Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

×

Penawaran Eksklusif: Diskon 35% untuk Bundling 5 Modul Sistem ERP

*Dapatkan segera sebelum 19 April 2024

BerandaProductsAccountingKetahui Sejarah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Ketahui Sejarah Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK)

Akuntansi merupakan bidang keilmuan yang memegang peranan penting dalam berbagai bidang. Faktanya, ilmu akuntansi dapat membantu bisnis, organisasi, investor, dan lembaga pemerintah membuat keputusan tentang pengalokasian sumber daya yang tersedia.

Akuntan umumnya bertugas untuk mencatat, meringkas, dan menganalisis data keuangan yang dikumpulkan untuk memberikan informasi yang mereka butuhkan. Setelah selesai dengan ketiga hal tersebut, akuntan akan menyiapkan laporan keuangan untuk membantu mempresentasikan hasil temuannya. Sehingga, dapat membantu pihak perusahaan untuk mengambil keputusan yang perusahaan perlukan agar kinerja perusahaan dapat berjalan dengan lebih baik. 

DemoGratis

Apa Itu PSAK?

PSAK adalah singkatan dari pernyataan standar akuntansi keuangan dan merupakan pedoman utama bagi akuntan yang terlibat dalam penyusunan laporan keuangan tahunan dalam bisnis. Sedangkan, Standar Akuntansi adalah metode dan format standar yang digunakan untuk menyajikan laporan keuangan.

Standar akuntansi di Indonesia mengalami perubahan dan perkembangan sesuai dengan perkembangan dunia bisnis global, peraturan yang berlaku dan lain-lain. PSAK adalah standar akuntansi yang terdapat beberapa jenis yang berlaku di Indonesia antara lain PSAK-IFRS, SAK-ETAP, PSAK Syariah, SAP, dan SAK EMKM.

Baca juga: Rumus Persamaan Dasar Akuntansi Terlengkap untuk Menghitung Keuangan Bisnis Anda!

Sejarah PSAK

Untuk lebih jelasnya mengenai PSAK, mari simak sejarah SPAK secara singkat berikut ini.

Sejarah PSAK di Indonesia telah dimulai pada saat zaman penjajahan, tahun 1602 – 1799 saat zaman kolonial telah dilakukan pencatatan sederhana, pada tahun 1800 – 1942 saat zaman penjajahan Belanda telah dilakukan pencatatan debit dan kredit. 

Tahun 1942 – 1945 pencatatan tetap menggunakan debit dan kredit dan belum terdapat banyak perubahan dalam pencatatan akuntansi sedangkan pada tahun 1945 sampai dengan sekarang melakukan harmonisasi terhadap standar keuangan salah satunya harmonisasi pada standar IFRS (Internasional Financial Accounting Standard). 

Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) yang berdiri sejak tahun 1957 merupakan wadah profesi akuntansi di Indonesia yang terus melakukan pengembangan standar untuk menyesuaikan dengan dunia usaha dan profesi akuntansi dan merupakan anggota dari International Federation of Accountants (IFAC).

Pada tahun 1973 terbentuknya panitia penghimpunan bahan-bahan dan struktur GAAP dan GAAS. Selanjutnya, pada tahun 1974 terbentuknya komite prinsip akuntansi Indonesia (PAI) yang bertugas menyusun dan mengembangkan Standar Akuntansi Keuangan. 

Pada tahun 1994 komite PAI diubah menjadi komite standar akuntansi keuangan yang kemudian pada tahun 1998 berubah menjadi Dewan Standar Akuntansi Keuangan. IAI sebagai anggota dari IFAC memiliki komitmen untuk melaksanakan semua Standar Internasional yang ditetapkan demi kualitas tinggi dan penguatan profesi akuntan di Indonesia. 

Jenis PSAK Yang Berlaku di Indonesia

PSAK-IFRS

Yang pertama adalah PSAK-IFRS yang merupakan pedoman pertama yang Indoensia berlakukan. IFRS (International Financial Report Standard) dipakai oleh entitas yang memiliki akuntabilitas publik. Jadi, badan usaha yang menggunakan IFRS biasanya sedang atau telah mendaftar sebagai emiten di pasar modal. Beberapa entitas yang menjalankan pedoman ini, antara lain, BUMN, perusahaan dana pensiun, dan lembaga perbankan. 

SAK-ETAP

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Asuransi Publik. Standar akuntansi keuangan ini dapat badan usaha gunakan yang tidak memiliki akuntabilitas publik, atau memiliki namun tidak signifikan.

Laporan keuangan yang telah Anda buat berguna untuk memberikan tujuan umum kepada pengguna eksternal saja. Standar akuntansi ini bentuknya lebih sederhana dari PSAK-IFRS karena SAK ini biasanya untuk badan usaha menengah dan kecil.

Bentuk penyederhanaannya berupa tidak adanya laporan laba rugi yang bersifat komprehensif serta penilaian untuk aset tetap dan aset tidak berwujud.

Baca juga: Pentingnya Analisis DuPont bagi Manajemen Keuangan Perusahaan

SAK EMKM

Jenis yang ketiga adalah SAK EMKM yang telah tersusun untuk memenuhi kebutuhan pelaporan keuangan entitas mikro, kecil, dan menengah. Undang-Undang No 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah dapat Anda gunakan sebagai acuan dalam mendefinisikan dan memberikan rentang kuantitatif EMKM.

Standar ini entitas gunakan untuk yang tidak atau belum mampu memenuhi persyaratan akuntansi yang diatur dalam SAK ETAP.

IAI menyusun SAK yang lebih sederhana dari SAK-ETAP yaitu SAK EMTM pada pertengahan 2015 dan berlaku efektif tanggal 1 Januari 2018. Hal ini dikarenakan masih banyaknya UMKM di Indonesia yang belum mampu untuk membuat serta menyusun laporan keuangan yang sesuai dengan SAK yang berlaku.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

SAK Syariah

Selanjutnya ada PSAK-Syariah, sebuah pedoman akuntansi yang dapat lembaga gunakan yang memiliki kebijakan Syariah dalam kegiatan bisnisnya. Bisa dapat katakan bahwa PSAK-Syariah adalah standar akuntansi keuangan jenis yang baru. Berbeda dengan PSAK jenis sebelumnya, PSAK-Syariah yang menetapkan Dewan Akuntansi Syariah.

Tujuan dari PSAK-Syariah adalah untuk menyelenggarakan beragam lembaga yang memiliki basis Syariah di Indonesia. Sebagai contoh dari lembaga yang berbasis Syariah di Indonesia adalah badan Zakat, Bank Syariah, dan juga Pegadaian Syariah. Pengembangan dari PSAK-Syariah ini tersusun dengan mengacu pada fatwa yang telah MUI buat.

SAP (Standar Akuntansi Pemerintahan)

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Entitas Tanpa Asuransi Publik. Standar akuntansi keuangan ini dapat badan usaha gunakan yang tidak memiliki akuntabilitas publik, atau memiliki namun tidak signifikan.

Laporan keuangan yang sudah Anda buat berguna untuk memberikan tujuan umum kepada pengguna eksternal saja. Standar akuntansi ini bentuknya lebih sederhana dari PSAK-IFRS karena untik badan usaha menengah dan kecil.

Bentuk penyederhanaannya berupa tidak adanya laporan laba rugi yang bersifat komprehensif. Selain itu, juga untuk manajemen aset tetap dan aset tidak berwujud. Sekarang, Anda bisa menggunakan bantuan software manajemen aset untuk memperlancar pengaturan aset Anda.

Apa Saja PSAK Baru? PSAK 71,72, dan 73 

PSAK 71

Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) 71 memberi panduan tentang pengakuan dan pengukuran instrumen keuangan. Standar yang mengacu kepada International Financial Reporting Standard (IFRS) 9 ini akan menggantikan PSAK 55 yang sebelumnya berlaku.

Salah satu poin penting PSAK 71 adalah soal pencadangan atas penurunan nilai aset keuangan yang berupa piutang, pinjaman, atau kredit. Standar baru ini mengubah secara mendasar metode penghitungan dan penyediaan cadangan untuk kerugian akibat pinjaman yang tak tertagih.

PSAK 72

PSAK 72 tentang Pengakuan Pendapatan dari Kontrak dengan Pelanggan merupakan adopsi IFRS 15 yang telah berlaku di Eropa sejak Januari 2018. Jenis ini merupakan standar akuntansi jenis sapu jagat karena mengganti banyak standar sebelumnya.

Beberapa standar yang dicabut dengan terbitnya PSAK 72 adalah PSAK 34 tentang Kontrak Konstruksi, PSAK 32 tentang Pendapatan, ISAK 10 tentang Program Loyalitas Pelanggan, ISAK 21 tentang Perjanjian Konstruksi Real Estate, serta ISAK 27 tentang Pengalihan Aset dari Pelanggan. 

PSAK 73

PSAK 73 yang merupakan adopsi dari IFRS 16 mengatur tentang sewa. Standar akuntansi  ini akan menggantikan beberapa standar, contohnya PSAK 30 tentang Sewa, ISAK 23 tentang Sewa Operasi, dan ISAK 25 tentang Hak atas Tanah. 

Standar baru ini akan mengubah secara substansial pembukuan transaksi sewa dari sisi penyewa (lessee). Ringkasnya, berdasarkan PSAK 73, korporasi penyewa mesti membukukan hampir semua transaksi sewanya sebagai sewa finansial (financial lease). Pembukuan sewa operasi (operating lease) hanya boleh Anda lakukan atas transaksi sewa yang memenuhi dua syarat:  berjangka pendek (di bawah 12 bulan) dan bernilai rendah. Yang masuk kategori ini misalnya sewa ponsel, laptop, dan sejenisnya. 

Baca juga: Akuntabilitas Adalah: 7 Cara Efektif Menjaga Akuntabilitas Perusahaan

Kesimpulan

Pada kenyataannya, standar akuntansi keuangan di Indonesia terus berubah dari dulu hingga sekarang, tergantung pada kondisi dunia usaha, profesi akuntansi, dan peraturan yang berlaku.  Perkembangan tersebut menuntut pelaku ekonomi dan lembaga/lembaga yang dapat menghasilkan laporan keuangan sesuai dengan standar akuntansi yang berlaku agar laporan keuangan dapat berfungsi dengan baik.

Jika Anda memiliki kesulitan dalam  menyiapkan laporan keuangan, terdapat solusi Untuk membantu Anda dalam mengelola laporan keuangan atau mengelola arus atau keuangan dengan menggunakan Software Akuntansi dari HashMicro. Sistem atau software ini dapat memonitor kondisi keuangan bisnis Anda secara menyeluruh, termasuk pendapatan, saldo kas, accounts receivable, accounts payable, dan lain-lain. Tunggu apa lagi? Coba sekarang!

Accounting

Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Hendra Gunawan
Hendra Gunawanhttps://www.hashmicro.com/id/
Dengan lebih dari sepuluh tahun pengalaman di industri teknologi dan ERP, Hendra telah membangun reputasi sebagai ahli dalam mengeksplorasi, menjelaskan, dan menyajikan konsep-konsep ERP secara terperinci melalui tulisannya. Hendra Gunawan adalah sosok yang komitmen dalam menjaga kualitas kontennya dan selalu up-to-date dengan perkembangan terbaru dalam teknologi ERP.

Highlight

Artikel Populer