Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Perlu bantuan atau mau lihat demo singkat dari kami? 😊

Chat di sini, akan langsung terhubung ke WhatsApp tim kami.
6281222846776
×
close button
Violet

Nadia

Active Now

Violet

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

CNBC Awards

Dari Gangguan ke Kendali: Peran ERP pada Supply Chain Nike

Diterbitkan:

Sebagai salah satu brand olahraga terbesar di dunia, Nike dikenal unggul dalam branding dan inovasi. Namun, kesuksesan ini tidak membuat mereka kebal dari masalah operasional. Nike pernah mengalami gangguan supply chain global akibat kurangnya integrasi data antara pemasok, pabrik, dan distributor.

Dengan rantai pasokan yang melibatkan ribuan mitra di berbagai negara, Nike membutuhkan visibilitas yang terpusat agar stok, permintaan, dan distribusi tetap sinkron. Ketika sistem tidak saling terhubung, keterlambatan produksi dan kelebihan atau kekurangan stok pun tidak bisa dihindari.

Jadi, transformasi digital adalah jawabannya. Perusahaan seperti Nike perlu menyatukan seluruh data supply chain dalam satu sistem, dari inventaris, produksi, hingga pengiriman. Dengan ERP, keputusan dapat diambil lebih cepat, akurat, dan risiko gangguan operasional dapat diminimalkan.

DemoGratis

Daftar Isi:

    Daftar Isi

      Masalah Supply Chain pada Nike Ketika Pandemi

      Nike dikenal sebagai salah satu perusahaan sportswear terbesar di dunia, namun pandemi COVID-19 membuktikan bahwa bahkan brand global sekalipun tidak kebal dari krisis rantai pasok.

      Penutupan pabrik, terganggunya distribusi global, dan penurunan aktivitas retail menyebabkan persediaan Nike menumpuk (overstock) hingga naik sekitar 31% pada tahun 2020.

      Masalah utama bukan karena tidak adanya sistem ERP, melainkan karena kompleksitas supply chain global Nike—melibatkan ribuan pemasok, pabrik, hingga retailer—tidak mampu merespons perubahan permintaan secara cepat dan terintegrasi selama pandemi.

      Minimnya visibilitas real-time terhadap stok, distribusi, dan permintaan membuat Nike mengalami keterlambatan pengiriman dan kelebihan barang di gudang.

      Kondisi ini membuat Nike mempercepat strategi digitalisasi supply chain, termasuk optimalisasi sistem ERP dan analitik permintaan agar perencanaan produksi, distribusi, dan inventaris bisa lebih presisi.

      Dengan integrasi data dari hulu ke hilir, perusahaan dapat menyeimbangkan pasokan dan permintaan serta menghindari overstock atau kekurangan stok di masa mendatang.

      download skema harga software erp
      download skema harga software erp

      Manfaat Penerapan ERP pada Nike dalam Pengelolaan Supply Chain

      penerapan erp pada nike

      Sebetulnya, penerapan ERP bukan hal yang asing lagi. Sebab, sudah banyak perusahaan yang merasakan manfaat dari implementasi sistem ERP seperti perusahaan Coca-Cola dan termasuk perusahaan Nike.

      Oleh karena itu, untuk lebih jelasnya, berikut adalah beberapa manfaat ERP jika diimplementasikan untuk mengoptimasi supply chain management perusahaan Nike:

      1. Integrasi dan koordinasi sinkron

      Dengan ERP SCM, seluruh data dari pemasok, pabrik, gudang, hingga toko ritel berada dalam satu alur informasi yang sama. Artinya, tidak ada lagi data terpisah antar divisi.

      Mulai dari stok, jadwal produksi, hingga pengiriman, semuanya bisa dipantau secara real-time dan dibagikan ke pihak internal maupun mitra supply chain. Alhasil, koordinasi jadi lebih cepat dan keputusan bisa diambil tanpa perlu menunggu laporan manual.

      2. Perencanaan dan peramalan permintaan lebih tepat

      Sebelumnya, perubahan permintaan pasar sering tidak sejalan dengan jumlah produksi. Setelah sistemnya diperkuat, Nike dapat membaca pola permintaan berdasarkan data historis, tren penjualan, dan pergerakan pasar.

      Dampaknya, produksi berjalan lebih sesuai kebutuhan, stok tidak berlebihan, dan risiko kekurangan barang pun ikut menurun.

      3. Visibilitas supply chain dari hulu ke hilir

      ERP memberikan pandangan lebih jelas terhadap perjalanan barang, mulai dari bahan baku, proses produksi, pengemasan, hingga sampai ke pelanggan atau retailer.

      Dengan alur yang transparan seperti ini, potensi keterlambatan, salah distribusi, atau penumpukan stok bisa segera terlihat dan diatasi sejak awal.

      4. Inventaris lebih terkendali dan efisien

      Data persediaan yang saling terhubung membuat Nike lebih mudah mengatur jumlah stok di setiap lokasi. Barang tidak lagi menumpuk di satu gudang saja atau kosong di tempat lain. Selain itu, perputaran barang jadi lebih cepat dan biaya penyimpanan bisa ditekan.

      Dengan pengelolaan persediaan melalui software inventaris, Nike dapat meningkatkan putaran persediaan dan menjaga tingkat layanan terhadap pelanggan.

      5. Operasional lebih efektif dan minim repetisi

      Setelah banyak proses manual digantikan sistem, pekerjaan seperti input stok, pelacakan barang, hingga pembuatan laporan bisa dilakukan lebih cepat.

      Dampaknya terasa langsung: waktu kerja lebih efisien, human error berkurang, dan karyawan bisa fokus ke tugas yang lebih strategis.

      Dengan demikian, implementasi ERP dapat membantu Nike dalam menghemat waktu, tenaga kerja, dan pekerjaan repetitif.

      HashMicro Icon

      Ingin Perusahaan Anda Sukses Seperti Nike?

      Anda bisa mulai dengan menggunakan software ERP HashMicro. Dengan pelayanan prima dan implementasi yang cepat, sekaligus sistemnya yang user-friendly, perusahaan Anda bisa berlari lebih pesat.

      Terapkan Software ERP di Perusahaan Anda 

      HashMicro Sebagai Alternatif Software ERP untuk Kebutuhan Bisnis Anda

      Gangguan supply chain Nike di masa pandemi menegaskan satu hal: tanpa visibilitas end-to-end, stok cepat meluber atau justru kosong. Karena itu, data produksi, persediaan, dan distribusi perlu bergerak dalam satu alur yang rapi.

      Untuk konteks lokal maupun multi-cabang, HashMicro ERP menghadirkan fondasi yang sama: satu sumber data tepercaya, perencanaan yang adaptif, dan eksekusi yang konsisten. Hasilnya, keputusan jadi tepat waktu dan biaya logistik lebih terkendali.

      Apa saja fitur-fitur HashMicro? Berikut daftarnya.

      • Integrasi end-to-end. Data pemasok, gudang, dan outlet berada dalam satu alur, sehingga informasi tidak lagi terpecah.
      • Demand & production planning. Perencanaan merujuk pada histori penjualan dan tren, jadi produksi selaras dengan kebutuhan pasar.
      • Visibilitas stok real-time. Posisi barang lintas gudang dan cabang terbaca jelas, dari safety stock hingga fast/slow-moving.
      • Otomatisasi pembelian. Reorder berjalan sesuai minimum–maksimum, sehingga overstock dan stockout bisa ditekan.
      • Batch/lot & expiry tracking. Pelacakan rapi untuk quality control dan keperluan recall bila dibutuhkan.
      • Analitik siap pakai. KPI persediaan, lead time, dan ON-TIME delivery tersaji ringkas untuk keputusan cepat.

      Kesimpulan

      asus Nike menunjukkan bahwa bahkan perusahaan global bisa terganggu operasionalnya ketika supply chain dan inventaris tidak terpantau secara real-time. Overstock, keterlambatan distribusi, dan keputusan yang terlambat muncul karena data tidak terintegrasi.

      Dengan sistem ERP, rantai pasok dapat dikendalikan dari satu pintu—mulai dari perencanaan produksi, stok gudang, hingga distribusi. Jika bisnis Anda mengalami hal yang sama, ini saat yang tepat untuk mempertimbangkan ERP sebagai solusi.

      Ingin tahu cara kerjanya secara langsung? Coba demo gratis HashMicro ERP dan lihat bagaimana proses inventory dan supply chain bisa berjalan lebih akurat dan terukur!

      ERP
      Jonathan Kurniawan

      Senior Content Writer

      Jonathan adalah seorang praktisi dalam bidang procurement, TMS, dan supply chain dengan pengalaman 5 tahun. Spesialis dalam mengulas topik seputar manajemen vendor, budget control procurement, otomatisasi proses pengadaan barang, dan analisis procurement. Tulisannya secara konsisten mendukung pengambilan keputusan bisnis yang lebih strategis.

      Irfan Syahputra, B.Eng.

      Senior Product Manager

      Expert Reviewer

      Irfan adalah seorang profesional dengan gelar Bachelor of Industrial Engineering dari Universitas Diponegoro dan memiliki keahlian dalam optimalisasi proses dan sistem produksi. Pengalaman di bidang inventory management menumbuhkan ketertarikan terhadap pengembangan solusi teknologi yang dapat meningkatkan efisiensi operasional. Selama sembilan tahun terakhir, Irfan fokus pada pengembangan produk sistem inventaris, yang memperkuat kemampuannya dalam analisis kebutuhan pengguna, desain sistem yang user-centric, serta pengelolaan siklus pengembangan produk untuk menghadirkan solusi inventory yang inovatif dan aplikatif.



      HashMicro berpegang pada standar editorial yang ketat dan menggunakan sumber utama seperti regulasi pemerintah, pedoman industri, serta publikasi terpercaya untuk memastikan konten yang akurat dan relevan. Pelajari lebih lanjut tentang cara kami menjaga ketepatan, kelengkapan, dan objektivitas konten dengan membaca Panduan Editorial kami.


      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

      Dipercaya oleh 2,000+ klien

      Rasakan Keajaibannya Sendiri

      Saya Mau Coba Dulu!