Chapter Selanjutnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya

      Bill of Material dalam Manufaktur: Manfaat, Tantangan, dan Praktik Terbaik

      Dalam industri manufaktur yang kompleks, ketidaksesuaian Bill of Material (BOM) dengan stok material sering menjadi tantangan. Kesalahan dalam BOM dapat menghambat produksi, menyebabkan kekurangan atau kelebihan bahan baku, serta meningkatkan biaya operasional.

      Agar proses produksi lebih efisien, Anda perlu mengelola BOM dengan akurat dan terstruktur. Selain memastikan ketersediaan bahan, BOM juga membantu mengontrol inventaris dan meminimalkan risiko kesalahan manufaktur.

      Namun, jika masih mengandalkan metode manual, penyusunan BOM bisa memakan waktu dan rentan terhadap kesalahan. Oleh karena itu, pahami cara kerja BOM serta strategi terbaik dalam pengelolaannya. Simak pembahasan berikut untuk menemukan solusi yang tepat bagi bisnis Anda!

      Key Takeaways

      • Bill of Material (BOM) adalah daftar material dan komponen produksi yang memastikan ketersediaan bahan, mengoptimalkan inventaris, dan mencegah kesalahan.
      • Komponen utama BOM terdiri dari level hierarki, nomor part, deskripsi, kuantitas, satuan, biaya, dan tahapan produksi yang memastikan efisiensi pengelolaan material.
      • Tantangan pengelolaan BOM sering kali berkaitan dengan ketidakakuratan data dan kompleksitas struktur, yang dapat menyebabkan kesalahan produksi dan inefisiensi operasional.
      • Dengan Software Manufaktur HashMicro, pengelolaan BOM menjadi lebih optimal, mendukung kelancaran dan efektivitas proses manufaktur.
      Klik untuk Demo Gratis!
      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Daftar Isi

          Apa itu Bill of Material (BOM)?

          Bill of Material (BOM) adalah daftar lengkap yang mencantumkan semua material, komponen, dan bagian yang dibutuhkan untuk memproduksi suatu produk. Tidak hanya mencakup bahan baku, BOM juga mencatat assembly, sub-assembly, serta komponen pendukung lainnya yang terlibat dalam proses produksi.

          BOM berfungsi sebagai panduan utama dalam perencanaan dan pengendalian produksi, memastikan setiap bahan tersedia sesuai kebutuhan. Dengan pencatatan yang akurat, perusahaan dapat menghindari kesalahan produksi, mengoptimalkan inventaris, dan meningkatkan efisiensi operasional.

          Jenis-Jenis Bill of Material

          Bill of Material (BOM) memiliki berbagai jenis yang disesuaikan dengan tiap tahap produksi, dari desain hingga perakitan. Setiap jenisnya berperan penting dalam memastikan efisiensi dan kelancaran manufaktur. Berikut beberapa tipe BOM yang umum digunakan:

          1. Engineering Bill of Material (eBOM)

          eBOM digunakan dalam tahap desain dan pengembangan produk dan mencantumkan semua komponen berdasarkan spesifikasi teknik yang dibuat oleh tim engineering. BOM ini biasanya mencakup bahan mentah, sub-komponen, serta informasi desain dari perangkat lunak CAD atau PLM.

          eBOM sering mengalami perubahan sebelum masuk ke produksi massal. Revisi dapat terjadi akibat pembaruan desain, perubahan material, atau peningkatan efisiensi produk sebelum diproduksi dalam skala besar.

          2. Manufacturing Bill of Material (mBOM)

          mBOM digunakan dalam proses produksi massal dan berisi semua bahan baku, sub-komponen, serta instruksi perakitan yang diperlukan untuk menghasilkan produk jadi. Berbeda dari eBOM yang lebih teknis, mBOM lebih operasional karena digunakan langsung oleh tim produksi.

          software BoM ini membantu dalam perencanaan pengadaan bahan dan pengelolaan inventaris agar produksi berjalan efisien. Manufaktur dapat meminimalkan limbah, menghindari kekurangan stok, serta memastikan setiap komponen tersedia sesuai kebutuhan produksi.

          3. Sales BOM (sBOM)

          sBOM digunakan dalam proses penjualan untuk produk yang dapat dikonfigurasi oleh pelanggan. BOM ini mencantumkan daftar komponen sebelum produk dirakit, sehingga memungkinkan penyesuaian berdasarkan pesanan pelanggan.

          Industri yang menawarkan personalisasi produk, seperti otomotif dan elektronik, sering menggunakan jenis BOM ini. Dengan sBOM, tim penjualan membantu pelanggan memahami konfigurasi produk yang mereka pilih sebelum memulai tahap produksi atau perakitan.

          4. Production Bill of Material

          Production BOM digunakan secara langsung dalam proses manufaktur untuk memastikan setiap produk dibuat sesuai standar. BOM ini mencantumkan semua bahan baku, sub-komponen, dan jumlah yang dibutuhkan untuk satu unit produk jadi.

          Selain itu, production BOM juga membantu dalam perencanaan produksi, pengendalian inventaris, dan estimasi biaya produksi. Dengan BOM yang akurat, manufaktur dapat menghindari kelebihan atau kekurangan stok serta meningkatkan efisiensi operasional.

          5. Service Bill of Material

          Teknisi atau tim layanan purna jual menggunakan Service BOM untuk merawat dan memperbaiki produk setelah penjualan. BOM ini mencantumkan daftar suku cadang, komponen yang dapat mereka ganti, serta instruksi perbaikan yang mereka perlukan.

          Jenis BOM ini sangat penting bagi industri yang menyediakan layanan servis, seperti otomotif dan peralatan industri. Dengan service BOM, perusahaan dapat memastikan suku cadang yang tepat tersedia dan mempercepat proses perbaikan tanpa kesalahan dalam pemesanan komponen.

          6. Assembly Bill of Material

          Tim produksi merakit barang dari beberapa komponen dengan menggunakan Assembly BOM sebelum mengirimnya ke pelanggan. BOM ini mencantumkan bahan dan instruksi perakitan yang mereka butuhkan untuk membentuk sub-assembly atau produk akhir.

          Industri elektronik dan otomotif sering menggunakan Assembly BOM untuk merakit berbagai modul secara terpisah sebelum menggabungkannya menjadi satu unit. Dengan BOM ini, proses perakitan menjadi lebih terstruktur dan efisien.

          Komponen Utama dalam Bill of Material

          Setiap elemen dalam BOM memiliki peran penting dalam memastikan ketersediaan material, efisiensi produksi, dan pengendalian biaya. Berikut adalah komponen utama yang harus ada dalam BOM untuk mendukung operasional manufaktur yang optimal:

          • Level BOM: Menunjukkan struktur hierarki setiap komponen, baik sebagai part, sub-assembly, atau assembly utama.
          • Nomor part: Kode unik untuk mengidentifikasi setiap komponen agar mudah dilacak dalam sistem produksi.
          • Nama part: Nama jelas dari setiap komponen atau material untuk memudahkan identifikasi tanpa perlu referensi tambahan.
          • Deskripsi: Penjelasan rinci mengenai spesifikasi, fungsi, atau karakteristik setiap part.
          • Kuantitas: Jumlah masing-masing komponen yang dibutuhkan dalam setiap unit produk untuk perencanaan produksi yang akurat.
          • Satuan pengukuran: Menentukan unit ukuran (kg, meter, liter, pcs) untuk memastikan keakuratan pengadaan bahan baku.
          • Tahapan produksi: Informasi mengenai status komponen, seperti “Dalam Produksi”, “Siap Kirim”, atau “Dirakit”.
          • Tipe procurement: Menentukan apakah suatu komponen diproduksi sendiri atau dibeli dari pemasok eksternal.
          • Harga dan biaya: Biaya perolehan setiap part untuk membantu perhitungan total biaya produksi.
          • Supplier atau vendor: Informasi mengenai pemasok atau vendor dari bahan atau komponen tertentu.
          • Lead time: Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk memperoleh atau memproduksi setiap komponen.
          • Versi/revisi BOM: Menunjukkan perubahan atau pembaruan dalam BOM untuk memastikan konsistensi dalam produksi.
          • Catatan tambahan: Informasi penting lainnya seperti alternatif bahan, spesifikasi teknis tambahan, atau instruksi khusus.

          Manfaat Implementasi Bill of Material dalam Manufaktur

          Manfaat implementasi BOMBill of Material (BOM) memainkan peran penting dalam memastikan proses produksi berjalan lancar dan efisien. Berikut beberapa manfaat utama yang bisa diperoleh dari penerapan BOM dalam manufaktur:

          1. Memaksimalkan efisiensi dalam produksi

          Dengan menyusun BOM secara terstruktur, tim produksi dapat dengan mudah mengakses setiap bahan baku, komponen, dan instruksi perakitan, sehingga proses manufaktur berjalan lebih cepat.

          BOM membantu tim memastikan seluruh bagian tersedia sebelum mereka memulai produksi dan mencegah keterlambatan akibat stok yang tidak mencukupi.

          2. Menjaga konsistensi dan kualitas produk

          BOM membantu perusahaan menggunakan bahan baku dan komponen yang sesuai dengan spesifikasi teknis saat memproduksi setiap produk. Proses manufaktur menjadi lebih terkendali, mengurangi variasi dalam kualitas hasil produksi, baik untuk batch kecil maupun produksi massal.

          3. Mengelola inventaris lebih mudah

          Tim manajemen inventaris dapat mengontrol stok dengan lebih baik menggunakan BOM yang menyajikan informasi detail tentang jumlah dan jenis material yang harus mereka sediakan.

          Dengan data yang akurat, perusahaan dapat menghindari pembelian berlebihan yang meningkatkan biaya penyimpanan atau kekurangan bahan yang dapat menghambat produksi.

          4. Menekan biaya produksi secara optimal

          Dengan mencantumkan semua bahan dan komponennya, BOM memungkinkan perusahaan untuk melakukan analisis biaya yang lebih akurat. Perusahaan dapat mengevaluasi alternatif bahan baku yang lebih hemat biaya atau menyesuaikan jumlah produksi berdasarkan anggaran yang tersedia. 

          5. Kolaborasi antar departemen

          BOM berfungsi sebagai referensi utama bagi berbagai tim dalam perusahaan, seperti produksi, engineering, pengadaan, dan keuangan. Dengan BOM yang terintegrasi, setiap departemen dapat mengakses informasi yang sama, sehingga mengurangi kesalahan komunikasi dan meningkatkan koordinasi dalam proses manufaktur.

          Langkah-Langkah Membuat Bill of Material yang Efektif

          Agar BOM tersusun dengan baik dan mudah dipahami, susun setiap langkah pembuatannya secara sistematis. Dengan penyusunan yang tepat, proses produksi dapat berjalan lancar. Ikuti langkah-langkah berikut untuk memastikan kelengkapannya:

          1. Tentukan struktur BOM

          Tentukan struktur BOM yang sesuai dengan kebutuhan. Gunakan single-level BOM untuk produk sederhana, dan pilih multi-level BOM untuk produk kompleks dengan komponen bertingkat. Pemilihan struktur akan menentukan cara mengorganisir data dalam proses produksi.

          2. Identifikasi dan klasifikasikan komponen

          Klasifikasikan item dalam BOM berdasarkan fungsinya, misalnya sebagai bahan mentah, suku cadang, atau rakitan setengah jadi. Dengan klasifikasi yang tepat, tim produksi dan pengadaan dapat lebih mudah memahami kebutuhan material dan perannya dalam manufaktur.

          3. Beri nomor dan nama part secara konsisten

          Setiap komponen dalam BOM harus memiliki nomor dan nama part yang jelas serta unik. Penomoran yang sistematis mempermudah identifikasi komponen dalam dokumen teknis, inventaris, hingga saat pemesanan ke pemasok. Terapkan standar penamaan dan penomoran secara konsisten di seluruh perusahaan.

          4. Cantumkan kuantitas dan satuan pengukuran

          Catat kuantitas setiap komponen dengan akurat untuk menghindari kelebihan atau kekurangan stok. Tetapkan satuan pengukuran seperti kilogram, meter, liter, atau unit sesuai dengan standar industri. Detail ini penting dalam perhitungan kebutuhan material dan perencanaan produksi.

          5. Tetapkan sumber pengadaan material

          Cantumkan informasi cara perolehan setiap bahan dalam BOM, baik produksi secara internal atau pembelian dari vendor. Jika membeli material, sertakan daftar pemasok yang serta lead time pengiriman agar stok tersedia tepat waktu.

          6. Integrasikan BOM dengan sistem manufaktur

          Gunakan perangkat lunak manajemen BOM atau sistem manufaktur untuk menyimpan, memperbarui, dan berbagi BOM secara real-time. Sistem ini memungkinkan kolaborasi antar tim serta meminimalkan risiko kesalahan.

          7. Lakukan review dan pembaruan secara berkala

          Periksa BOM secara berkala untuk memastikan data tetap akurat dan sesuai dengan perubahan desain atau proses produksi. Pembaruan konsisten akan menghindari kesalahan akibat penggunaan informasi yang sudah tidak relevan.

          Dengan solusi digital, perusahaan dapat mengotomatiskan pembaruan BOM dan meningkatkan efisiensi produksi. Apabila Anda mempertimbangkan penggunaan software manufaktur, cek skema harga untuk menemukan solusi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda.

          download skema harga software erp
          download skema harga software erp

          Template Bill of Material

          Untuk memahami struktur dan komponen Bill of Material dengan lebih jelas, berikut adalah contoh Bill of Material yang dapat Anda gunakan sebagai referensi dalam perencanaan produksi yang lebih efisien:

          1. Template BOM 1

          Gunakan Template Bill of Materials (BOM) 1 untuk membuat daftar material Anda dengan mudah dan efisien.

          template bill of material 1

          2. Template BOM 2

          Gunakan Template Bill of Materials (BOM) 2 untuk membuat daftar material Anda dengan mudah dan efisien.

          template bill of material 2

          3. Template BOM 3

          Gunakan Template Bill of Materials (BOM) 3 untuk membuat daftar material Anda dengan mudah dan efisien.

          template bill of material 3

          Tantangan dalam Pengelolaan Bill of Material

          Tantangan pengelolaan BOMMengelola Bill of Material memerlukan ketelitian agar proses produksi berjalan lancar. Anda perlu memahami tantangan utama dalam pengelolaan BOM agar dapat mengatasinya dengan strategi yang tepat. Beberapa aspek krusial yang sering menjadi hambatan meliputi:

          1. Ketidakakuratan dan inkonsistensi data

          Kesalahan dalam pencatatan komponen, perubahan yang tidak terdokumentasi dengan baik, atau perbedaan versi BOM dapat menyebabkan ketidaksesuaian dalam produksi.

          Jika tidak dikelola dengan baik, hal ini bisa menjadi contoh masalah produksi seperti produk cacat, pemborosan bahan, hingga peningkatan biaya produksi.

          2. Kompleksitas dalam struktur BOM

          Mengelola BOM dengan banyak tingkatan, terutama pada produk dengan komponen yang kompleks, bisa menjadi sulit tanpa sistem yang tepat. Kesalahan dalam memahami hubungan antar komponen atau perbedaan antara single-level dan multi-level BOM dapat menyebabkan kebingungan dalam perakitan. 

          Menggunakan sistem digital atau software manufaktur dapat membantu mengurangi kompleksitas ini dan meningkatkan efisiensi manajemen data.

          3. Kurangnya integrasi antar departemen

          Berbagai tim seperti engineering, produksi, pengadaan, dan keuangan bekerja menggunakan BOM. Jika tidak ada sistem yang terintegrasi, informasi yang tidak sinkron dapat menyebabkan kesalahan komunikasi dan keterlambatan produksi.

          4. Kesulitan dalam pengelolaan inventaris

          BOM yang tidak terhubung langsung dengan sistem inventaris dapat menyebabkan masalah seperti kelebihan atau kekurangan stok bahan baku. Perusahaan bisa mengalami gangguan produksi akibat ketidakseimbangan persediaan.

          Praktik Terbaik dalam Mengelola Bill of Material

          Kini kompleksitas Bill of Materials (BOM) semakin meningkat, terutama bagi perusahaan dengan produksi skala besar. Untuk mengatasi tantangan ini, banyak perusahaan telah beralih ke solusi digital dengan menggunakan software manufaktur, salah satunya adalah HashMicro.

          Software manufaktur dari HashMicro menawarkan berbagai fitur untuk menyederhanakan pengelolaan BOM seperti:

          • Multi-Level BOM: Memungkinkan pengelolaan BOM dengan struktur bertingkat, mencakup seluruh komponen dan subkomponen agar lebih sistematis.
          • Finished Goods Production Simulation: Fitur ini menghitung jumlah produk jadi yang dapat perusahaan produksi berdasarkan ketersediaan bahan dalam Bill of Materials (BOM) yang ada di gudang.
          • Secret Recipe BOM: Memastikan keamanan informasi rahasia, seperti formula atau resep produk, dengan pengaturan akses khusus, yang sangat berguna bagi industri F&B.

          Software manufaktur ini juga terintegrasi dengan sistem lain seperti manajemen inventaris, pengadaan, dan akuntansi. Memastikan alur kerja lebih selaras, meminimalkan kesalahan, serta meningkatkan produktivitas. Anda dapat mencoba demo gratis untuk merasakan langsung manfaatnya dalam mengoptimalkan operasional manufaktur. 

          Kesimpulan

          Bill of Material (BOM) memiliki peran yang sangat penting dalam memastikan proses manufaktur berjalan efisien, mulai dari perencanaan produksi hingga pengelolaan inventaris Penerapan strategi yang tepat dalam pengelolaan BOM juga membantu perusahaan menghadapi berbagai tantangan produksi.

          Untuk meningkatkan efisiensi, banyak perusahaan beralih ke solusi digital dengan menggunakan software manufaktur. Salah satu pilihan yang dapat diandalkan adalah Software Manufaktur HashMicro

          Dengan sistem yang terintegrasi, HashMicro membantu perusahaan dalam mengelola BOM secara lebih efektif, meningkatkan produktivitas, serta memastikan operasional manufaktur berjalan lebih lancar.

          Dapatkan pengalaman langsung dengan demo gratis dan lihat bagaimana sistem manufaktur Hashmicro ini dapat membantu mengelola BOM serta mempercepat proses produksi Anda.

          HashManufacturingAutomation

          Pertanyaan Seputar Bill of Material

          • Apa yang dimaksud dengan Bill of Material (BOM)? Bill of Material (BOM) adalah daftar lengkap yang mencantumkan semua bahan baku, komponen, dan sub-assembly yang diperlukan untuk memproduksi suatu produk.
          • Bagaimana contoh penggunaan Bill of Material dalam manufaktur? Dalam industri manufaktur, BOM digunakan untuk mencatat bahan dan komponen yang dibutuhkan dalam produksi. Misalnya, dalam industri elektronik, BOM mencatat setiap bagian seperti resistor, kapasitor, dan chip yang diperlukan untuk merakit sebuah perangkat.
          • Apa peran BOM dalam sistem ERP? Dalam sistem ERP, BOM membantu mengintegrasikan data produksi, inventaris, dan pengadaan, sehingga perusahaan dapat mengelola bahan baku dengan lebih efisien dan menghindari kesalahan produksi.
          Apakah artikel Ini bermanfaat?
          YaTidak
          Hash Manufacturing Automation

          Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

          Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

          Dipercaya oleh 2,000+ klien

          Rasakan Keajaibannya Sendiri

          Saya Mau Coba Dulu!

          Dipercaya oleh 2,000+ klien

          Penawaran Spesial Ramadan: Diskon 15%! Hanya tersedia untuk 100 klaim pertama!