Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Artikel Terkait:

plus minus

Artikel Terkait

SAP vs Salesforce 2025: Mana CRM Terbaik untuk Bisnis Anda?

Diterbitkan:

Memilih platform Customer Relationship Management (CRM) adalah langkah penting dalam strategi pertumbuhan bisnis. Keputusan ini memengaruhi cara tim bekerja, melayani pelanggan, dan mengelola data.

Tahun 2025 membawa persaingan ketat antara dua nama besar, yaitu SAP dan Salesforce. Keduanya menawarkan teknologi canggih dengan pendekatan yang berbeda. Banyak pemimpin bisnis kini menimbang mana yang paling sesuai dengan arah transformasi digital mereka.

Artikel ini akan membantu Anda memahami perbedaan antara SAP vs Salesforce, serta menemukan alternatif CRM yang paling cocok untuk kebutuhan perusahaan Anda.

Daftar Isi:

    Daftar Isi
      DemoGratis

      Apa Itu Salesforce?

      Salesforce adalah platform CRM berbasis cloud yang membantu bisnis membangun hubungan pelanggan yang lebih kuat. Platform ini memudahkan otomatisasi penjualan, layanan, dan pemasaran dalam satu sistem terpadu.

      Dengan produk seperti sales cloud dan service cloud, Salesforce memberikan pandangan menyeluruh tentang pelanggan untuk mendukung interaksi yang lebih personal. Melalui AppExchange, pengguna juga dapat menambahkan berbagai aplikasi tambahan guna memperluas fungsinya.

      Apa Itu SAP?

      SAP dikenal sebagai pemimpin global dalam sistem Enterprise Resource Planning (ERP) yang membantu perusahaan mengelola seluruh proses bisnis. Modul SAP CRM, seperti SAP Sales Cloud, merupakan bagian dari ekosistem besar SAP Customer Experience (CX) yang terintegrasi dengan berbagai fungsi operasional.

      Fokus utama SAP adalah menyatukan data dari berbagai departemen seperti keuangan, logistik, manufaktur, dan sumber daya manusia. Dengan cara ini, informasi pelanggan selalu terhubung dengan data bisnis lainnya.

      Perbandingan Singkat: SAP vs Salesforce

      Untuk memberikan gambaran cepat, tabel berikut merangkum perbedaan esensial antara SAP vs Salesforce. Poin-poin ini menyoroti pendekatan yang berbeda dari kedua platform dalam melayani kebutuhan bisnis.

      Aspek Salesforce SAP
      Fokus Utama CRM-first (penjualan, layanan, pemasaran) ERP-first (proses bisnis end-to-end)
      Target Audiens UKM hingga Enterprise Mid-market hingga Enterprise besar
      Model Implementasi Cloud-native (SaaS) Cloud, on-premise, hybrid
      Kemudahan Penggunaan Sangat intuitif dan user-friendly Lebih kompleks, butuh pelatihan
      Struktur Biaya Berbasis langganan per pengguna Lisensi, implementasi, dan pemeliharaan
      Ekosistem & App Store Sangat luas (AppExchange) Terintegrasi kuat dalam ekosistem SAP

      Perbandingan Mendalam SAP vs Salesforce

      Menentukan pilihan antara SAP dan Salesforce bergantung pada kebutuhan bisnis, infrastruktur teknologi, dan skala operasional Anda. Mari kita telusuri perbandingan keduanya melalui tujuh faktor utama.

      1. Fokus Utama dan Fungsionalitas

      Salesforce dibangun dari awal sebagai platform CRM, sehingga fungsionalitasnya sangat mendalam di area penjualan, layanan, dan pemasaran.

      Platform ini unggul dalam otomatisasi alur kerja penjualan, manajemen prospek (leads), dan analisis performa tim. Semua fiturnya dirancang untuk memberdayakan tim yang berhadapan langsung dengan pelanggan.

      Di sisi lain, fungsionalitas CRM SAP adalah bagian dari rangkaian solusi bisnis yang komprehensif. Keunggulannya terletak pada integrasi bawaan dengan modul ERP.

      Misalnya, saat tim sales membuat penawaran, mereka bisa langsung melihat ketersediaan stok dan jadwal produksi secara real-time, sesuatu yang memerlukan integrasi tambahan di Salesforce.

      2. Kemudahan Penggunaan (User-Friendliness)

      Salesforce secara luas diakui memiliki antarmuka pengguna (UI) yang lebih bersih, modern, dan intuitif. Kurva belajarnya cenderung lebih landai, memungkinkan tim untuk beradaptasi dan menggunakannya secara efektif dalam waktu singkat.

      Desainnya yang berpusat pada pengguna membuatnya populer di kalangan tim penjualan yang butuh kecepatan dan kemudahan akses.

      Sebaliknya, antarmuka SAP sering dianggap lebih kompleks dan kurang intuitif bagi pengguna baru, terutama yang tidak terbiasa dengan ekosistem SAP.

      Namun, bagi perusahaan yang sudah menggunakan SAP ERP, UI-nya terasa konsisten dan familiar. SAP terus berupaya memodernisasi antarmukanya dengan SAP Fiori untuk meningkatkan pengalaman pengguna.

      3. Implementasi dan Waktu Penerapan

      Sebagai solusi cloud-native, implementasi Salesforce umumnya lebih cepat dan sederhana. Perusahaan dapat memulai dengan paket dasar dan mengembangkannya seiring waktu tanpa memerlukan investasi infrastruktur yang besar.

      Implementasi SAP, terutama saat terintegrasi dengan sistem ERP yang ada, biasanya lebih kompleks dan memakan waktu lama. Proses ini memerlukan konsultan berpengalaman serta perencanaan matang agar setiap modul tersambung dengan baik, dengan durasi yang bisa mencapai beberapa bulan hingga lebih dari setahun.

      4. Kustomisasi dan Fleksibilitas

      Kedua platform menawarkan kapabilitas kustomisasi yang kuat, namun dengan pendekatan berbeda. Fleksibilitas Salesforce didukung oleh platform AppExchange, sebuah app store bisnis dengan ribuan aplikasi siap pakai.

      Ini memungkinkan perusahaan memperluas fungsionalitas CRM dengan mudah untuk berbagai kebutuhan spesifik, dari e-signature hingga integrasi teleponi.

      Kustomisasi SAP lebih berfokus pada penyesuaian proses bisnis yang mendalam agar selaras dengan operasional perusahaan.

      Meskipun SAP Store juga tersedia, kekuatan utamanya adalah kemampuan untuk mengonfigurasi modul agar sesuai dengan alur kerja unik perusahaan, terutama di industri seperti manufaktur atau distribusi yang memiliki proses kompleks.

      5. Integrasi dan Ekosistem

      Kekuatan utama SAP terletak pada integrasi mulus di dalam ekosistemnya, di mana data dari CRM, SCM, keuangan, hingga HR mengalir tanpa hambatan dan menciptakan satu sumber data terpadu. Namun, integrasi dengan aplikasi di luar SAP sering kali lebih kompleks.

      Sebaliknya, Salesforce menawarkan fleksibilitas tinggi dengan API terbuka dan ribuan integrasi siap pakai melalui AppExchange, memungkinkan koneksi mudah dengan berbagai alat seperti Slack, Mailchimp, atau DocuSign.

      6. Struktur Biaya dan Total Cost of Ownership (TCO)

      Salesforce menawarkan harga langganan per pengguna per bulan yang transparan dan mudah diprediksi, meski biayanya bisa naik seiring penambahan fitur atau pengguna.

      SAP memiliki struktur biaya lebih kompleks, dengan lisensi awal, biaya implementasi, dan pemeliharaan tahunan. Meski mahal di awal, perusahaan yang sudah menggunakan ekosistem SAP bisa mendapat efisiensi jangka panjang dari integrasi yang lebih sederhana.

      7. Target Audiens dan Skalabilitas

      Salesforce cocok untuk semua skala bisnis, dari startup hingga perusahaan besar. Karena berbasis cloud, kapasitasnya mudah ditingkatkan seiring pertumbuhan bisnis, menjadikannya pilihan favorit bagi perusahaan yang berkembang cepat.

      SAP lebih ditujukan untuk bisnis menengah hingga besar dengan proses yang kompleks dan kebutuhan integrasi ERP. Platform ini mampu menangani transaksi besar dan alur kerja lintas departemen, sehingga banyak digunakan oleh perusahaan besar dunia.

      Jika Anda mencari alternatif lain selain Salesforce dan SAP, Anda dapat mengunduh skema harga HashMicro di bawah ini.

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Kapan Sebaiknya Memilih Salesforce?

      Salesforce adalah pilihan ideal untuk perusahaan yang memprioritaskan penjualan dan interaksi pelanggan, membutuhkan implementasi yang cepat, dan ingin memanfaatkan ekosistem aplikasi yang luas. Platform ini sangat cocok untuk bisnis yang fungsi CRM-nya menjadi pusat operasional.

      Bayangkan sebuah perusahaan teknologi SaaS yang sedang berkembang pesat. Prioritas utama mereka adalah memberdayakan tim penjualan dengan alat terbaik untuk melacak prospek, mengelola pipeline, dan menutup kesepakatan secepat mungkin.

      Dengan Salesforce, mereka dapat mengimplementasikan Sales Cloud dalam beberapa minggu, mengintegrasikannya dengan alat pemasaran seperti HubSpot, dan memberikan tim mereka visibilitas penuh atas setiap interaksi pelanggan tanpa proses yang rumit.

      Kapan Sebaiknya Memilih SAP?

      SAP adalah pilihan yang tepat bagi perusahaan besar, terutama yang sudah menjalankan operasionalnya di atas ekosistem SAP ERP. Platform ini unggul ketika integrasi data CRM yang mendalam dengan proses bisnis inti seperti manufaktur, inventaris, dan keuangan menjadi krusial.

      Sebagai contoh, sebuah perusahaan manufaktur multinasional yang memproduksi komponen otomotif. Ketika tim penjualan menerima pesanan besar, informasi tersebut harus langsung terhubung ke sistem perencanaan produksi, manajemen inventaris, dan logistik pengiriman.

      Dengan SAP Sales Cloud yang terintegrasi penuh dengan SAP S/4HANA, data pesanan secara otomatis memicu alur kerja di seluruh rantai pasok, memastikan produksi dan pengiriman berjalan efisien tanpa entri data manual.

      Software HashMicro sebagai Alternatif SAP dan Salesforce

      software crm HashMicro

      Banyak bisnis menghadapi tantangan dalam mengelola hubungan dengan pelanggan, terutama saat perusahaan berkembang pesat. Tanpa sistem yang terintegrasi, data pelanggan bisa tersebar di berbagai platform. Beberapa sistem populer seperti SAP dan Salesforce menawarkan keunggulan berbeda.

      Untuk menjawab semua kebutuhan proses bisnis perusahaan, software CRM HashMicro dapat menjadi solusi untuk memudahkan pengelolaan interaksi dengan pelanggan, memantau aktivitas penjualan, dan memastikan bahwa tim dapat bekerja lebih produktif dan terorganisir.

      Bukan hanya itu, software CRM ini bisa dikustomisasi untuk menyesuaikan kebutuhan bisnis perusahaan, sehingga memungkinkan proses bisnis berjalan lebih lancar. HashMicro juga menawarkan demo gratis dan konsultasi untuk Anda yang ingin merasakan manfaat dan keunggulannya secara langsung.

      Fitur utama HashMicro:

      • Sales Insights: Evaluasi efektivitas setiap salesperson dengan membandingkan aktivitas penjualan mereka dengan hasil yang dicapai.
      • CRM Leads – Hash Quality Score: Secara otomatis prioritaskan prospek berdasarkan skor kualitas yang dihitung dari status, anggaran, dan kelengkapan data perusahaan.
      • Mobile CRM (Android & iOS): Kelola dan akses data prospek, pipeline, serta tindak lanjut langsung melalui smartphone untuk mendukung mobilitas tim lapangan.
      • Chatroom (WhatsApp CRM): Kelola percakapan pelanggan langsung dari dashboard CRM melalui WhatsApp yang terintegrasi, lengkap dengan riwayat chat.
      • Pelacakan GPS: Monitor aktivitas sales secara real-time untuk memastikan akurasi laporan kunjungan dan meningkatkan efisiensi jadwal kerja.

      Kesimpulan

      Pilihan antara SAP dan Salesforce di 2025 tergantung pada kebutuhan dan arah bisnis Anda. Tidak ada jawaban tunggal, tapi ada yang paling cocok.

      Jika ingin mempercepat penjualan dan hubungan pelanggan, pilih Salesforce. Untuk integrasi data pelanggan dengan seluruh operasi, SAP lebih tepat. Pertimbangkan juga skala dan infrastruktur IT: Salesforce fleksibel berbasis cloud, SAP kuat untuk perusahaan besar dengan sistem kompleks.

      Alternatifnya, Software CRM HashMicro bisa jadi pilihan bagi bisnis yang ingin mudah digunakan sekaligus terintegrasi dengan ERP.

      Pertanyaan Seputar SAP vs Salesforce

      Hendra Gunawan

      Hendra Gunawan - Senior Content Writer - ERP Specialist

      Saya telah menjadi seorang spesialis dalam industri SaaS yang mengangkat topik terkait ERP dalam penulisan artikel. Berbekal pengalaman selama 6 tahun, saya secara konsisten membahas implementasi dan integrasi modul bisnis, sistem ERP untuk manajemen operasional, dan otomatisasi proses bisnis. Saya mengutamakan informasi artikel yang berdasar pada riset dan permasalahan operasional bisnis secara nyata agar dapat membantu para pelaku bisnis dalam meningkatkan efisiensi operasionalnya.

      Chelsea Gunawan, B.Acc.

      Business Dev Mgr

      Expert Reviewer

      Saya adalah seorang profesional yang sudah bekerja dalam bidang business development selama 5 tahun dengan keahlian sales strategy, negosiasi, dan sales management. Sekarang saya menempati posisi sebagai Senior Business Development Manager di HashMicro. Saya juga telah meraih gelar Bachelor of Accounting dari Victoria University of Wellington.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      TINGGALKAN KOMENTAR

      Silakan masukkan komentar anda!
      Silakan masukkan nama Anda di sini

      Default Banner

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!