Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

BerandaIndustryHash Manufacturing AutomationPentingnya Variable Cost dalam Proses Produksi Manufaktur

Pentingnya Variable Cost dalam Proses Produksi Manufaktur

Menentukan variable cost dengan tepat sangat penting bagi perusahaan manufaktur karena dapat mempengaruhi keuntungan perusahaan. Dengan mengetahui variable cost yang tepat, perusahaan dapat menentukan harga jual produk yang tepat, membuat keputusan tentang produksi tambahan, dan mengalokasikan sumber daya dengan lebih efektif. Namun, dalam praktiknya, variable cost seringkali dapat melebih perhitungan anggaran pada awalnya. 

Penyebab hal ini berdasar dari beberapa faktor, seperti perubahan harga bahan baku atau biaya tenaga kerja yang lebih tinggi dari yang perusahaan harapkan. Oleh karena itu, perusahaan manufaktur perlu melakukan pengelolaan variable cost dengan hati-hati agar tidak mengganggu keuangan perusahaan. Untuk membantu perusahaan mengelola variable cost dengan lebih efektif dengan menggunakan perusahaan software manufaktur.

DemoGratis

Apa itu Variable Cost?

Variable cost adalah biaya yang berubah tergantung pada tingkat produksi atau penjualan perusahaan. Biaya variabel ini terdiri dari biaya-biaya yang berkaitan dengan bahan baku, tenaga kerja langsung, dan biaya operasional lainnya yang bergantung pada tingkat produksi perusahaan. Sebagai contoh, biaya bahan baku akan meningkat jika perusahaan memproduksi lebih banyak produk.

Karena biaya variabel ini sangat tergantung pada tingkat produksi, perusahaan perlu memperhitungkan dengan hati-hati agar dapat mengoptimalkan penggunaan sumber daya dan memperoleh keuntungan yang maksimal. Dengan menentukan cost yang benar, perusahaan dapat mengambil keputusan tepat terkait harga jual, produksi tambahan, dan alokasi sumber daya yang lebih efektif.

Baca juga: Sistem Manufaktur: Cara Memilih dan Manfaatnya Bagi Perusahaan

Contoh Variable Cost

Dalam menjalankan operasi bisnis, setiap perusahaan harus memperhatikan biaya pengeluaran untuk menghasilkan produk atau layanan yang mereka tawarkan. Salah satu jenis biaya yang harus Anda perhatikan adalah variable cost. Untuk lebih lengkapnya, simak penjelasan berikut!

1. Bahan baku

Bahan baku adalah salah satu contoh variable cost yang paling umum dalam perusahaan manufaktur. Biaya bahan baku adalah biaya yang perusahaan keluarkan untuk memperoleh bahan-bahan yang sesuai dengan proses produksi. Biaya ini termasuk biaya pembelian, pengiriman, dan penyimpanan bahan baku.

Selain itu, biaya bahan baku akan bertambah seiring dengan meningkatnya jumlah produksi atau ketika harga bahan baku naik. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhatikan dengan seksama bagaimana mereka mengelola biaya bahan baku agar tetap efisien. Misalnya, perusahaan dapat mencari pemasok bahan baku yang lebih murah atau mengoptimalkan penggunaan bahan baku dengan cara mengurangi pemborosan.

2. Perlengkapan produksi

Perlengkapan produksi atau biaya overhead pabrik, adalah contoh lain dari variable cost dalam perusahaan manufaktur. Biaya overhead pabrik adalah biaya yang berkaitan dengan operasional produksi yang tidak terkait langsung dengan bahan baku atau tenaga kerja langsung. Contohnya adalah biaya listrik, biaya bahan bakar, biaya perbaikan dan pemeliharaan mesin produksi, biaya penyewaan gedung pabrik, dan lain-lain. 

Perusahaan harus mengelola biaya overhead pabrik dengan hati-hati agar tetap efisien dan tidak melebihi anggaran yang telah sesuai. Contohnya, perusahaan dapat melakukan perawatan rutin pada mesin produksi agar terhindar dari kerusakan yang lebih serius dan mengurangi biaya perbaikan. 

3. Biaya tenaga kerja borongan

Biaya tenaga kerja borongan termasuk dalam kategori variable cost. Definisnya adalah biaya yang perusahaan keluarkan untuk membayar tenaga kerja yang langsung terlibat dalam proses produksi, seperti operator mesin, pekerja pabrik, dan lain-lain. Hal ini dapat berubah tergantung pada jumlah produk yang akan perusahaan produksi atau volume pekerjaan yang harus dilakukan. 

Misalnya, jika perusahaan harus memproduksi lebih banyak produk, maka perusahaan akan membutuhkan lebih banyak tenaga kerja dan biaya tenaga kerja borongan akan meningkat. Oleh karena itu, perusahaan harus memperhitungkan dengan hati-hati biaya tenaga kerja borongan agar tetap efisien. 

4. Komisi

Besarnya komisi yang harus terbayar biasanya tergantung pada jumlah produk yang berhasil dijual oleh distributor atau agen. Oleh karena itu, biaya komisi dapat berubah tergantung pada volume penjualan produk perusahaan. Perusahaan harus mengelola biaya komisi dengan hati-hati agar tetap efisien dan tidak melebihi anggaran yang telah ditetapkan.

Salah satu cara untuk mengelola biaya komisi adalah dengan melakukan penilaian yang cermat terhadap kinerja distributor atau agen sehingga perusahaan dapat menentukan besaran komisi yang tepat dan adil. Selain itu, perusahaan juga dapat melakukan strategi pemasaran yang lebih efektif dan mengurangi ketergantungan pada distributor atau agen untuk meningkatkan profitabilitas mereka.

5. Biaya distribusi 

Pengertian biaya distribusi adalah biaya yang perusahaan keluarkan untuk mengirimkan produk mereka ke konsumen atau ke distributor dan agen mereka. Biaya ini terdiri dari berbagai komponen, seperti biaya pengiriman, biaya pengemasan, biaya asuransi, dan lain-lain. Besarnya biaya distribusi dapat berubah tergantung pada jumlah produk yang harus terkirim dengan jarak yang harus ditempuh untuk mengirimkannya. 

Salah satu cara untuk mengelola biaya distribusi adalah dengan memilih metode pengiriman yang paling efisien dan dengan harga terbaik. Perusahaan dapat menggunakan jasa perusahaan kurir atau jasa pengiriman lainnya yang menawarkan biaya lebih murah. Selain itu, Anda bisa memanfaatkan software manufaktur yang terintegrasi yang memudahkan dalam menjalankan operasional.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Rumus dan Cara Menghitung Variable Cost

Rumus menghitung variable cost adalah sebagai berikut:

Variable Cost = Biaya Variabel per Unit x Jumlah Unit yang diproduksi atau dijual

Untuk memberikan contoh sederhana, misalnya perusahaan A memproduksi 1000 unit produk dengan biaya variabel per unit sebesar Rp. 2000. Maka, variable cost untuk produksi 1000 unit produk tersebut dapat dihitung dengan rumus:

Variable Cost = Rp. 2000 x 1000 = Rp. 2.000.000

Dari hasil perhitungan di atas, variable cost untuk produksi 1000 unit produk adalah sebesar Rp. 2.000.000. Jika perusahaan A memproduksi atau menjual lebih banyak atau lebih sedikit dari 1000 unit produk, maka variable cost akan berubah sesuai dengan perubahan jumlah unit yang sudah terbuat atau terjual.

Optimasi Penggunaan Variable Cost Perusahaan Anda dengan Software ERP

Apa Itu Variable Cost?

Dalam produksi, perusahaan dapat menggunakan software ERP untuk memperkirakan biaya variabel pada setiap tahap produksi. Misalnya, dengan memonitor penggunaan bahan baku, perlengkapan produksi, dan biaya tenaga kerja borongan pada setiap tahap produksi, perusahaan dapat menentukan berapa besar variable cost yang terkait dengan setiap produk yang perusahaan produksi.

Selain itu, software ERP juga membantu perusahaan dalam mengoptimalkan penggunaan bahan baku dan perlengkapan produksi yang digunakan dalam produksi. Dengan memonitor persediaan bahan baku dan perlengkapan produksi secara real-time, perusahaan dapat mengurangi pembelian yang tidak perlu dan mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada sehingga dapat mengurangi biaya variabel secara signifikan.

Dalam hal distribusi, software ERP juga membantu perusahaan dalam memperkirakan biaya variabel terkait dengan proses distribusi. Perusahaan dapat memonitor biaya transportasi, biaya pergudangan, dan biaya lainnya yang terkait dengan proses distribusi, dan melakukan analisis untuk mengoptimalkan penggunaan sumber daya yang ada dan mengurangi biaya variabel.

Kesimpulan

Variable cost memainkan peran penting dalam proses produksi perusahaan manufaktur. Ini berkaitan dengan biaya yang berubah-ubah dalam proses produksi, seperti biaya bahan baku, biaya tenaga kerja, biaya perlengkapan produksi, dan biaya distribusi. Perusahaan manufaktur harus dapat mengelola variable cost dengan baik agar dapat menghasilkan produk dengan biaya yang optimal dan mendapatkan keuntungan yang maksimal.

Mengelola variable cost dalam bisnis manufaktur adalah suatu hal yang penting, dan salah satu solusi yang dapat perusahaan lakukan adalah dengan menggunakan Software Manufaktur. Software Manufaktur dari HashMicro dapat membantu perusahaan dalam memonitor dan mengelola penggunaan variable cost secara real-time dan efektif. Dapatkan demo gratis software Manufaktur HashMicro untuk ketahui lebih lanjut bagaimana solusi kami bisa membantu bisnis Anda.

HashManufacturingAutomation
Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Jonathan Kurniawan
Jonathan Kurniawanhttps://www.hashmicro.com/id/
Dengan pengetahuan mendalam dan pengalaman bertahun-tahun dalam manajemen pengadaan, artikel-artikel Jonathan mencakup berbagai aspek pengadaan, termasuk strategi pengadaan efisien, evaluasi vendor, teknologi terkini dalam pengadaan, serta aspek hukum dan kepatuhan. Jonathan selalu berkomitmen untuk menjaga kualitas kontennya dan selalu mengikuti perkembangan terbaru dalam dunia pengadaan.
Hash Manufacturing Automation

Highlight

Artikel Populer