Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi

    Artikel Terkait:

    Artikel Terkait

    Sistem Produksi: Definisi, Tujuan, Jenis dan Contohnya

    Perusahaan manufaktur tak bisa lepas dari kegiatan produksi setiap harinya. Jika aspek bisnis yang satu ini tidak berjalan dengan baik, maka keuntungan perusahaan pastinya yang akan jadi korban. Inilah yang membuat banyak pebisnis mulai mengotomatiskan proses produksinya dengan bantuan sistem produksi.

    Penggunaan software produksi dapat meningkatkan hasil produksi yang perusahaan manufaktur dapatkan. Otomatisasi proses produksi secara optimal dengan software manufaktur membuat penggunaan bahan produksi menjadi semakin optimal.

    Artikel ini akan menjelaskan apa itu yang dimaksud dengan sistem produksi, macam-macamnya, kegunaan, dan tujuannya untuk bisnis Anda.

    Key Takeaways

    • Sistem produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis.
    • Tahapan proses produksi meliputi planning atau perencanaan produksi, routing atau penentuan alur, scheduling atau penjadwalan dan dispatching atau perintah untuk memulai produksi.
    • Salah satu sistem produksi terbaik di Indonesia adalah software manufaktur dari HashMicro. Fitur lengkap, keamanan data terjamin, user-friendly, memiliki fitur backup data, dll.

    Klik untuk Demo Gratis!

    DemoGratis

    Daftar Isi:

      Daftar Isi

        Apa Itu Sistem Produksi?

        Sistem produksi adalah sebuah susunan kegiatan atau elemen perusahaan yang saling terhubung untuk mencapai tujuan dari sebuah bisnis. Sistem produksi terdiri dari komponen struktural dan fungsional yang sering disebut dengan 5M1E (machine, material, man, method, money, dan energy).

        Komponen fungsional terdiri dari perencanaan produksi, pengawasan, pengendalian dan berbagai hal lainnya yang berhubungan dengan manajemen perusahaan. Sementara komponen struktural terdiri dari tenaga kerja, mesin pabrik, bahan-bahan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

        Setiap elemen yang terdapat dalam komponen tersebut mengalami suatu proses perusahaan nilai tambah. Hal ini tentunya bertujuan untuk menghaslkan sutu produk atau jasa yang merupakan tujuan akhir dari perjalanan sistem ini.

        Tujuan Sistem Produksi

        Sekarang kita sudah memahami apa saja jenis-jenisnya. Berikutnya kita akan mengkaji apa saja tujuan dari sistem tersebut. Secara umum, ada tiga tujuan yang ingin dicapai pengusaha dari menggunakan sistem ini:

        1. Memenuhi kebutuhan perusahaan

        Kebutuhan perusahaan yang utama adalah mencari keuntungan. Untuk mencapai tujuan ini, perusahaan perlu memastikan bahwa proses produksi berjalan dengan lancar. Dengan demikian permintaan pelanggan bisa terpenuhi dan target penjualan bisa tercapai. Untuk memastikan proses produksi bisa berjalan dengan lancar, maka sistem pabrik adalah hal esensial yang harus setiap perusahaan manufaktur miliki.

        2. Menekan pemborosan

        Semakin tingginya efisiensi proses produksi yang berjalan dengan bantuan sistem, maka pengusaha bisa dengan mudah mengukur penggunaan bahan baku dari setiap proses produksi. Dengan cara ini, pemborosan bahan baku bisa Anda minimalisir sehingga keuntungan perusahaan pun akan semakin meningkat. Selain itu, sistem ini juga dapat membantu pengusaha untuk lebih memperhitungkan modal tang mereka gunakan.

        3. Meningkatkan efisiensi proses produksi

        Adanya sistem pabrik tentunya dapat lebih memudahkan pengusaha untuk meningkatkan serta menggali lebih lagi mengenai kinerja para karyawannya. Penggunaan mesin dalam pabrik pun dapat menjadi lebih efektif dan efisien sehingga pengusaha dapat menghindari terjadinya downtime yang merugikan perusahaan.

        Tahapan Proses Produksi 

        pengertian dan jenis jenis sistem produksi

        Secara umum, production process dapat dibagi menjadi empat tahapan produksi, yaitu sebagai berikut:

        1. Planning atau perencanaan produksi

        Tahap perencanaan produksi ini merupakan tahapan dalam menentukan beberapa hal dalam proses ini. Seperti produk apa yang akan Anda buat, berapa jumlah bahan baku, berapa biaya yang Anda butuhkan, dan berapa jumlah tenaga kerja yang Anda perlukan dalam melakukan produksi.

        Dalam tahapan ini, perusahaan juga akan melakukan perancangan terhadap bentuk barang. Karena, perusahaan membutuhkan informasi dan pengetahuan mengenai jenis barang yang akan terproduksi. Beserta dengan kebutuhan dan kemampuan perusahaan dalam menghasilkan suatu perencanaan produksi yang baik.

        2. Routing atau penentuan alur

        Penentuan alur ini merupakan suatu kegiatan untuk menetapkan urutan kegiatan dari proses produksi terebut. Mulai dari pengolahan awal bahan baku, pembentukan, pemolesan, penyelesaian, penjagaan dan pengawasan mutu, hingga pendistribusian barang hasil produksi menjadi fokus pada tahap ini.

        Dalam tahap ini, perusahaan harus memastikan setiap langkah dalam proses produksi terorganisasi dengan baik. Salah satu cara untuk mempermudah hal ini adalah dengan menggunakan contoh flowchart proses produksi yang dapat memberikan visualisasi alur kerja secara jelas.

        3. Scheduling atau penjadwalan

        Scheduling atau penjadwalan produksi merupakan kegiatan dalam menetapkan kapan proses produksi harus Anda lakukan setelah menetapkan alur. Dalam pelaksanaannya, penjadwalan mempertimbangkan jam kerja pekerja dan lama dari setiap alur produksi.

        Dalam praktiknya, dalam tahapan ini terdapat jadwal utama (master schedule) yang kemudian akan terbagi atau terpecah menjadi beberapa jadwal yang lebih terperinci.

        4. Dispatching atau perintah untuk memulai produksi

        Dispatching atau perintah untuk memulai produksi merupakan suatu kegiatan untuk menentukan dan menetapkan suatu proses pemberian perintah untuk memulai produksi setelah jadwal produksi Anda tetapkan.

        Dalam proses ini, akan tercantum secara jelas mengenai hasil dari tahapan-tahapan sebelumnya. Mulai dari bahan baku, alur produksi, hingga waktu produksi. Jika tahapan ini dapat berjalan dengan baik, maka proses memproduksi suatu barang juga pasti akan berjalan dengan baik.

        Sekarang Anda telah mengetahui barbagai tahapan proses produksi, tapi tahukah Anda apabila tahapan tersebut dapat diselesaikan dengan udah jika menggunakan software manufaktur. Maka dari itu segera dapatkan software manufaktur dengan meng-klik banner di bawah ini dengan mengetahui besaran harga untuk menerapkannya pada perusahaan Anda.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Jenis Sistem Produksi

        Dalam pengelolaan kegiatan produksi suatu perusahaan, terdapat beberapa karakteristik penting yang dapat diklasifikasikan berdasarkan proses, sifat, jangka waktu, tujuan operasional, serta aliran prosesnya. Berikut penjelasan lengkapnya:

        1. Berdasarkan prosesnya

        Terdapat dua jenis sistem produksi berdasarkan prosesnya, antara lain:

        • Produksi langsung: Kegiatan produksi ini secara meliputi produksi primer dan sekunder.
          • Produksi primer merupakan kegiatan produksi yang bahannya berasal dari alam secara langsung, seperti pertanian dan pertambangan.
          • Produksi sekunder merupakan kegiatan produksi yang dengan menambahkan nilai lebih pada suatu barang yang ada, seperti memanfaatkan kayu untuk membuat rumah atau baja untuk membuat jembatan.
        • Produksi tidak langsung: Produksi ini menghasilkan jasa berbasis keahlian atau layanan. Contohnya termasuk layanan mekanik, layanan kesehatan, serta konsultasi profesional.

        2. Berdasarkan sifat proses produksi

        Sifat proses produksi dapat dibedakan menjadi empat jenis:

        • Ekstraktif: Kegiatan produksi dengan mengambil produk secara langsung dari alam.
        • Analitik: Kegiatan produksi yang melakukan pemisahan suatu produk menjadi lebih banyak dengan bentuk yang mirip seperti aslinya.
        • Fabrikasi: Proses mengubah suatu bahan menjadi beberapa bentuk produk baru.
        • Sintetik: Proses menggabungkan beberapa bahan produksi menjadi suatu bentuk produk. Proses sintetik juga sering disebut sebagai proses perakitan.

        3. Berdasarkan jangka waktu produksi

        Terdapat dua jenis karakteristik tahapan production process berdasarkan jangka waktu produksinya, yaitu:

        • Produksi terus menerus (continuous process): Produksi yang memakai berbagai fasilitas untuk menciptakan produk secara terus menerus. Sifat produknya hanya beberapa jenis dan produksinya dalam skala besar tanpa terpengaruh kondisi musim atau cuaca dan waktu.
        • Produksi terputus-putus (intermittent process): Jenis yang satu ini merupakan produksi yang kegiatannya tidak selalu berjalan setiap saat. Proses ini umumnya terpengaruhi oleh perubahan musim, banyaknya variasi pesanan, serta berbagai faktor lainnya.

        4. Berdasarkan tujuan operasionalnya

        Jenis sistem produksi yang kedua yakni berdasarkan tujuan dari produksi itu sendiri. Tipe yang kedua ini memiliki empat macam cara untuk menjalankannya:

        • Make to Order (MTO): Make to Order (MTO) secara sederhananya, produsen akan menyelesaikan pembuatan produk saat mereka menerima sebuah pesanan untuk produk tersebut. Sebab, pengerjaannya baru akan berjalan apabila konsumen sudah memutuskan untuk melakukan pembelian pada suatu pesanan tertentu.
        • Assembly to Order (ATO): Assembly to Order, produsen hanya akan membuat pesanan yang standar dengan modul operasional yang standar pula sesuai dengan modul dan permintaan pelanggan. Hal ini juga biasa disebut dengan ‘custom order’ yang berarti perusahaan hanya memproduksi barang sesuai dengan keinginan pelanggan saja dan tidak menjualnya ke pasaran.
        • Make to Stock (MTS): Make to Stock (MTS) seperti namanya, produsen akan tetap membuat produk tersebut meski tidak ada permintaan dari konsumen. Tujuan pembuatan sistem ini adalah untuk mengantisipasi naiknya permintaan pasar atau hanya untuk menambah jumlah stok barang.
        • Engineering to Order (ETO): perusahaan menggunakan metode ini untuk melayani permintaan barang custom dari pelanggan. Produsen memproduksi suatu barang mulai dari proses desain sampai dengan barang selesai perusahaan produksi sesuai dengan permintaan kustomer.

        5. Berdasarkan aliran prosesnya

        Berdasarkan aliran prosesnya, sistem manufaktur terbagi ke dalam 3 kelompok, yaitu fixed site, job shop, dan flow shop. Berikut adalah penjelasan lebih lengkapnya tentang klasifikasi proses manufaktur berdasarkan aliran prosesnya.

        • Fixed Site: adalah sistem yang cocok untuk pembuatan produk yang terdiri atas kombinasi beberapa kegiatan dan penyelesaiannya terbatas oleh waktu tertentu. Sistem manufaktur ini cocok untuk memenuhi kebutuhan khusus akan keunikan dan kreativitas suatu produk, serta perlu diselesaikan dalam kurun waktu tertentu.
        • Job Shop: Sistem job shop cocok untuk memenuhi kebutuhan produk dengan jumlah produksi yang tidak terlalu banyak, tapi memiliki banyak varian atau model. Dalam sistem manufaktur ini, perusahaan membutuhkan sumber daya manusia yang cakap dan mesin multipurpose yang dapat dibagi berdasarkan fungsinya agar dapat perusahaan atur sesuai kebutuhan dan pesanan.
        • Flow Shop: adalah sistem yang cocok untuk perusahaan yang ingin memproduksi barang dalam jumlah banyak dan terus-menerus. Sistem manufaktur ini juga biasa populer dengan sebutan mass production atau produksi massal.Untuk meningkatkan hasilnya, sistem ini menggunakan production line atau jalur produksi. Selain itu, seluruh produk melewati proses produksi dengan standar yang sama agar hasil barang tidak ada yang berbeda.

        Perusahaan manufaktur tentunya memiliki ciri khusus yang membedakan dengan industri lainnya. Berikut merupakan ciri dan karakteristik perusahaan manufaktur yang perlu Anda ketahui:

        Karakteristik MTS ATO MTO ETO
        Produk Standard Keluarga produk tertentu Tidak punya keluarga produk Customized total
        Kebutuhan produk Dapat teramalkan Tidak dapat teramalkan
        Kapasitas Terdapat perencanaan Tidak terdapat perencanaan
        Waktu produksi Tidak penting bagi pelanggan penting penting Sangat penting
        Kunci persaingan Logistik Perakitan akhir Fabrikasi, perakitan akhir Seluruh proses
        Kompleksitas Operasi Distribusi Perakitan Manufaktur komponen Engineering
        Ketidakjelasan Operasi Terendah Tertinggi
        Fokus manajemen puncak Marketing/distribusi Inovasi Kapasitas Kontrak order pelanggan
        Fokus manajemen menengah Kontrol stock MPS dan order pelanggan Shop floor control, pelanggan Manajemen proyek

         

        Tahukah Anda?

        Dengan dukungan AI pada software manufaktur HashMicro, Anda dapat memangkas biaya dan waktu produksi, melihat performa pabrik secara real-time, dan mengubah data menjadi laporan akurat. Efisiensikan seluruh proses manajemen pabrik Anda bersama HashMicro!

        Dapatkan demo gratis sekarang!

        Tips Memilih Sistem Produksi

        Dari sekian banyak jenis vendor penyedia sistem yang mengatur kegiatan manufaktur, tentu Anda sebagai pelaku bisnis harus memilih satu sistem yang paling cocok dengan bisnis dan perusahaan Anda. Di bawah ini, terdapat hal-hal yang perlu Anda pertimbangkan sebelum mengimplementasikan sebuah software pada perusahaan manufaktur Anda.

        1. Pilih sistem yang memiliki fitur lengkap

        Sebelum menggunakan software Manufaktur, pastikan Anda sudah mendata apa saja yang menjadi kebutuhan perusahaan Anda. Contohnya, besarnya perusahaan Anda akan menentukan apakah Anda membutuhkan suatu fitur khusus dalam Aplikasi manufaktur.

        Perusahaan yang sudah established akan memiliki kebutuhan yang berbeda dengan kebutuhan dari bisnis yang baru bertumbuh. Pertimbangan dari segi finansial juga dapat menentukan jenis sistem manufaktur yang perusahaan Anda butuhkan.

        2. Perhatikan tingkat keamanan penyimpanan data sistem manufaktur

        Keamanan data perusahaan juga merupakan faktor penting dalam mempertimbangkan penggunaan software manufaktur dalam perusahaan manufaktur. Contohnya, aplikasi manufaktur konvensional atau on-premise Manufacturing App dengan server lokal di dalam perusahaan memang menawarkan tingkat keamanan data yang tinggi.

        Namun, karena sistem ini membutuhkan maintenance yang khusus, Sistem manufaktur jenis ini lebih perusahaan yang sudah lebih established minati. Maka dari itu, banyak perusahaan manufaktur yang kini beralih ke cloud ERP manufaktur. Selain memiliki keamanan berlapis, sistem cloud jauh lebih hemat karena perusahaan tak perlu lagi melakukan maintenance server sendiri.

        3. User-friendly

        Tampilan user interface atau UI yang baik dari sistem manufaktur tentu menjadi bahan pertimbangan selanjutnya. Penggunaan software yang bertujuan untuk membantu proses manufaktur dan produksi tentu akan menjadi semakin lengkap ketika Anda dan para pekerja lainnya dapat mengoperasikan software dengan mudah.

        4. Online atau offline

        Seperti yang sudah disinggung dalam pembahasan sebelumnya, secara umum terdapat software ERP online dan offline. Software ERP berbasis online atau cloud-based ERP memiliki kelebihan seperti memudahkan pekerja untuk mengakses data secara remote, yang mana berbeda dengan sistem ERP offline dengan local server pada masing-masing perusahaan.

        5. Dapat mem-backup data

        Fitur backup data juga adalah salah satu faktor penting lain sebelum menentukan pilihan software manufaktur terbaik untuk bisnis Anda. Sistem manufaktur perlu memiliki fitur backup data, karena ketika terjadi suatu insiden dan menyebabkan hilangnya data perusahaan, seperti adanya bug atau kesalahan dalam sistem, data masih bisa perusahaan akses kembali.

        6. Sesuaikan fitur sistem dengan kebutuhan

        Kelengkapan fitur dalam sebuah software manufaktur sistem manufaktur dan produksi juga merupakan faktor penting dalam memilih perangkat yang cocok bagi bisnis dan perusahaan Anda.

        Semakin banyak fitur di dalam suatu perangkat, semakin tinggi pula biaya yang akan perusahaan keluarkan ketika menggunakan software tersebut. Maka dari itu, Anda sebaiknya menyesuaikan fitur-fitur apa yang akan Anda gunakan dengan kebutuhan-kebutuhan perusahaan Anda.

        7. Pelayanan yang baik

        Terakhir, Anda juga perlu mempertimbangkan satu hal yang berkaitan dengan customer service dari penyedia sebuah software pengelola sistem manufaktur dan produksi. Customer service dari pihak penyedia software manufaktur tentu akan memberi experience yang menyenangkan bagi Anda sebagai pengguna produk atau software tersebut.

        Kesimpulan

        Nyatanya, cakupan dalam sistem produksi ini sangat luas dan hampir dijalankan oleh sebagian besar perusahaan dalam berbagai bidang industri. Namun, masih banyak yang meremehkan kegunaan dari sistem ini. Di sisi lain, dengan sistem ini, proses produksi dapat berjalan lancar dan produk yang dihasilkan dapat memenuhi tujuan perusahaan.

        Salah satu hal yang tidak boleh terlewat dalam menjalankan Sistem Produksi untuk mencapai hasil yang optimal yaitu dalam pemilihan sistem manufaktur yang dapat bekerja secara optimal. Salah satunya yaitu Sistem ERP Manufaktur Terbaik dari HashMicro. Tingkatkan efisiensi operasional bisnis manufaktur Anda dengan proses manufaktur yang fleksibel dan cost-efficient sekarang!

        Cobakan demo gratisnya sekarang juga!

        HashManufacturingAutomation

        Pertanyaan Seputar Sistem Produksi

        • Bagaimana cara memilih sistem produksi yang tepat untuk perusahaan?

          Pemilihan sistem produksi harus berdasarkan faktor seperti volume produksi, variasi produk, biaya, serta kebutuhan pasar. Analisis efisiensi dan fleksibilitas menjadi kunci dalam pemilihan sistem yang tepat.

        • Apa tantangan utama dalam implementasi sistem produksi yang efisien?

          Tantangan utama mencakup pengendalian kualitas, manajemen rantai pasokan, keterbatasan sumber daya, serta adaptasi terhadap perubahan permintaan pasar atau teknologi.

        • Bagaimana peran teknologi dalam meningkatkan sistem produksi?

          Teknologi berperan besar dalam otomatisasi, pengurangan kesalahan manusia, serta peningkatan kecepatan dan kualitas produksi, yang pada akhirnya meningkatkan efisiensi dan daya saing perusahaan.

        Hash Manufacturing Automation

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!