Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya:

      ×

      Penawaran Eksklusif: Diskon 35% untuk Bundling 5 Modul Sistem ERP

      *Dapatkan segera sebelum 19 April 2024

      Debt to Equity Ratio Adalah Pencegah Kerugian Perusahaan

      Debt to equity ratio adalah hal esensial dalam dunia keuangan. Faktanya, utang dapat mendukung kegiatan operasional perusahaan. Perusahaan menggunakan utang untuk menutup biaya produksi atau distribusi barang. Dalam akuntansi, terdapat sebuah rasio keuangan yang dapat mengukur komposisi utang perusahaan.

      Rasio keuangan ini sering disebut sebagai Debt to Equity Ratio (DER). DER memberi informasi kepada perusahaan yang dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan pengambilan keputusan strategis.

      Perusahaan mengelola keuangan dengan baik atau tidak dapat dilihat dari efektivitas penggunaan DER dan instrumen akuntansi lainnya. Resiko keuangan yang menghantui perusahaan menjadikan setiap perusahaan harus memiliki pengelolaan keuangan yang baik.

      Artikel ini memuat informasi kepada para pembaca mengenai pengertian hingga cara dalam menghitung DER. Selain itu, ada pula tips mengelola keuangan yang efektif dan mudah menggunakan software akuntansi. Simak penjelasan selengkapnya berikut ini!

      Key Takeaways

      • Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio yang membandingkan jumlah utang perusahaan dengan ekuitasnya.
      • DER digunakan untuk mengetahui komposisi utang dan ekuitas perusahaan, mengidentifikasi kemampuan perusahaan dalam membayar tagihan atau kredit, serta sebagai bahan pertimbangan bagi kreditur dan investor dalam pengambilan keputusan.
      • DER memiliki batasan tertentu. Nilai maksimum yang dapat diterima bisa bervariasi, tergantung pada industri dan ukuran perusahaan. Rasio ini dapat memberikan gambaran tentang risiko keuangan perusahaan.
      • DER dapat meningkatkan efektivitas pengelolaan keuangan. Perusahaan dapat memanfaatkan software akuntansi untuk meningkatkan efektivitas kerja. Anda dapat mencoba demo gratis DER di sini.
        Klik untuk Demo Gratis!
      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Debt to Equity Ratio Adalah

        Debt to Equity Ratio (DER) adalah rasio utang terhadap ekuitas yang membandingkan antara jumlah utang dengan ekuitas. Sering kali, DER digunakan untuk operasional perusahaan dan harus mempunyai jumlah yang proporsional.

        DER familiar dengan sebutan ratio leverage atau rasio pengungkit. Dalam hal ini, rasio sering kali digunakan untuk melakukan pengukuran atas suatu investasi yang ada pada perusahaan.

        Para ahli menyampaikan pendapatnya mengenai pengertian DER. Kasmir (2014: 157) mengatakan bahwa DER merupakan rasio yang digunakan untuk menilai utang dengan ekuitas. Rasio ini dicari dengan cara membandingkan antara seluruh utang, termasuk utang lancar dengan seluruh ekuitas.

        Baca juga: Apa Saja Manfaat Software Akuntansi bagi Bisnis Anda?

        Fungsi Debt to Equity Ratio (DER)

        Setelah mengetahui pengertiannya, tentu Anda bertanya-tanya mengenai fungsi dari DER. DER memiliki fungsi utama sebagai metode untuk dapat mengetahui bagaimana komposisi utang dan ekuitas dari suatu perusahaan.

        Informasi mengenai komposisi ini sangat perusahaan butuhkan dalam mengambil keputusan. Tidak hanya itu, DER juga dapat mengidentifikasi sejauh mana kemampuan perusahaan dalam membayar tagihan atau kredit.

        DER terutamanya berfungsi sebagai bahan pertimbangan atas pemberian kredit bagi kreditur serta bahan pertimbangan bagi investor ketika mengambil keputusan untuk melakukan investasi saham.

        Baca juga: 5 Tips Mengoptimalkan Akurasi Sales Forecasting

        Rumus dan Cara Menghitung DER

        Rumus dan cara Menghitung DER

        Rumus dalam menghitung debt to equity ratio yakni sebagai berikut:

        DER = Total Hutang : Ekuitas x 100%

        Adapun penjelasan dari rumus DER sebagai berikut:

        • Utang merupakan kewajiban yang harus perusahaan bayar kepada pemberi utang. 
        • Ekuitas merupakan hak atas aset yang perusahaan miliki. Ekuitas terdiri atas modal dan sisa laba yang tertahan.

        Sebagai informasi, utang berdasarkan jangka waktu pelunasannya dapat menjadi beberapa jenis. Adapun beberapa jenis tersebut adalah utang lancar dan utang jangka panjang. Utang lancar merupakan kewajiban yang sifatnya jangka pendek.

        Contohnya adalah yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan yaitu gaji karyawan dan utang kepada pihak pemasok. Jenis utang yang kedua adalah utang jangka panjang.

        Dalam hal ini utang jangka panjang merupakan jenis yang harus perusahaan hindari. Hal ini karena utang jangka panjang memiliki nominal dan bunga yang besar. Contohnya adalah pinjaman dari bank. 

        Perhitungan DER tentu merupakan hal yang cukup rumit untuk dilakukan dan akan memakan waktu yang lama. Hal ini dapat dibantu dengan menggunakan sistem akuntansi terintegrasi yang membantu akuntan menghitung DER.

        Selain itu, sistem ini akan akan memberi laporan keuangan secara real time dan akurat untuk mengetahui performa perusahaan.

        Contoh Perhitungan DER

        PT Makmur Sejahtera melaporkan keuangan tahun 2018 yang mempunyai jumlah liabilitas sejumlah Rp 2.500.000.000 dan jumlah modal sebesar Rp 1.200.000.000. Adapun nilai DER dari PT Makmur Sejahtera adalah sebagai berikut:

        DER = 2.500.000.000 / 1.200.000.000 x 100%

        DER = 2,083 kali atau 208,3%

        Oleh karena itu, nilai DER dari PT Makmur Sejahtera adalah 2,083 kali atau 208,3%.

        Jika Anda menginginkan perhitungan yang lebih praktis dan mudah, klik banner di bawah ini untuk mempermudah work flow perusahaan secepatnya.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Keterbatasan Debt Equity Ratio Adalah

        debt to equity ratio adalah

        1. Debt to equity ratio 1 dianggap sama, yaitu total kewajiban = ekuitas pemegang saham. Rasio ini tergantung pada proporsi aset lancar dan tidak lancar karena sangat spesifik industri. Dikatakan perusahaan dengan modal intensif akan memiliki DER lebih tinggi dari perusahaan jasa.
        2. Debt to equity ratio maksimum yang dapat diterima untuk lebih banyak perusahaan adalah antara 1,5-2 atau kurang. Perusahaan besar yang memiliki nilai lebih tinggi dari 2 DER dapat diterima.
        3. Debt to equity ratio menunjukkan bahwa perusahaan mungkin tidak dapat menghasilkan cukup uang untuk memenuhi kewajiban hutangnya. Namun, perusahaan dengan DER yang rendah berarti bahwa perusahaan memperoleh keuntungan dari peningkatan laba yang dapat dihasilkan oleh leverage keuangan.

        Kesimpulan

        Informasi yang telah tersampaikan kami harap dapat menambah wawasan baru mengenai Debt to Equity Ratio (DER) bagi para pembaca. DER adalah rasio utang terhadap ekuitas yang membandingkan antara jumlah utang dengan ekuitas.

        Seperti yang sudah dijelaskan, perusahaan dapat mengetahui komposisi utang dan ekuitas perusahaan dengan DER. Tidak hanya itu, pihak kreditur bisa menimbang untuk untuk memberi kredit, pihak investor juga bisa berpikir ulang mengenai keputusan investasi saham.

        Berbicara mengenai akuntansi, HashMicro sebagai perusahaan penyedia Software ERP terdepan memberi solusi untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi pencatatan transaksi hingga pembuatan laporan keuangan secara akurat menggunakan Software Akuntansi.

        Software ini hadir dengan beragam fitur terdepan, seperti financial dashboard, cash flow forecasting, hingga fast bank reconciliation. Segera klik banner berikut untuk mendapatkan penawaran terbaik dan demo gratis secepatnya!

        Accounting

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Fun Fact