Mengelola biaya tidak hanya soal mencatat pengeluaran, tetapi juga soal bagaimana Anda memahami dan mendistribusikan beban biaya secara adil ke setiap produk atau proyek. Overhead Absorption Rate menjadi kunci dalam proses ini, terutama bagi perusahaan yang ingin memastikan keakuratan biaya produksinya.
Seringkali, biaya seperti listrik, sewa gedung, atau gaji staf administrasi tampak seperti angka-angka yang tak punya tempat khusus. Padahal, jika tidak dialokasikan dengan tepat, angka-angka ini bisa membebani margin keuntungan Anda secara tidak terlihat.
Sebagai pelaku bisnis atau profesional di bidang keuangan, Anda tentu dituntut untuk membuat keputusan berdasarkan data yang akurat. Maka, memahami cara kerja dan perhitungan Overhead Absorption Rate bukan lagi pilihan, melainkan kebutuhan strategis.
Artikel ini akan membawa Anda memahami konsep dasar hingga metode perhitungan, serta bagaimana teknologi bisa mempermudah prosesnya. Simak pembahasan selengkapnya berikut ini untuk memastikan strategi biaya Anda semakin efektif dan terukur.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:

Pengertian Overhead Absorption Rate
Overhead Absorption Rate adalah tarif yang digunakan untuk mengalokasikan biaya overhead tidak langsung ke produk, proyek, atau pusat biaya tertentu. Biaya overhead tidak langsung mencakup pengeluaran seperti listrik, sewa, gaji staf administrasi, serta biaya umum lain yang tidak terkait langsung dengan satu aktivitas produksi.
Penerapan tarif ini membantu perusahaan menghitung total biaya produksi secara lebih akurat, karena tidak hanya mencakup biaya langsung, tetapi juga beban operasional yang sifatnya umum. Dengan begitu, perusahaan dapat menetapkan harga jual yang lebih tepat serta menyusun anggaran dengan perhitungan yang menyeluruh.
Overhead Absorption Rate tidak menghitung biaya langsung seperti bahan baku atau tenaga kerja langsung. Perusahaan mencatat biaya langsung secara spesifik pada produk atau proyek tertentu, sedangkan biaya tidak langsung memerlukan alokasi agar terbagi secara adil ke setiap unit produksi.
Cara Menghitung Overhead Absorption Rate
Untuk menghitung Overhead Absorption Rate, perusahaan dapat menggunakan rumus berikut:
Berikut langkah-langkah menghitungnya:
1. Identifikasi total biaya overhead tidak langsung
Kumpulkan semua pengeluaran yang tidak dapat dikaitkan langsung dengan produk tertentu, seperti biaya listrik, sewa gedung, dan gaji staf pendukung. Pastikan seluruh komponen overhead sudah dicatat dalam periode yang sama.
2. Tentukan dasar alokasi yang relevan
Pilih dasar yang paling mencerminkan aktivitas produksi, misalnya jam kerja langsung jika prosesnya padat karya, atau jam mesin jika lebih bergantung pada peralatan.
3. Hitung total unit dari dasar alokasi
Ukur total jam kerja langsung, total jam mesin, atau total unit produksi dalam periode yang sama dengan data overhead. Angka ini akan menjadi pembagi dalam perhitungan.
4. Lakukan pembagian antara total biaya overhead dan total unit dasar alokasi
Perusahaan menggunakan hasil perhitungan ini sebagai tarif overhead per unit dasar alokasi. Tarif tersebut membantu mengalokasikan biaya tidak langsung ke setiap produk secara proporsional.
Metode-Metode untuk Menghitung Overhead Absorption Rate
Perusahaan bisa memilih metode perhitungan biaya overhead berdasarkan jenis aktivitas produksi dan struktur biayanya. Setiap metode menggunakan dasar alokasi yang berbeda. Berikut penjelasan metode yang umum digunakan:
1. Metode berdasarkan unit produksi
Perusahaan membagi total biaya overhead ke jumlah unit yang mereka produksi selama periode tertentu. Metode ini paling sederhana dan efektif apabila semua produk memiliki bentuk, proses, dan waktu produksi yang seragam.
2. Metode berdasarkan jam kerja langsung (direct labour hour rate)
Perusahaan menggunakan metode ini ketika tenaga kerja manual memegang peran besar dalam proses produksi. Metode ini cocok untuk industri yang prosesnya banyak mengandalkan keterampilan manusia.
Misalnya, apabila biaya overhead mencapai Rp50.000.000 dan total jam kerja langsung selama periode tersebut sebanyak 10.000 jam, maka tarif overhead yang dibebankan adalah Rp5.000 per jam kerja langsung.
3. Metode persentase biaya bahan langsung (percentage of direct material cost)
Metode persentase biaya bahan langsung adalah metode pengalokasian biaya overhead berdasarkan persentase dari biaya bahan baku yang digunakan. Cocok diterapkan pada industri yang penggunaan bahan bakunya dominan, seperti makanan, tekstil, atau kimia.
4. Metode berdasarkan biaya prime cost (prime cost rate)
Metode ini menghitung tarif overhead berdasarkan proporsi terhadap biaya utama, yaitu bahan baku dan tenaga kerja langsung. Pendekatan ini berguna untuk mengetahui seberapa besar overhead membebani biaya produksi utama.
Contoh, jika total biaya overhead adalah Rp60.000.000 dan total biaya prime cost sebesar Rp300.000.000, maka tarif overhead yang dihitung adalah 20%. Artinya, overhead yang dibebankan pada setiap unit produk adalah 20% dari total biaya bahan baku dan tenaga kerja langsung yang digunakan.
5. Metode jam kerja mesin (machine hour rate method)
Metode jam kerja mesin adalah metode pembebanan biaya overhead pabrik berdasarkan jumlah jam mesin digunakan untuk produksi. Biaya overhead dihitung per jam kerja mesin, sehingga semakin lama mesin digunakan, semakin besar biaya yang dibebankan ke produk.
Pentingnya Overhead Absorption Rate
Overhead Absorption Rate berperan penting dalam memastikan seluruh biaya produksi, baik langsung maupun tidak langsung, teralokasi secara adil ke setiap produk atau proyek. Adanya tarif ini membuat perusahaan dapat menghitung total biaya secara menyeluruh, sehingga mendukung penetapan harga jual yang akurat.
Perhitungan overhead yang tepat membantu perusahaan dalam menyusun anggaran, menganalisis efisiensi operasional, serta mengevaluasi kinerja setiap lini produksi. Tanpa alokasi overhead yang sistematis, laporan biaya bisa menjadi tidak akurat dan berdampak pada pengambilan keputusan bisnis yang kurang tepat.
Permudah Perhitungan Overhead dengan Sistem Akuntansi HashMicro
Sistem Akuntansi HashMicro menyederhanakan pengelolaan keuangan perusahaan, termasuk perhitungan biaya overhead yang kompleks. Dengan sistem akuntansi terintegrasi, Anda dapat melacak dan menghitung transaksi keuangan secara otomatis, membuat perhitungan overhead lebih akurat dan efisien.
Didukung oleh Hashy AI, teknologi kecerdasan buatan ini membantu menganalisis data dan memberikan rekomendasi untuk pengelolaan biaya yang lebih efektif. Dengan demikian, Anda bisa membuat keputusan yang lebih tepat dan strategis.
Berikut adalah beberapa fitur unggulan yang bisa Anda manfaatkan untuk menghitung overhead dengan lebih mudah dan tepat:
- Financial dashboard: Memantau kondisi keuangan secara menyeluruh dengan mudah
- Budget management: Membantu Anda mengatur dan memantau anggaran secara detail, termasuk alokasi overhead untuk setiap proyek.
- Treasury & forecast: Memberikan prediksi keuangan perusahaan di masa depan, yang membantu dalam merencanakan dan memantau pengeluaran jangka panjang.
- Analytical Reporting: Menyajikan laporan keuangan secara instan, membantu Anda menganalisis biaya overhead dan profitabilitas.
- Cash Flow Forecasting: Membantu memprediksi arus kas untuk perencanaan keuangan yang lebih baik.
Segera coba demo gratis dan nikmati kemudahan dalam mengelola keuangan serta menghitung overhead dengan lebih akurat. Mulailah sekarang untuk meningkatkan efisiensi bisnis Anda!
Kesimpulan
Overhead Absorption Rate adalah metode penting untuk mengalokasikan biaya overhead tidak langsung secara proporsional ke produk, agar perhitungan biaya produksi lebih akurat. Ini membantu perusahaan menetapkan harga jual yang tepat dan menyusun anggaran secara efisien.
Sistem Akuntansi HashMicro menawarkan solusi cerdas dalam menghitung dan mengelola overhead, dengan fitur yang otomatis dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis Anda. Didukung oleh Hashy AI, Anda dapat membuat keputusan lebih tepat dan cepat.
Cobalah demo gratis untuk merasakan kemudahan dan efisiensi dalam mengelola keuangan perusahaan Anda!
Pertanyaan Seputar Overhead Absorption Rate
-
Apa yang dimaksud dengan Overhead Absorption Rate dalam bisnis?
Dalam konteks bisnis, Overhead Absorption Rate adalah metode untuk membebankan biaya operasional tidak langsung, seperti sewa, listrik, dan gaji staf non-produksi, ke tiap produk atau proyek.
-
Apa itu absorption dalam akuntansi biaya?
Absorption dalam akuntansi biaya adalah metode penghitungan di mana semua biaya produksi, termasuk biaya langsung dan tidak langsung (overhead), diserap ke dalam harga pokok produk.
-
Apa contoh absorbed overhead?
Contoh absorbed overhead termasuk biaya sewa gedung, listrik, dan gaji staf administrasi yang dialokasikan ke produk berdasarkan tarif overhead yang dihitung.