Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

Daftar Isi:

    Chapter Berikutnya:

      Mengenal Akuntansi Syariah dan Perbedaannya dengan Akuntansi Konvensional

      Penggunaan prinsip-prinsip Islam dalam sistem ekonomi yang beragam terus mengalami pertumbuhan. Selain itu, populasi muslim di Indonesia yang besar mendorong komersial syariah dan prospek kerja akuntansi syariah. Mulai dari perbankan dan pasar modal, akuntansi syariah semakin populer di kalangan umat Islam di seluruh dunia.

      Akuntansi syariah memiliki perbedaan dengan akuntansi konvensional. Tidak hanya perbedaan dalam prinsip, tetapi sistem syariah ini juga memiliki gagasan dan tujuan yang berbeda mengenai modal. Sistem akuntansi berbasis cloud dari HashMicro juga dapat menjadi solusi untuk menggantikan metode akuntansi konvensional. Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga software ERP dari HashMicro untuk mengetahui harga pengimplementasian software terkait.

      Ketahui perbedaan antara akuntansi syariah dengan akuntansi konvensional dengan mempelajari lebih lanjut melalui penjelasan di bawah ini.

      Key Takeaways

      • Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang mengatur kegiatan pencatatan, mengkategorikan dan meringkas, melaporkan, dan menganalisis data keuangan sesuai dengan ajaran Islam.
      • Akuntansi ini membagi keuntungan menjadi dua kategori, yaitu capital gain dan principal income. Semua keuntungan harus berasal dari transaksi.
      • Perbedaan utama antara akuntansi syariah dan konvensional adalah bagaimana informasi dibagikan. Akuntansi tipe ini memberikan seluruh prospek informasi, baik atau buruk, dengan cara yang jelas dan ringkas. Sementara informasi akuntansi konvensional hanya menyajikan informasi pilihan saja.
      • Penyusunan laporan keuangan merupakan hal kompleks. Anda dapat menggunakan Software Akuntansi terbaik dari HashMicro. Dengan sistem HashMicro, Anda bisa bebas kustomisasi fitur akuntansi sesuai dengan prinsip akuntansi perusahaan Anda. Jadwalkan demo gratis sekarang juga. Klik di Sini untuk Demo Gratisnya!
      DemoGratis

      Daftar Isi:

        Pengertian Akuntansi Syariah

        Akuntansi syariah adalah sistem akuntansi yang mengatur kegiatan pencatatan, mengkategorikan dan meringkas, melaporkan, dan menganalisis data keuangan sesuai dengan ajaran Islam. Penggabungan prinsip-prinsip Islam ke dalam sektor ekonomi tidak terbatas pada produk bank seperti tabungan syariah. Seperti halnya produk-produk dari sektor ekonomi berbasis syariah, akuntansi syariah terkait erat dengan penerapan prinsip-prinsip yang konsisten dengan nilai-nilai Islam, baik dari segi siklus maupun pencatatan. Akibatnya, akuntansi syariah menempatkan premi yang tinggi pada kepatuhan akuntan terhadap prinsip-prinsip syariah ketika menyajikan data keuangan.

        Baca Juga: Sistem Akuntansi: Pengertian, Manfaat, Unsur, dan Penerapannya

        Pengertian Akuntansi Syariah Menurut Ahli

        Napier

        Napier menjelaskan bahwa akuntansi syariah merupakan bidang akuntansi yang menekankan kepada dua hal yakni akuntabilitas dan pelaporan. Akuntabilitas tercermin dari tauhid yakni dengan menjalankan segala aktivitas ekonomi sesuai dengan ketentuan Allah. Sedangkan pelaporan adalah bentuk pertanggungjawaban kepada Allah dan manusia.

        Dr. Omar Abdullah Zaid

        Menurut beliau akuntansi syariah merupakan suatu aktivitas yang teratur berkaitan dengan pencatatan transaksi-transaksi, tindakan-tindakan, keputusan-keputusan yang sesuai dengan syariat dan jumlah-jumlahnya. Dalam seluruh aktivitas akuntansi, tercantum catatan-catatan yang representatif, serta berkaitan dengan pengukuran dengan hasil-hasil keuangan yang berimplikasi pada transaksi-transaksi, tindakan-tindakan dan keputusan-keputusan tersebut yang bertujuan untuk membantu pengambilan keputusan yang tepat.

        Adnan M. Akhyar

        Sedangkan Adnan M. Akhyar mendefinisikan akuntansi syariah sebagai praktek akuntansi yang bertujuan untuk membantu mencapai keadilan sosial ekonomi “al-falah”. Selain itu juga untuk mengenal sepenuhnya akan kewajiban kepada Tuhan, individu dan masyarakat yang berhubungan dengan pihak-pihak terkait pada aktivitas ekonomi seperti akuntan, manajer, auditor, pemilik, pemerintah sebagai sarana bentuk ibadah.

        Ciri Akuntansi Syariah

        Konsep Al-Quran menjadi pedoman bagi akuntansi syariah dalam menekankan nilai-nilai Islam. Karena kitab suci umat Islam ini banyak menyinggung tentang pemakaian akuntansi sebagai sistem informasi secara wajar, benar, dan akurat. Akuntansi syariah dapat meningkatkan kualitas sebagai pengendali keuangan perusahaan atau sejenisnya. Adapun ciri akuntansi syariah antara lain:

        Konsep

        Akuntansi ini tidak membenarkan membagi keuntungan atau keuntungan yang belum terkumpul. Meski begitu, akuntansi syariah membenarkan bahwa keuntungan dinyatakan sebagai hasil dari penjualan. Namun, konsep akuntansi ini menyatakan bahwa keuntungan muncul pada saat barang yang bersangkutan berkembang atau mendapatkan nilai.

        Teori akuntansi syariah

        Penggunaan teori akuntansi yang islami juga cukup berbeda. Akuntansi syariah memegang teguh pada suatu cara, yaitu cara untuk menghadapi kemungkinan risiko dan bahaya untuk menentukan harga atau nilai. Penentuan harga adalah dengan memperhatikan nilai tukar.

        Fungsi mata uang

        Fungsi mata uang, apapun wujudnya memiliki anggapan yang sama. Pokok utamanya adalah mata uang sebagai nilai tukar. Setiap jenis mata uang memiliki posisi yang sama. Uang fisik, emas, perak, dan komoditas lainnya memiliki kedudukan yang sama. Penggunaan mata uang oleh perantara adalah untuk menentukan sumber harga atau nilai suatu barang.

        Bukan hanya emas, perak, atau uang fisik saja. Pada akuntansi syariah, mata uang juga bisa berupa barang yang menjadi alat tukar. Misalnya, ketika membeli sepeda motor baru Anda bayar dengan sejumlah uang dan motor bekas (tukar tambah), maka motor bekas Anda adalah mata uang.

        kenali akuntansi syariah

        Aktiva

        Barang-barang dasar dalam konsep akuntansi syariah terklasifikasi ke dalam beberapa kategori, termasuk barang dan uang. Selain itu, barang masih terbagi menjadi dua kategori, perdagangan barang dan properti.

        Barang perdagangan adalah barang yang perusahaan jual. Bisa jadi produk atau layanan. Sedangkan properti, seperti aset perusahaan dapat berbentuk alat manufaktur, bangunan, ruang komersial, tanah, dan sebagainya.

        Jenis laba

        Akuntansi ini membagi keuntungan menjadi dua kategori, yaitu capital gain dan principal income. Semua keuntungan ini harus berasal dari transaksi. Jika ada sumber ilegal (haram), itu harus dapat Anda jelaskan. Keuntungan ilegal ini tidak boleh Anda berikan kepada mitra yang bersangkutan, atau tercampur dengan modal pokok. Selain itu, asal usul dan pengarahan sumber dana yang ada hanya ke lokasi yang ulama sarankan.

        Jika Anda menerapkan sistem laba akuntansi seperti ini atau Anda merasa perlu adanya kustomisasi beberapa fitur agar lebih sesuai dengan kebutuhan perusahaan, Anda dapat menggunakan software akuntansi dari HashMicro. Bebas kustomisasi dan Demo Gratis tersedia sekarang. Klik banner untuk mencobanya.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Apa Perbedaan Akuntansi Syariah dengan Akuntansi Konvensional?

        • Menafsirkan dan mengklasifikasikan data merupakan dasar dari akuntansi konvensional. Informasi yang akuntan sampaikan adalah prakiraan yang terbaik untuk memastikan bahwa perusahaan akan berinvestasi dalam sistem tersebut.
        • Perbedaan utama antara akuntansi syariah dan konvensional adalah bagaimana informasi dibagikan. Akuntansi tipe ini memberikan seluruh prospek informasi, baik atau buruk, dengan cara yang jelas dan ringkas. Sementara informasi akuntansi konvensional hanya menyajikan informasi pilihan saja.
        • Dalam akuntansi konvensional, klasifikasi aset adalah sebagai modal tetap (aset tetap) dan modal lancar (aset lancar). Sedangkan dalam akuntansi Islam, klasifikasi aset adalah sebagai properti dalam bentuk uang (tunai) dan properti dalam bentuk barang (saham), dan kemudian mengklasifikasikan kembali barang sebagai properti atau barang perdagangan.
        • Dalam konsep syariah, mata uang seperti emas, perak, dan barang lain yang sama kedudukannya dan bukan menjadi tujuan dari segalanya, melainkan hanya sebagai perantara untuk pengukuran dan penentuan nilai atau harga, atau sebagai sumber harga atau nilai.
        • Konsep konvensional mempraktikkan teori pencadangan dan ketelitian dari menanggung semua kerugian dalam perhitungan, serta mengenyampingkan laba yang bersifat mungkin, sedangkan konsep syariah sangat memperhatikan hal itu dengan cara menentukan nilai atau harga dengan berdasarkan nilai tukar yang berlaku serta membentuk cadangan untuk kemungkinan bahaya dan resiko.
        • Konsep konvensional menerapkan prinsip laba secara universal, mencakup laba dagang, modal pokok, transaksi, dan juga uang dari sumber yang haram. Berbeda dengan konsep syariah yang membedakan antara laba dari aktivitas pokok dan kapital, dengan yang berasal dari transaksi.
        • Dalam syariah pun juga harus menjelaskan pendapatan dari sumber yang haram jika ada, dan berusaha menghindari serta menyalurkan pada tempat-tempat yang telah ulama tentukan. Perusahaan tidak boleh membagi laba dari sumber yang haram kepada mitra usaha atau mencampur dengan pokok modal.
        • Konsep konvensional menerapkan prinsip bahwa laba terjadi ketika adanya jual-beli, sedangkan konsep syariah memakai kaidah bahwa laba itu akan ada ketika adanya pertumbuhan pada nilai barang, baik yang telah terjual maupun yang belum. Walau begitu, jual beli adalah suatu keharusan untuk menyatakan laba.

        Kelebihan Akuntansi Syariah

        kenali akuntansi syariah

        Sistem bagi hasil

        Akuntansi syariah tidak menggunakan sistem bunga, melainkan sistem bagi hasil di mana semua pihak terlibat atas risiko. Menggunakan sistem bagi hasil dapat Anda lihat dengan jelas keuntungannya. Penetapan sistem pembagian hasil juga harus sesuai dengan perjanjian awal.

        Misalnya, ada dua pihak, yang pertama bertindak sebagai pemilik modal dan yang kedua bertindak sebagai manajer modal. Kedua belah pihak akan memahami bagaimana menghasilkan keuntungan dan akan memastikan bahwa keuntungan pendistribusian sesuai dengan kesepakatan yang seluruh pihak sepakati sejak awal.

        Penerapan prinsip jual beli mudharabah

        Akuntansi syariah menganut prinsip-prinsip Islam dalam hal pembelian dan penjualan. Misalnya, transaksi antara bank dan pelanggan yang mengajukan kredit. Melalui prinsip murabahah, nasabah dan bank akan mengembangkan sistem kerja berdasarkan kesepakatan awal yang sesuai perjanjian antara kedua belah pihak. Dengan menerapkan prinsip ini, kedua belah pihak juga harus menyetujui jumlah bunga yang akan mereka bayar dan terima terlepas dari suku bunga yang berlaku.

        Akuntansi syariah menghindari riba

        Riba merupakan penetapan bunga atau melebihkan jumlah nominal pinjaman saat pengembalian berdasarkan persentase tertentu dari jumlah pinjaman pokok yang dibebankan kepada peminjam.

        Dalam akuntansi syariah, laporan ini tersaji tidak dengan riba, melainkan menggunakan konsep time of value, sehingga terlihat lebih baik dan memenuhi kebutuhan investor, daripada hanya menggunakan nilai waktu konsep uang. Akuntansi syariah menunjukkan bahwa transaksi bisnis dapat mencakup nilai-nilai moral dan standar juga.

        Adanya unsur tenggang rasa

        Akuntansi syariah tidak hanya berkaitan dengan implementasi sistem keuangan, tetapi juga menggabungkan komponen zakat, yang merupakan salah satu kelebihannya. Teori akuntansi juga mengatur dan mempertimbangkan tidak hanya kepentingan bisnis, tetapi juga kepentingan yang memiliki unsur toleransi pada semua pihak.

        Dasar hukum Tuhan

        Dengan menerapkan sistem akuntansi syariah, penggunaan kerangka hukum berdasarkan prinsip-prinsip agama Islam. Yang mana ketentuan dan dasar hukum bukan manusia yang menciptakan, tetapi oleh Tuhan. Karena ketentuannya tidak perlu dipertanyakan dan tidak akan berubah seiring berjalannya waktu. Dengan menerapkan ini, bisnis akan menunjukkan peningkatan tanggung jawab sosial dan peningkatan etika bisnis. Dengan menerapkan sistem ini, bisnis Anda tidak hanya dapat berkembang, tetapi juga berkontribusi pada perkembangan masyarakat yang lebih luas.

        Baca juga: Software Akuntansi untuk Kelola Pembayaran Digital pada Bisnis Anda!

        Kesimpulan

        Akuntansi syariah dan akuntansi konvensional memiliki perbedaan dalam prinsip, ide, kepribadian, dan tujuan modal yang berbeda. Sehingga, kebutuhan laporan yang lembaga keuangan Islam butuhkan tentu berbeda dari pengguna informasi yang lembaga konvensional perlukan.

        Penyusunan laporan keuangan merupakan hal kompleks dan memakan waktu, Anda dapat menggunakan Software Akuntansi terbaik dari HashMicro. Menggunakan sistem akuntansi akan memudahkan Anda menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan bisa menampilkan kondisi keuangan sebenarnya. Maka dari itu, Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga software HashMicro untuk memudahkan Anda memilih software yang tepat untuk perusahaan Anda.

        Buat laporan laba rugi, arus kas, neraca, perubahan modal, dan lainnya dalam hitungan detik dengan sistem yang terintegrasi Sistem Pembelian, CRM-Sales, dan Manajemen Inventaris. Kami telah memberikan solusi praktis bagi ratusan perusahaan besar di Indonesia dan Singapura. Coba demo gratis sekarang!

        Accounting

        Apakah artikel Ini bermanfaat?
        YaTidak
        Accounting
        Fun Fact