Akuntansi memiliki peran penting dalam bisnis karena menyediakan informasi keuangan yang akurat untuk pengambilan keputusan manajerial. Tanpa sistem akuntansi yang tepat, bisnis berisiko menghadapi kesalahan pencatatan, laporan keuangan yang menyesatkan, hingga kehilangan kontrol terhadap arus kas.
Selain itu, proses akuntansi tradisional memakan waktu dan rawan kesalahan manusia. Mengelola banyak transaksi secara manual dapat membuat pemilik bisnis merasa kewalahan dan takut mengambil keputusan karena data yang tidak lengkap atau terlambat.
Dengan sistem akuntansi, seluruh proses dapat diotomatisasi, laporan keuangan tersedia secara real-time, dan analisis arus kas lebih akurat. Baca artikel ini lebih lanjut untuk memahami siklus akuntansi lebih lengkap.
Key Takeaways
|
Daftar Isi:
Bagaimanakah Siklus Akuntansi?
Proses akuntansi dimulai saat Anda memasukkan transaksi bisnis—aktivitas atau peristiwa apa pun yang melibatkan uang perusahaan Anda—ke dalam buku besar Anda. Cara pencatatan transaksi bisnis ini merupakan bagian dari pembukuan. Dan pembukuan adalah langkah pertama dalam apa yang disebut akuntan sebagai “siklus akuntansi“: sebuah proses yang dirancang untuk menerima data keuangan mentah dan menghasilkan laporan keuangan yang akurat dan konsisten.
Adapun enam langkah utama siklus akuntansi, yaitu:
- Menganalisis dan mencatat transaksi (melihat faktur, laporan bank, dll)
- Posting transaksi ke buku besar (sesuai dengan aturan metode sistem pembukuan berpasangan)
- Siapkan neraca percobaan yang belum disesuaikan (ini melibatkan daftar semua akun bisnis Anda dan mencari tahu saldonya)
- Buatlah jurnal penyesuaian pada akhir periode
- Siapkan neraca saldo yang Anda sesuaikan
- Siapkan laporan keuangan
Apa Manfaat Akuntansi?
Sebuah posisi manajerial membutuhkan cepat dan tanggap dalam mengambil keputusan yang tepat untuk mencapai tujuan perusahaan. Berbagai faktor harus diperhatikan dalam proses pengambilan keputusan, salah satunya adalah kondisi keuangan perusahaan.
Misalnya, ketika berhadapan dengan permintaan produk yang meningkat, bisnis mungkin mengandalkan perhitungan akuntansi untuk membuat keputusan. Sehingga, ia membeli aset untuk meningkatkan produksi masuk akal jika pendapatan perusahaan tinggi dan arus kas lancar.
Dalam kasus lain, arus kas lambat, dan klien selalu terlambat membayar. Alih-alih menghabiskan modal untuk aset produksi, manajer dapat menggunakan ini sebagai panduan untuk meningkatkan hubungan klien.
Dua Jenis Akuntansi
Penting untuk memahami bahwa akuntansi tidak hanya sekadar mencatat pemasukan dan pengeluaran. Ada beberapa jenis akuntansi yang masing-masing punya peran unik dalam membantu bisnis Anda mengelola keuangan dengan lebih efektif.
Berikut dua jenis akuntansi yang perlu Anda ketahui:
Akuntansi keuangan
Penyusunan laporan keuangan yang akurat merupakan bagian dari akuntansi keuangan. Tujuan akuntansi keuangan adalah untuk secara akurat mengukur kinerja bisnis. Sementara laporan keuangan dimaksudkan untuk penggunaan eksternal, mereka juga dapat digunakan untuk membantu manajemen internal dalam membuat keputusan.
Prinsip dan standar akuntansi seperti GAAP (Generally Accepted Accounting Principles), IFRS (International Financial Reporting Standards), dan PSAK (Standar Praktis untuk Pengetahuan Akuntansi) banyak digunakan dalam akuntansi keuangan.
Standar akuntansi penting karena memungkinkan semua pemangku kepentingan dan pemegang saham untuk dengan mudah memahami dan menafsirkan laporan keuangan yang dilaporkan dari tahun ke tahun.
Akuntansi managerial
Akuntansi keuangan melibatkan penyusunan laporan keuangan yang akurat. Tujuan akuntansi keuangan adalah untuk secara akurat mengukur kinerja bisnis. Sementara laporan keuangan perusahaan rancang untuk penggunaan eksternal, mereka juga dapat untuk membantu manajemen internal dalam pengambilan keputusan.
Akuntansi keuangan banyak menggunakan prinsip dan standar akuntansi seperti GAAP, IFRS, dan PSAK (Standar Praktis untuk Pengetahuan Akuntansi). Standar akuntansi sangat penting karena memungkinkan semua pemangku kepentingan dan pemegang saham untuk dengan mudah memahami dan menafsirkan laporan keuangan yang perusahaan laporkan dari tahun ke tahun.
Baca juga: Sistem Akuntansi – Pengertian, Unsur, Manfaat, Karakteristik, dan Fitur
Lima Prinsip Dasar Akuntansi
Prinsip pendapatan
Prinsip akuntansi ini menetapkan titik di mana pemegang buku dapat mencatat transaksi sebagai pendapatan pada pembukuan. Menurut prinsip pendapatan, pendapatan perusahaan dapat perusahaan peroleh dan catat pada titik penjualan.
Ini berarti bahwa pendapatan terjadi ketika pembeli memperoleh kepemilikan sah atas barang dan jasa yang terjual, bukan ketika penjual menerima pembayaran untuk transaksi tersebut. Oleh karena itu, konsep ini juga bernama “prinsip pengakuan pendapatan”.
Prinsip biaya
Prinsip akuntansi ini menetapkan waktu ketika pemegang buku mencatat transaksi pengeluaran apabila terjadi penerimaan barang atau jasa dari entitas lain sehingga menimbulkan pengeluaran biaya.
Pada dasarnya, pengeluaran terjadi ketika menerima barang atau jasa, terlepas dari kapan bisnis penagihan atau pembayaran untuk transaksi tersebut.
Prinsip pencocokan
Menurut prinsip akuntansi ini, Anda harus mencocokkan setiap pos pendapatan dengan pos pengeluaran. Misalnya, jika Anda menjual burger, Anda dapat menghitung biaya roti, daging, dan topping saat pelanggan membeli salah satu burger Anda.
Dengan kata lain, Anda membayar bahan taco dengan uang yang Anda hasilkan dari menjual taco. Ketika sebuah perusahaan menggunakan pendapatan, pengeluaran, dan peristiwa dalam praktiknya, maka mereka menggunakan metode akuntansi akrual.
Prinsip beban
Menurut prinsip akuntansi pengeluaran, Anda harus menggunakan biaya historis suatu barang di pembukuan Anda daripada biaya penjualan kembali. Misalnya, jika perusahaan Anda memiliki properti, seperti real estat atau kendaraan, biaya historis properti tersebut, bukan nilai pasar wajar properti saat ini, harus perusahaan cantumkan.
Prinsip objektivitas
Prinsip akuntansi ini menyatakan bahwa dalam buku, akuntansi hanya menggunakan data faktual dan terverifikasi bukan menggunakan ukuran nilai. Akuntansi harus selalu menggunakan data terverifikasi meskipun data yang ada subjektif.
Tahukah Anda?
Dengan dukungan sistem akuntansi berbasis AI milik HashMicro, AI membantu Anda menindaklanjuti dan membuat invoice kapan saja, serta mempermudah komunikasi dengan vendor. Tingkatkan efisiensi keuangan bisnis Anda dengan sistem akuntansi HashMicro!
Dapatkan demo gratis sekarang!
Otomatikan Siklus Akuntansi Anda dengan HashMicro
Mengelola akuntansi bisnis anda tidak pernah semudah ini dengan HashMicro Accounting System. Semua proses pencatatan transaksi, pembuatan laporan, hingga rekonsiliasi bank bisa berjalan otomatis tanpa perlu lagi repot input manual. Dengan sistem yang serba real-time, anda bisa mengawasi kondisi keuangan perusahaan kapan saja dan membuat keputusan bisnis yang lebih cepat serta tepat.
Tidak hanya itu, HashMicro juga dilengkapi fitur lengkap mulai dari automasi jurnal hingga integrasi lintas modul. Semua dirancang agar anda bisa mengurangi risiko kesalahan, menghemat waktu, dan menjaga kerahasiaan data keuangan dengan tingkat keamanan tinggi. Dengan HashMicro, siklus akuntansi tidak lagi jadi hambatan, tetapi justru menjadi keunggulan kompetitif bagi bisnis anda. Coba demo gratis sekarang juga.
Berikut adalah fitur utama dalam sistem akuntansi HashMicro:
- Monitor biaya secara komprehensif: Aplikasi akuntansi manufaktur ini memungkinkan pelacakan biaya material, tenaga kerja, subkontrak, dan overhead secara detail untuk menentukan strategi penetapan harga yang tepat.
- Pelacakan BOM & WIP: Merencanakan dan memproduksi jumlah material yang dibutuhkan serta melacak kemajuan mereka secara real-time.
- Kalkulasi potensi profit produk: Menganalisis dan membandingkan pendapatan dengan biaya barang yang terjual untuk wawasan profit yang jelas.
- Cash flow forecasting: Sistem ini memfasilitasi perencanaan dan prediksi pendapatan serta pengeluaran dengan akurat dalam periode tertentu.
- Akrual dan amortisasi: Meminimalkan kesalahan manusia dalam pembuatan laporan keuangan dengan melakukan pencatatan dan perhitungan akrual serta amortisasi secara otomatis.
- Laporan biaya manufaktur: Software akuntansi perusahaan manufaktur menyediakan dokumen pelaporan berbasis standa ISO/ICE 27001 dan PSAK.
Kelebihan
Kesimpulan
Itulah pembahasan lengkap tentang pengertian akuntansi, fungsi, siklus hingga prinsip-prinsip akuntansi. Akuntansi itu sendiri merupakan sistem informasi yang mengenali, mencatat, dan mengkomunikasikan peristiwa moneter dari suatu entitas ekonomi.
Ini mengacu pada proses mengidentifikasi, mengukur dan mengkomunikasikan informasi ekonomi untuk memungkinkan penilaian dan keputusan yang tepat oleh pengguna informasi karena dunia yang terus berubah ini menyebabkan kehidupan manusia juga berubah. Dengan berkembangnya teknologi modern, maka implikasi Akuntansi telah mencapai bentuk baru, salah satu contohnya adalah proses pembukuan yang lebih mudah dan semuanya berjalan secara otomatis, salah satunya dengan menggunakan aplikasi akuntansi atau Sistem Akuntansi terbaik dari HashMicro. Coba sekarang!
Pertanyaan Seputar Siklus Akuntansi
-
7 langkah siklus akuntansi?
1. Mengidentifikasi serta menganalisis setiap transaksi yang terjadi
2. Mencatat transaksi ke dalam jurnal akuntansi
3. Memindahkan catatan ke buku besar (posting)
4. Menyusun neraca saldo sebagai rangkuman data keuangan
5. Membuat jurnal penyesuaian untuk mencatat transaksi yang belum terakomodasi
6. Menyusun laporan keuangan secara lengkap dan terstruktur
7. Membuat jurnal penutup untuk mengakhiri periode akuntansi -
Apa saja 5 akun dalam akuntansi?
Dalam akuntansi, terdapat lima jenis akun utama yang menjadi dasar pencatatan keuangan, yaitu: aset, kewajiban, ekuitas, pendapatan, dan beban. Aset mencatat semua kepemilikan bisnis, kewajiban berisi utang atau kewajiban yang harus dibayar, ekuitas menunjukkan modal pemilik, pendapatan mencatat pemasukan, dan beban mencatat semua biaya operasional.
-
Apa saja 4 fase akuntansi?
Empat fase utama dalam siklus akuntansi adalah: pencatatan, penggolongan, peringkasan, dan pelaporan. Pada tahap pencatatan, transaksi dicatat dalam jurnal. Penggolongan dilakukan dengan memindahkan ke buku besar. Peringkasan dilakukan dengan menyusun neraca saldo. Dan fase terakhir adalah pelaporan dalam bentuk laporan keuangan.