Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

BerandaProductsAccountingKomponen Laporan Keuangan Akuntansi Berdasarkan Jenisnya

Komponen Laporan Keuangan Akuntansi Berdasarkan Jenisnya

Keuangan merupakan hal yang esensial bagi berjalannya operasional perusahaan dan status keuangan yang perlu untuk perusahaan perhatikan. Untuk mengetahui perkembangan kondisi keuangan suatu perusahaan, perusahaan memerlukan laporan keuangan akuntansi. Penyusunan laporan keuangan pun harus sesuai dengan komponen laporan keuangan akuntansi.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan komponen dapat memberikan informasi yang relevan tentang posisi keuangan sebuah entitas pada suatu periode tertentu sehingga dapat membantu pengambilan keputusan yang tepat terkait dengan investasi atau pengelolaan keuangan.

Komponen Laporan Keuangan Akuntansi Balance Sheet atau Neraca

Komponen Laporan Keuangan Balance Sheet atau Neraca

Laporan Keuangan balance sheet atau neraca adalah salah satu bagian dari laporan keuangan yang menyajikan posisi keuangan sebuah perusahaan pada suatu waktu tertentu. Neraca terdiri dari tiga komponen utama, yaitu aset, kewajiban, serta ekuitas.

1. Komponen laporan akuntansi: aset

Aset dalam laporan keuangan merupakan segala sumber daya ekonomi yang perusahaan miliki pada saat laporan terbentuk. Pada umumnya aset memiliki nilai ekonomis, nilai tukar, dan nilai komersial. Aset dibedakan menjadi tiga kategori berdasarkan bentuk, likuiditas, dan jangka waktunya.

Selain itu, aset berdasarkan bentuk dapat Anda bedakan menjadi aset berwujud dan aset tidak berwujud. Aset berwujud memiliki bentuk fisik dan dapat Anda lihat, seperti bangunan, tanah, mesin, surat berharga, kantor, kas, dsb. Di sisi lain, aset tidak berwujud, seperti hak paten, merek dagang, hingga kekayaan intelektual.

Selain itu, terdapat aset berdasarkan likuiditas yang terbagi dua menjadi aktiva lancar dan aktiva tidak lancar. Aktiva lancar memiliki sifat yang mudah untuk ditukar sebagai aset lain, seperti kas, surat berharga, hingga emas. Berbanding terbalik dengan aktiva lancar, aktiva tidak lancar sulit untuk diubah kedalam bentuk kas, maupun bentuk lainnya. Aktiva tidak lancar, yaitu bangunan dan tanah.

Jenis aset terakhir adalah berdasarkan jangka waktunya yang terbagi menjadi aset tetap dan aset tidak tetap. Aset tetap bersifat jangka panjang dan biasanya dibeli atau disewa dalam jangka waktu yang lama, seperti tanah, pabrik, hingga mesin. Sebaliknya, aset tidak tetap yang biasa juga disebut aset tak berwujud memiliki bentuk yang tidak bisa dilihat dan dirasakan. Contohnya seperti franchise, goodwill, hingga merek.

  2. Kewajiban atau liabilitas

Liabilitas dalam laporan keuangan adalah segala kewajiban finansial yang perusahaan miliki pada saat laporan tersebut dibuat. Dalam laporan keuangan, liabilitas dapat berupa hutang dagang, hutang bank, atau utang obligasi yang harus dibayar oleh perusahaan atau entitas tersebut dalam jangka waktu yang telah ditentukan.

Di sisi lain, liabilitas sangat penting dalam laporan keuangan karena merefleksikan kemampuan perusahaan dalam memenuhi kewajiban keuangan dan membayar hutang perusahaan. Selain itu, liabilitas juga menjadi parameter untuk menilai risiko keuangan yang perusahaan miliki. Semakin besar jumlah liabilitas, maka semakin besar pula risiko keuangan yang harus perusahaan hadapi.

Oleh karena itu, pengelola perusahaan harus dapat memastikan bahwa liabilitas perusahaan lapor secara akurat dalam laporan keuangan. Hal ini agar pemangku kepentingan seperti investor atau kreditor dapat menilai dengan tepat posisi keuangan perusahaan atau entitas serta mengambil keputusan yang tepat terkait dengan investasi atau pengelolaan keuangan. 

 3. Komponen laporan akuntansi: ekuitas

Ekuitas atau modal sendiri dalam laporan keuangan adalah bagian dari sumber daya keuangan yang perusahaan miliki pada saat laporan tersebut dibuat. Pada dasarnya, ekuitas merupakan selisih antara total aset dan total liabilitas perusahaan atau entitas.

Komponen utama dari ekuitas adalah saham yang perusahaan keluarkan dan laba yang perusahaan tahan. Saham yang perusahaan keluarkan merupakan bagian dari modal pemilik perusahaan dalam bentuk saham. Sedangkan laba ditahan merupakan keuntungan atau laba bersih yang dihasilkan oleh perusahaan dan belum dibagikan kepada pemegang saham atau digunakan untuk kepentingan lain.

Ekuitas sangat penting karena merefleksikan nilai investasi atau kepemilikan dari pemilik perusahaan. Di sisi lain, ekuitas juga dapat perusahaan gunakan sebagai parameter untuk menilai kinerja perusahaan dalam menghasilkan keuntungan atau laba. Semakin besar jumlah ekuitas yang perusahaan miliki, maka semakin besar pula nilai investasi atau kepemilikan dari pemilik perusahaan atau entitas tersebut.

hashmicro

Komponen Laporan Keuangan Akuntansi Laba Rugi (Profit & Loss atau Income Statement)

Komponen Laporan Keuangan Laba Rugi (Profit & Loss atau Income Statement)

Laporan keuangan laba rugi (profit & loss atau income statement) adalah laporan yang menjadi acuan mengenai status finansial perusahaan. Laporan ini harus perusahaan buat secara mendetail agar keterangan data menyeluruh dan dipertanggung jawabkan. Berikut komponen dari laporan ini:

1. Pendapatan

Pendapatan dalam laporan keuangan laba rugi (profit & loss atau income statement) merupakan jumlah total pemasukan atau pendapatan yang perusahaan hasilkan dalam periode tertentu. Terlebih, pendapatan dapat berasal dari berbagai sumber, seperti penjualan produk atau jasa, penghasilan bunga atau dividen, serta pendapatan lainnya yang diperoleh dari kegiatan operasional perusahaan.

2. Pengeluaran atau biaya

Pengeluaran atau biaya dalam laporan keuangan laba rugi (profit & loss atau income statement) merupakan jumlah total pengeluaran atau biaya yang perusahaan keluarkan dalam periode tertentu. Biaya dapat berasal dari berbagai sumber, seperti biaya produksi, biaya tenaga kerja, biaya pemasaran, biaya administrasi, atau biaya lainnya yang dikeluarkan oleh perusahaan dalam rangka menghasilkan pendapatan.

3. Keuntungan di luar kegiatan operasional (gain)

Keuntungan di luar kegiatan operasional (gain) dalam laporan keuangan merujuk pada keuntungan atau pendapatan yang diperoleh dari kegiatan yang tidak terkait dengan operasional utama suatu perusahaan. Dalam laporan keuangan, gain menjadi salah satu komponen pendapatan bersama dengan pendapatan operasional.

Contoh keuntungan di luar kegiatan operasional meliputi penjualan aset tetap seperti tanah atau bangunan, keuntungan dari investasi di pasar saham atau obligasi, penyelesaian hutang piutang, serta pengurangan biaya operasional seperti restrukturisasi perusahaan. Keuntungan ini biasanya terjadi secara tidak terduga dan tidak terjadi secara rutin seperti kegiatan operasional utama.

4. Kerugian di luar kegiatan operasional (loss)

Kerugian di luar kegiatan operasional (loss) dalam laporan keuangan merujuk pada kerugian atau pengeluaran yang timbul dari kegiatan yang tidak terkait dengan operasional utama suatu perusahaan atau entitas. Dalam laporan keuangan, loss dicantumkan sebagai salah satu komponen pengeluaran bersama dengan biaya operasional.

Contoh kerugian di luar kegiatan operasional meliputi kerugian dari penjualan aset tetap seperti tanah atau bangunan, kerugian dari investasi di pasar saham atau obligasi, biaya penyelesaian sengketa hukum, atau biaya pemulihan pasca-bencana alam. Kerugian ini biasanya terjadi secara tidak terduga dan tidak terjadi secara rutin seperti kegiatan operasional utama.

Komponen Laporan Keuangan Akuntansi Arus Kas

Komponen Laporan Keuangan Arus Kas

Laporan Keuangan Arus Kas adalah laporan keuangan yang memberikan informasi tentang aliran kas masuk dan keluar suatu perusahaan selama periode tertentu. Laporan ini menyajikan informasi mengenai sumber-sumber kas yang perusahaan terima serta penggunaan kas untuk berbagai keperluan, seperti investasi, pembelian aset, dan pembayaran hutang. 

1. Arus kas dari aktivitas operasi

Arus kas dari aktivitas operasi adalah salah satu komponen dari laporan arus kas yang menggambarkan aliran kas yangberasal dari operasi bisnis utama perusahaan atau entitas selama periode tertentu. 

Komponen ini mencakup semua transaksi kas yang berkaitan dengan kegiatan operasional perusahaan, seperti penerimaan kas dari penjualan produk atau jasa, pengumpulan piutang dari pelanggan, dan pembayaran kas kepada pemasok.

 2. Arus kas dari aktivitas investasi

Arus kas dari aktivitas investasi mencakup semua transaksi kas yang berkaitan dengan investasi perusahaan, seperti pembelian atau penjualan aset tetap, investasi dalam proyek atau usaha patungan, serta pembelian atau penjualan saham dan obligasi. Komponen ini juga mencakup penerimaan dan pengeluaran kas untuk membeli atau mengembangkan aset tetap atau investasi baru.

3. Arus kas dari aktivitas pendanaan

Arus kas dari aktivitas pendanaan menggambarkan aliran kas yang berasal dari kegiatan pendanaan perusahaan selama periode tertentu. Selain itu, arus kas dari aktivitas pendanaan mencakup semua transaksi kas yang berkaitan dengan sumber pendanaan perusahaan, seperti penerimaan kas dari penerbitan saham baru atau obligasi, pembayaran dividen kepada pemegang saham, serta pembayaran utang atau pinjaman.

Komponen ini juga mencakup pengeluaran kas untuk membeli kembali saham atau obligasi yang perusahaan terbitkan atau membayar kembali utang atau pinjaman. Jika perusahaan menghasilkan arus kas positif dari aktivitas pendanaan, artinya perusahaan memiliki sumber pendanaan yang cukup untuk mendukung kegiatan operasional atau investasi di masa depan.

Namun, jika arus kas dari aktivitas pendanaan negatif, artinya perusahaan mengeluarkan lebih banyak kas untuk membiayai kegiatan operasional atau investasi daripada yang perusahaan terima dari sumber pendanaan.

Dapatkan Kemudahan Menyusun Komponen Laporan  Keuangan Akuntansi dengan Software Akuntansi

Laporan keuangan merupakan hal yang sangat penting dalam suatu bisnis. Sebab laporan keuangan memberikan informasi yang jelas dan akurat mengenai kondisi keuangan suatu bisnis, seperti pendapatan, biaya, laba, dan arus kas. Berikut adalah cara mudah untuk menyusun laporan keuangan menggunakan software akuntansi:

  1. Pilih software akuntansi yang sesuai dengan kebutuhan bisnis Anda
    Pastikan software tersebut memiliki fitur yang sesuai dengan kebutuhan Anda dalam menyusun laporan keuangan, seperti fitur pembukuan, jurnal umum, neraca, laba rugi, dan arus kas.
  2. Inputkan data keuangan secara teratur
    Semua transaksi keuangan harus Anda inputkan secara teratur dan akurat dalam software akuntansi. Hal ini akan memudahkan Anda dalam membuat laporan keuangan, karena data sudah tersimpan dan tersedia untuk perusahaan gunakan.
  3. Gunakan fitur laporan keuangan pada software akuntansi
    Software akuntansi biasanya sudah lengkap dengan berbagai macam fitur laporan keuangan, seperti laporan neraca, laporan laba rugi, dan laporan arus kas. Gunakan fitur tersebut untuk membuat laporan keuangan dengan cepat dan akurat.
  4. Analisis laporan keuangan
    Setelah laporan keuangan selesai, jangan lupa untuk menganalisisnya dengan teliti. Analisis laporan keuangan dapat membantu Anda dalam mengetahui kondisi keuangan bisnis Anda, dan membuat keputusan yang lebih baik untuk masa depan bisnis.

Kesimpulan 

Menyusun laporan keuangan berdasarkan komponennya memberikan informasi yang jelas dan sistematis mengenai kondisi keuangan suatu perusahaan. Selain itu, laporan lebih terperinci, sehingga pihak internal maupun eksternal yang melihat laporan tersebut dapat mengambil informasi yang mereka butuhkan. 

Akan tetapi, penyusun laporan keuangan seringkali menjumpai kesulitan karena kompleksnya laporan keuangan. Oleh karena itu, Anda dapat menggunakan Software Akuntansi yang memberikan kemudahan karena cara kerjanya yang otomatis serta terintegrasi. Apabila Anda tertarik, Anda dapat mencoba demo gratis hanya di sini.

Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Dewi Sartika
Dewi Sartikahttps://www.hashmicro.com/id/
Dewi Sartika adalah seorang content writer berbakat dengan pengetahuan mendalam dalam bidang akuntansi. Dengan pengalaman bertahun-tahun di industri akuntansi, Dewi telah menggabungkan passion-nya dalam menulis dengan keahlian dalam dunia keuangan.
Accounting

Highlight

Artikel Populer