Siklus akuntansi pada perusahaan jasa sangat penting karena pada proses identifikasi dan analisis suatu aktivitas akuntansi atau keuangan pada suatu perusahaan lakukan secara berulang, dalam sebuah periode tertentu yaitu pada kurun waktu satu bulan atau satu tahun.
Perlu Anda ketahui bahwa terdapat beberapa siklus akuntansi mulai dari tahap pembukaan pembukuan hingga tahap Penutupan jurnal. Pencatatan laporan keuangan perusahaan jasa tentunya harus dilaksanakan sesuai prinsip akuntansi.
Semua prinsip, peraturan, metode dan teknik akuntansi perusahaan gunakan pada kurun waktu tersebut untuk mencatat semua aktivitas akuntansi yang terkait dengan bisnis. Selama perusahaan beroperasi, prosedur akuntansi ini akan mereka lakukan terus menerus.
Akibatnya, proses tersebut menjadi sebuah siklus. Keberadaan siklus tersebut dapat membantu pemilik usaha dalam mengkaji situasi keuangan perusahaan. Pengumpulan dan pemrosesan data secara metodis selama jangka waktu tertentu tersebut merupakan siklus akuntansi.
Saat membuat laporan keuangan perusahaan, siklus akuntansi memainkan peranan penting. Meski peranya signifikan, banyak bisnis terus mengabaikan hal tersebut. Oleh karena itu, laporan keuangan untuk organisasi harus siap dengan menggunakan siklus ini.
Key Takeaways
|

Daftar Isi:
Apa Itu Perusahaan Jasa?
Perusahaan jasa adalah perusahaan dengan aktivitas utama bisnis yang bergerak dalam bidang pelayanan atau menjual jasa. Perusahaan ini memiliki aktivitas produksi yang produknya tidak terwujud dan bertujuan memenuhi kebutuhan konsumen agar mendapatkan keuntungan.
Untuk menciptakan informasi yang cepat dan akurat, suatu perusahaan didukung dengan sistem informasi yang baik. Pasalnya dengan sistem informasi yang baik perusahaan dapat lebih unggul dalam persaingan dengan perusahaan sejenisnya.
Karakteristik Utama Perusahaan Jasa
Perusahaan jasa memiliki karakteristik yang membedakannya dari perusahaan manufaktur atau dagang. Ciri utama perusahaan jasa terletak pada produk yang ditawarkan, yaitu layanan yang tidak berwujud secara fisik namun memiliki nilai tambah bagi pelanggan.
- Tidak berwujud (Intangibility): Produk utama perusahaan jasa adalah layanan yang tidak dapat disentuh atau dilihat secara fisik, seperti konsultasi, pendidikan, atau perbankan. Nilai layanan ini dinilai dari kualitas pengalaman yang diterima pelanggan.
- Tidak dapat dipisahkan (Inseparability): Proses produksi dan konsumsi layanan terjadi bersamaan. Contohnya, saat Anda menerima layanan medis, dokter memberikan layanan langsung di waktu yang sama dengan konsumsi layanan tersebut.
- Variabilitas (Variability): Kualitas layanan dapat bervariasi tergantung pada siapa, kapan, dan bagaimana layanan tersebut diberikan. Faktor seperti keterampilan karyawan, kondisi pelanggan, atau situasi tertentu dapat memengaruhi hasil layanan.
- Tidak dapat disimpan (Perishability): Layanan tidak dapat disimpan untuk digunakan di masa depan. Misalnya, kursi kosong di pesawat yang tidak terjual hari ini tidak bisa “disimpan” untuk penerbangan berikutnya.
Bergantung pada hubungan pelanggan: Keberhasilan perusahaan jasa sangat bergantung pada interaksi langsung dengan pelanggan. Pengalaman pelanggan menjadi kunci utama dalam membangun loyalitas dan kepercayaan jangka panjang.
10 Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Pada akhir siklus akuntansi jasa, baik itu bulanan atau tahunan, perhitungan di buku besar akan disesuaikan dan pernyataan keuangan dapat perusahaan persiapkan. Setelah akun ditutup periode, nantinya akan dibuka kembali setelah adanya penyelesaiannya, sebagai berikut:
1. Identifikasi dan analisis transaksi
Langkah pertama dalam tahapan siklus akuntansi perusahaan jasa adalah mengidentifikasi dan menganalisis transaksi. Akuntan harus mengidentifikasi transaksi sehingga dapat dicatat dengan benar.
Tidak semua transaksi dapat tercatat, transaksi yang dapat dicatat adalah transaksi yang mengakibatkan perubahan posisi keuangan perusahaan, dengan memiliki bukti dan dapat dinilai ke dalam unit moneter secara objektif, contohnya seperti nota pembelian dan kwitansi penjualan.
Setelah mengidentifikasi transaksi, Anda harus menentukan pengaruhnya terhadap posisi keuangan. Anda dapat menggunakan bantuan teknologi seperti aplikasi accounting untuk mengotomatisasi proses ini.
2. Pencatatan transaksi ke dalam jurnal
Setelah informasi transaksi dianalisis, kemudian dicatat dalam buku jurnal. Jurnal adalah suatu catatan kronologis mengenai transaksi-transaksi yang terjadi dalam suatu periode akuntansi.
Catatlah seluruh dari transaksi keuangan secara detail pada jurnal umum berdasarkan data-data yang dikumpulkan agar dapat memudahkan Anda pada tahap-tahap selanjutnya.
Untuk sampai pada tujuan tersebut, Anda bisa menggunakan persamaan dasar akuntansi:
“Aktiva = Kewajiban + Ekuitas”
Persamaan dasar dalam siklus akuntansi adalah rumus matematis yang Anda gunakan sebagai pedoman analisis. Dalam hal ini, aktiva adalah kepemilikan aset perusahaan. Kewajiban adalah pengadaan barang atau jasa secara kredit, sedangkan ekuitas adalah hak pemilik atas aset setelah dikurangi kewajiban.
Anda dapat menerapkan aplikasi akuntansi online HashMicro untuk otomatiskan segala bentuk perhitungan akuntansi perusahaan.
3. Posting ke buku besar
Pada langkah selanjutnya pada siklus akuntansi pada perusahaan jasa yakni posting buku besar. Buku besar adalah kumpulan rekening-rekening pembukuan yang mana masing-masing digunakan untuk mencatat informasi mengenai aktiva tertentu.
Serta dapat memudahkan penyusunan catatan, dengan memulai dari nama akun, tanggal transaksi hingga jenis transaksi. Pada buku besar ini setiap rekening pembukuan akan mencatat segala transaksi yang terkait dengan masing-masing rekening. Agar mudah identifikasi, setiap rekening akan mendapat nomor kode.
4. Penyusunan neraca saldo
Selanjutnya, Anda harus menyusun neraca saldo. Untuk melakukan hal tersebut, Anda hanya perlu memindahkan saldo pada setiap akun di buku besar kedalam neraca saldo.
Pastikan nominal saldo debet dan kredit dalam neraca seimbang karena jika tidak seimbang maka Anda harus mencari dimana kesalahan terjadi hingga saldo tidak seimbang.
Untuk menyusun neraca saldo, Anda cukup memindahkan dan menggabungkan saldo yang ada di buku besar kedalam neraca saldo. Sesuai prinsip dasar siklus akuntansi, saldo yang tercantum pada neraca saldo harus memiliki jumlah yang sama. Untuk menghindari human error, Anda memerlukan accounting system berbasis cloud.
5. Penyusunan jurnal dan neraca saldo penyesuaian
Jika pada akhir periode akuntansi, terdapat transaksi yang belum tercatat, ada transaksi yang salah atau perlu disesuaikan, maka harus tercatat dalam jurnal penyesuaian. Penyesuaian umumnya dilakukan secara periodik, biasanya saat laporan akan disusun.
Kemudian, Anda juga harus membuat neraca saldo kedua dengan cara memindahkan saldo yang telah perusahaan sesuaikan pada buku besar ke dalam neraca saldo terbaru.
Saldo dari akun-akun pada buku besar dapat terkelompokkan ke dalam kelompok aktiva atau pasiva. Saldo antara kelompok aktiva dan pasiva pada neraca saldo tersebut juga harus seimbang.
Misalnya penyusutan peralatan, uang sewa yang belum terlunasi dan lain sebagainya. Proses pencatatannya pun sama seperti pencatatan pada jurnal transaksi pada umumnya. Setelah selesai, akuntan akan menggabungkan transaksi pada jurnal penyesuaian bersama buku besar perusahaan.
6. Neraca lajur
Penyusunan neraca lajur perusahaan jasa akan mengacu pada neraca saldo dan jurnal penyesuaian. Apabila keduanya sudah Anda buat, maka penyusunan neraca lajur bisa perusahaan lakukan secara mudah.
Neraca lajur akan memberikan informasi dalam bentuk laporan laba-rugi dan neraca. Keduanya itu akan menjadi dasar dalam pembuatan laporan keuangan.
7. Penyusunan laporan keuangan perusahaan jasa
Langkah selanjutnya dalam siklus akuntansi pada perusahaan jasa yakni adalah menyusun laporan keuangan. Penyusunan laporan keuangan adalah bagian dari urgensi siklus akuntansi biaya yang prosesnya dapat Anda lakukan jika neraca saldo sudah seimbang.
Bertumpu pada kualifikasi Fitur Analytical Reporting dalam program akuntansi HashMicro, laporan keuangan dapat Anda susun hanya dalam hitungan detik.
Penyusunan lengkapnya meliputi :
- Laporan laba rugi (loss and income statement), untuk dapat mengetahui kondisi keuangan perusahaan
- Laporan perubahan modal (statement of owner’s equity), untuk bisa menggambarkan peningkatan dan penurunan aktiva bersih
- Neraca (balance sheet), untuk memberi informasi aset, kewajiban dan modal pada perusahaan
- Laporan arus kas (cash flow statement), untuk bisa memberikan informasi relevan terkait aliran kas masuk dan keluar
- Catatan atas laporan keuangan, untuk dapat menjelaskan secara rinci terkait hal-hal yang ada pada laporan keuangan beserta penyimpangannya.
8. Penyusunan jurnal penutup
Dalam kata lain, pada pembuatan jurnal penutup dapat Anda lakukan pada akhir periode akuntansi dengan menutup rekening nominal atau rekening laba rugi. Dengan cara, Anda cukup mengosongkan nilai rekening tersebut. Mengapa demikian?
Penutupan rekening nominal bisa Anda masukan untuk dapat melihat dan mengukur aliran sumber keuangan pada saat periode berjalan. Kemudian pada periode berikutnya, Anda dapat menggunakannya kembali untuk setiap aktivitas yang baru.
Selain itu, jurnal penutup ini bisa Anda gunakan lagi untuk membantu siklus akuntansi berikutnya.
9. Jurnal pembalik
Sama halnya dengan tahap penyusunan neraca saldo setelah penutupan, tahap ini bersifat opsional. Penyusunan jurnal pembalik Anda lakukan untuk menyederhanakan proses pencatatan transaksi tertentu yang terjadi secara repetitif atau berulang pada periode berikutnya.
Misalnya pada seorang akuntan akan membuat jurnal pembalik pada awal periode berikutnya. Mengacu dari jurnal penyesuaian, prosesnya dengan memulihkan akun yang pada awalnya debit menjadi kredit, lalu dari kredit berubah menjadi debit.
10. Neraca akhir atau awal (Setelah penutupan)
Tahap terakhir dengan membuat neraca akhir atau awal. Isi dari neraca ini adalah daftar saldo rekening pada buku besar. Jadi isinya hanya akun-akun permanen. Tujuan pembuatan neraca ini untuk dapat memperoleh saldo yang mana memang sudah benar dan seimbang.
Contoh Siklus Akuntansi Perusahaan Jasa
Contoh siklus akuntansi perusahaan jasa adalah rangkaian proses sistematis untuk mencatat, mengelola, dan melaporkan transaksi keuangan. Berikut adalah contoh siklus akuntansi perusahaan jasa, seperti perusahaan konsultan:
1. Identifikasi transaksi:
Misalnya, perusahaan menerima pembayaran sebesar Rp50.000.000 untuk jasa konsultasi yang telah diberikan. Transaksi ini diidentifikasi sebagai pendapatan.
2. Pencatatan di jurnal umum:
Transaksi dicatat dalam jurnal umum:
Debit Kas Rp50.000.000
Kredit Pendapatan Jasa Rp50.000.000
3. Posting ke buku besar:
Data dari jurnal umum dipindahkan ke buku besar untuk mengelompokkan transaksi berdasarkan akun, seperti akun kas dan pendapatan.
4. Penyusunan neraca saldo:
Setelah semua transaksi dicatat, disusun neraca saldo untuk memastikan saldo debit dan kredit seimbang.
5. Jurnal penyesuaian:
Jika ada transaksi yang perlu disesuaikan, seperti beban sewa yang belum dibayar sebesar Rp5.000.000, dicatat sebagai:
Debit Beban Sewa Rp5.000.000
Kredit Utang Sewa Rp5.000.000
6. Pembuatan laporan keuangan:
Berdasarkan neraca saldo dan penyesuaian, dibuat laporan keuangan yang terdiri dari laporan laba rugi, neraca, laporan arus kas, dan laporan perubahan ekuitas.
7. Jurnal penutup:
Akun sementara seperti pendapatan dan beban ditutup untuk memulai periode baru. Misalnya:
Debit Pendapatan Jasa Rp50.000.000
Kredit Ikhtisar Laba Rugi Rp50.000.000
8. Neraca saldo setelah penutupan:
Terakhir, disusun neraca saldo setelah penutupan untuk memastikan semua akun telah ditutup dengan benar dan siap digunakan di periode berikutnya.
Kesimpulan
Siklus akuntansi perusahaan jasa adalah aktivitas mendasar dalam rangka memantau keuangan di perusahaan Anda. Proses siklus akuntansi jasa perlu lakukan bertahap dengan melibatkan bukti transaksi, jurnal, buku besar, neraca saldo, jurnal penyesuaian, laporan keuangan dan jurnal penutup.
Perusahaan yang lebih besar tentu saja akan lebih kompleks dan banyak transaksinya dari pada perusahaan dengan skala kecil. Untuk memudahkan Anda menghitung dan mengelola semua transaksi yang terjadi, Anda dapat menggunakan bantuan Software Akuntansi seperti jurnal. Jadwalkan demo gratis sekarang dan raih keunggulan untuk bisnis Anda.
Disinilah pentingnya implementasi software akuntansi HashMicro sebagai solusi akuntansi terbaik di Indonesia. Anda tidak perlu khawatir dengan perhitungan yang kompleks karena fitur canggih pada accounting system HashMicro mampu memproses setiap tahapan pada siklus akuntansi secara otomatis.
{
“@context”: “https://schema.org”,
“@type”: “FAQPage”,
“mainEntity”: [{
“@type”: “Question”,
“name”: “Apa yang dimaksud dengan siklus akuntansi perusahaan?”,
“acceptedAnswer”: {
“@type”: “Answer”,
“text”: “Siklus Akuntansi adalah proses berulang untuk melakukan identifikasi dan analisis setiap kegiatan akuntansi pada sebuah perusahaan dan dilakukan pada periode tertentu dalam kurun waktu satu tahun.”
}
},{
“@type”: “Question”,
“name”: “Siklus akuntansi ada berapa?”,
“acceptedAnswer”: {
“@type”: “Answer”,
“text”: “siklus akuntansi, yaitu proses akuntansi yang mencatat segala bukti transaksi keuangan secara sistematis untuk dijadikan sebuah laporan keuangan perusahaan. Siklus akuntansi terdiri dari delapan tahapan yang perlu dilakukan untuk melihat kondisi keuangan suatu perusahaan.”
}
},{
“@type”: “Question”,
“name”: “Dalam siklus akuntansi jasa terdapat posting apa yang dimaksud dengan posting?”,
“acceptedAnswer”: {
“@type”: “Answer”,
“text”: “Posting atau pemindahbukuan adalah memindahkan transaksi yang telah dicatat dalam jurnal ke dalam setiap akun buku besar yang sesuai.”
}
}]
}