakan struktur saat ini atau yang diperkirakan.
          4. Kegagalan untuk memenuhi “rumus konsistensi waktu”

        Accounting

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!