Akumulasi penyusutan adalah total biaya penyusutan yang telah dialokasikan untuk aset tetap sejak aset mulai digunakan hingga tanggal tertentu. Akumulasi penyusutan dicatat sebagai akun kontra aset dalam laporan keuangan, yang berfungsi mengurangi nilai buku aset tetap tersebut.
Sebagai seorang pebisnis, Anda mungkin sudah familiar dengan istilah akumulasi penyusutan dalam akuntansi. Penyusutan atau depresiasi adalah proses pengalokasian biaya perolehan aset tetap secara sistematis selama umur manfaatnya. Proses ini mencerminkan penurunan nilai aset akibat penggunaan, keausan, atau usangnya teknologi dari waktu ke waktu.
Setiap tahun, nilai aset tetap mengalami penurunan yang dicatat dalam laporan keuangan sebagai beban penyusutan dan akumulasi penyusutan. Untuk menghitung akumulasi penyusutan, Anda bisa melakukannya secara manual atau menggunakan aplikasi akuntansi online, yang mampu mengotomatiskan proses tersebut secara efisien dan akurat.
Menghitung depresiasi sangat penting untuk mengetahui nilai terkini aset tetap yang akan Anda laporkan dalam pajak maupun akuntansi. Dalam artikel ini, Anda akan mempelajari pengertian akumulasi penyusutan, cara menghitungnya, dan bagaimana proses ini dapat disederhanakan untuk membantu pengelolaan aset perusahaan Anda.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Pilih daftar isi
Apa itu Akumulasi Penyusutan?
Dalam laporan keuangan terdapat dua nilai penyusutan, yaitu akumulasi penyusutan dan beban penyusutan. Akumulasi penyusutan adalah kumpulan beban penyusutan secara periodik, di mana beban penyusutan merupakan pengurangan atau manfaat dari aktiva tetap yang sudah diakui. Keduanya pun berbeda di dalam pencatatan keuangan, yang mana beban penyusutan dicatat dalam laporan laba rugi, dan akumulasi penyusutan dicatat dalam neraca.
Besarnya akumulasi penyusutan di tahun pertama penggunaan aktiva tetap akan sama dengan besaran beban penyusutan selama satu tahun pertama pemakaian aktiva tetap tersebut. Lalu pada tahun kedua, besar akumulasi penyusutan merupakan penjumlahan dari beban penyusutan di tahun pertama dan kedua. Hal ini berlaku untuk tahun kedua dan tahun-tahun selanjutnya.
Mengelola laporan keuangan bisa menjadi tugas yang rumit, terutama saat harus mencatat akumulasi penyusutan secara akurat. Jangan khawatir, dengan aplikasi akuntansi otomatis, Anda dapat menyusun laporan keuangan secara real-time, lebih mudah, dan bebas dari kesalahan, sehingga Anda bisa fokus pada hal yang lebih penting untuk bisnis Anda. Baca artikel kami mengenai Rekomendasi Software Akuntansi untuk mengetahui pilihan terbaik di tahun ini.
Variabel dalam Perhitungan Akumulasi Penyusutan
Akumulasi penyusutan bisa Anda hitung dengan menggunakan banyak cara. Tapi, cara yang paling familiar adalah dengan garis lurus dan juga saldo menurun. Dalam menghitung penyusutan ini ada beberapa variabel yang harus Anda ketahui, yakni:
- Harga perolehan: biaya yang perusahaan keluarkan untuk pengadaan aktiva tetap, yang mencakup harga beli dengan menambah berbagai biaya lain, seperti biaya transportasi, pemasangan, perakitan, dll.
- Nilai residu: Taksiran atau nilai sisa atas aktiva tetap setelah digunakan. Nilai residu ini nilainya tidak tetap, sehingga aktiva tetap tidak mempunyai nilai residu.
Hal itu terjadi karena di saat masa penarikan sudah tiba, suatu aktiva tidak selalu bisa dijual dan dibiarkan begitu saja. Hal ini pun tentunya tidak dianjurkan. Akan lebih baik bila aktiva yang sudah tidak digunakan tersebut dijual atau didaur ulang, sehingga mampu memperpanjang fungsi nilainya.
- Harga buku atau nilai historis: Harga saat mendapatkan aktiva, yang mana harga perolehan dengan mengurangi akumulasi penyusutan aktiva tetap selama umur ekonomis dari aktiva tetap tersebut.
- Umur ekonomis: Taksiran usia pemakaian aktiva tetap ataupun batas waktu menggunakan aktiva tetap tersebut. Hal ini dibedakan menjadi dua, yakni umur fisik dan juga umur fungsional.
Umur fisik menunjukkan kondisinya masih terlihat baik walau mengalami penurunan fungsi. Sedangkan umur fungsional berhubungan dengan manfaat suatu aktiva. Aktiva dengan umur fungsional bila masih berfungsi dan mampu memberikan kontribusi untuk operasional perusahaan.
Jenis Penyusutan
1. Depresiasi
Depresiasi adalah metode yang sudah banyak sekali digunakan dan metodenya juga sama dengan metode garis lurus atau straight-line pada beban penyusutan. Caranya adalah dengan melakukan penjumlahan yang sistematik lalu dengan membagi periode pemanfaatan aktiva tersebut.
Umumnya, depresiasi ini teraplikasikan pada berbagai aset yang memiliki wujud fisik, seperti komputer, laptop, mobil, motor, meja, kursi, printer, mesin produksi, mesin fotokopi, dan berbagai aset lainnya.
2. Amortisasi
Berbeda dengan depresiasi, metode amortisasi bisa teraplikasikan pada berbagai aset yang tidak memiliki wujud, seperti merek paten, trademark, franchise sampai dengan goodwill.
Berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK), masa pemanfaatan pada berbagai aset yang terkena efek amortisasi ini tidak boleh lebih waktu 20 tahun.
Alasannya sederhana, karena waktu selama 20 tahun adalah waktu yang sangat panjang sekali, sehingga kemungkinan aset yang bernilai di dalam periode waktu ini sudah tidak memiliki nilai ekonomi lagi setelah melewati umur 20 tahun tersebut.
3. Deplesi
Bila pada penjelasan sebelumnya kita sudah memahami penjelasan antara aset yang berwujud juga yang tidak berwujud. Maka pada jenis penyusutan deplesi, aset mengalami suatu penurunan berwujud yang habis secara manfaat dan juga fisiknya.
Contoh sederhana dari aset yang mengalami deplesi adalah sumber daya alam milik suatu perusahaan. Di dalam perhitungan akuntansi, aset adalah sumber daya alam yang mengalami suatu penyusutan nilai dan pada periode waktu yang sama aset ini terus-menerus mengalami penurunan secara fisik.
Tunggu dulu. Ambil jeda jika Anda mengalami kebingungan. Kini, Anda dapat mempermudah siklus kerja Anda berkaitan dengan akuntansi perusahaan hanya dengan satu klik. Bagaimana caranya? Klik banner ini saja!
Mengenal Perbedaan antara Beban Penyusutan dengan Akumulasi Penyusutan
Akumulasi penyusutan dan beban penyusutan adalah dua konsep yang saling berkaitan dalam akuntansi, tetapi memiliki fungsi yang berbeda. Akumulasi penyusutan merupakan total biaya penyusutan yang telah diakui sejak aset tetap mulai digunakan hingga tanggal tertentu. Ini dicatat sebagai akun kontra aset di neraca dan berfungsi untuk mengurangi nilai buku aset tetap.
Sementara itu, beban penyusutan adalah biaya penyusutan yang diakui dalam periode tertentu, seperti bulanan atau tahunan, yang dicatat dalam laporan laba rugi sebagai beban operasional.
Dengan kata lain, akumulasi penyusutan menunjukkan pengurangan nilai aset dalam jangka panjang, sedangkan beban penyusutan menggambarkan pengurangan nilai aset selama satu periode akuntansi tertentu. Keduanya bersama-sama membantu perusahaan mencerminkan nilai aset tetap secara akurat dalam laporan keuangan.
Berikut adalah rangkuman dari perbedaan keduanya:
Aspek | Akumulasi Penyusutan | Beban Penyusutan |
Definisi | Total biaya penyusutan yang telah diakui | Biaya penyusutan untuk periode tertentu |
Lokasi di Laporan | Neraca (akun kontra aset) | Laba Rugi (beban operasional) |
Waktu Pengakuan | Akumulasi sejak aset digunakan | Selama periode tertentu (bulanan/tahunan) |
Tujuan | Mengukur total pengurangan nilai aset | Mengukur pengurangan nilai aset untuk periode spesifik |
Cara Menghitung Akumulasi Penyusutan
Terdapat beberapa cara menghitung akumulasi ini antara lain adalah dengan metode garis lurus dan metode saldo menurun. Berdasarkan jurnal akumulasi penyusutan dari Jurnal EMBA, berikut adalah rumus akumulasi penyusutan:
Metode garis lurus
Beban penyusutan aktiva yang cara perhitungannya dengan memanfaatkan garis lurus menggunakan asumsi bahwa setiap aktiva tetap mampu memberikan kontribusi atau manfaat yang merata, tanpa adanya fluktuasi selama umur penggunaannya.
Tingkat penurunan aktiva tetap ini akan sama pada setiap tahunnya, sehingga nilai aktiva tetap ini akan ditarik dari penggunaannya. Untuk itu, cara ini akan tepat jika digunakan untuk menghitung penyusutan aktiva tetap yang tingkatan keausannya tidak akan terpengaruh dengan produk yang dihasilkan.
Rumus untuk menghitungnya adalah sebagai berikut:
D = (AC – SV)/LT
Keterangan:
D = penyusutan
AC = harga perolehan
SV = nilai residu
LT = umur ekonomis
Metode saldo menurun
Metode saldo menurun ini menggunakan asumsi bahwasanya setiap aktiva tetap mampu memberikan kontribusi yang besar pada masa awal pemanfaatannya. Seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomis, maka tingkat penurunan fungsi aktiva pun akan semakin meningkat.
Metode ini sesuai untuk jenis aktiva yang penggunaannya akan terpengaruhi oleh volume produk yang akan terproduksi. Rumus untuk menghitung saldo menurun ini adalah sebagai berikut:
D = d% x BV
d% = 1 – n√SV/AC
Keterangan:
D = penyusutan
d% = tingkat penyusutan
BV = harga buku sebelumnya
SV = nilai residu
AC = harga perolehan
Penggunaan yang terdapat di dalam penghitungan beban dan juga akumulasi penyusutan akan lebih baik bila mampu sesuai dengan jenis aktiva yang perhitungan tersebut gunakan.
Selain itu, konsistensi dalam hal penggunaan metode juga akan menjadikan beban penyusutan lebih terukur dan pencatatan yang ada di dalam laporan keuangan, baik itu laporan laba rugi maupun laporan neraca akan menjadi lebih akurat lagi.
Baca juga: Pentingnya Mengenal Biaya Langsung dan Tidak Langsung dalam Akuntansi Bisnis
Kesimpulan
Depresiasi atau akumulasi penyusutan adalah kumpulan beban penyusutan yang dicatat secara periodik. Memahami konsep ini penting bagi setiap perusahaan karena berdampak langsung pada nilai aset dan kesehatan finansial perusahaan. Oleh karena itu, pencatatan depresiasi harus dilakukan secara tepat dan teliti sesuai perhitungan yang berlaku.
Jika Anda merasa proses ini terlalu rumit, HashMicro menyediakan sistem akuntansi yang mempermudah pencatatan laporan keuangan, termasuk laporan neraca dan lebih dari 200 jenis laporan lainnya. Dilengkapi fitur seperti manajemen persediaan, perpajakan, rekonsiliasi bank, hingga pembelian dan penjualan, HashMicro menawarkan solusi lengkap untuk kebutuhan bisnis Anda.
Kami memahami pentingnya memilih software akuntansi yang sesuai untuk bisnis Anda. Oleh karena itu, HashMicro menyediakan skema harga gratis agar Anda dapat membuat keputusan dengan lebih mudah. Dapatkan demo gratis dan pelajari lebih lanjut bagaimana solusi kami dapat mendukung pertumbuhan bisnis Anda, atau unduh skema harga sekarang!