Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Jadwalkan Demo Sekarang!

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Chapter Selanjutnya

Daftar Isi

    Artikel Terkait:

    Artikel Terkait

    Mengenal Electronic Data Interchange untuk Kelanjutan Bisnis

    Electronic Data Interchange adalah sistem pertukaran dokumen bisnis secara elektronik dengan format standar yang disepakati. EDI memungkinkan proses seperti pesanan dan faktur berjalan otomatis tanpa campur tangan manual.

    Aplikasi ERP dapat mengoptimalkan EDI dengan mengintegrasikan data bisnis secara real-time dan memudahkan pengelolaan dokumen antar mitra. Hal ini membuat alur kerja lebih efisien dan meminimalkan risiko kesalahan data.

    Ingin tahu lebih dalam mengenai apa itu electronic data interchange dan cara kerjanya? Simak artikel ini sampai selesai untuk mendapatkan insight lengkapnya.

    Daftar Isi:

      Daftar Isi
        DemoGratis

        Key Takeaways

        • Electronic data interchange merupakan metode pertukaran dokumen bisnis secara digital menggunakan format standar yang telah disetujui bersama.
        • Untuk mengimplementasikan sistem EDI diperlukan infrastruktur teknologi yang memadai, mekanisme perutean pesan, dan koneksi aman ke mitra bisnis.
        • HashMicro ERP mendukung optimalisasi proses EDI dengan sistem yang terhubung secara menyeluruh, otomatis, dan dapat disesuaikan dengan kebutuhan bisnis.
        Klik untuk Demo Gratis!

        Apa itu Electronic Data Interchange?

        Electronic data interchange adalah proses pertukaran otomatis dokumen bisnis antar organisasi menggunakan format elektronik standar, tanpa perlu keterlibatan manusia.

        Teknologi ini menggantikan metode tradisional seperti dokumen kertas atau email, sehingga mempercepat alur kerja, mengurangi kesalahan, menghemat waktu, dan meningkatkan efisiensi dalam komunikasi B2B.

        EDI digunakan oleh berbagai industri seperti ritel, manufaktur, dan logistik untuk bertukar dokumen penting seperti pesanan pembelian, faktur, dan formulir pengiriman secara langsung dari satu sistem ke sistem lain.

        Manfaat-manfaat Pertukaran Data Elektronik

        Pertukaran data elektronik memiliki banyak manfaat. Salah satunya adalah memudahkan kinerja perusahaan. Selain itu, berikut ini adalah berbagai manfaat utama dari penerapan pertukaran data elektronik dalam operasional bisnis modern.

        1. Menghemat waktu dan biaya: EDI dapat menghemat waktu dan biaya dengan mengotomatisasi pertukaran dokumen bisnis yang sebelumnya dilakukan secara manual.
        2. Mengurangi kesalahan: Electronic data interchange dapat meminimalisir kesalahan manual berkat standardisasi dan pemrosesan data otomatis yang meminimalkan entri manual.
        3. Meningkatkan keamanan data: Pertukaran data elektronik memastikan keamanan data melalui autentikasi dan enkripsi yang lebih aman dibanding metode berbasis kertas.
        4. Meningkatkan efisiensi dan produktivitas: EDI dapat mengoptimalkan proses kerja dan manajemen data karena dokumen diproses lebih cepat, akurat, dan tanpa intervensi manual.
        5. Memperkuat konektivitas dan integrasi sistem: Electronic data interchange memungkinkan pelacakan data, analisis, dan visibilitas alur kerja yang lebih baik.
        6. Meningkatkan pengalaman pelanggan: Pertukaran data elektronik dapat meningkatkan retensi pelanggan melalui pengiriman produk dan layanan yang lebih cepat, tepat, dan konsisten.

        Cara Kerja Electronic Data Interchange

        Cara-Kerja-Electronic-Data-Interchange

        Electronic data interchange memiliki cara kerja yang cukup kompleks. Untuk memahami bagaimana EDI bekerja, berikut adalah langkah-langkah utama dalam proses pertukaran data elektronik antara dua mitra bisnis:

        1. Persiapan data dari sistem internal
          Perusahaan menyiapkan data dari sistem internal (seperti ERP atau sistem akuntansi), misalnya data pesanan, faktur, atau pengiriman, yang akan dikirim ke mitra bisnis.
        2. Konversi ke format EDI standar
          Data yang telah disiapkan kemudian dikonversi ke dalam format standar EDI (seperti X12, EDIFACT, atau XML) menggunakan perangkat lunak translator EDI agar dapat dibaca oleh sistem penerima.
        3. Penggabungan elemen data dalam struktur dokumen
          Beberapa elemen data (misalnya jumlah barang dan deskripsi barang) digabungkan dalam satu segmen agar informasi memiliki konteks yang lebih jelas, seperti dalam baris pesanan (ORDERLINE).
        4. Pembungkus dokumen (Envelope EDI)
          Dokumen EDI dibungkus dalam struktur envelope, yang berisi informasi pengirim, penerima, dan tujuan akhir dokumen, layaknya alamat pada surat.
        5. Pengiriman dokumen melalui protokol aman
          Dokumen yang sudah dibentuk dikirim melalui protokol aman seperti SFTP, AS2, HTTPS, atau SOAP, baik secara langsung (point-to-point) atau melalui VAN (Value Added Network).
        6. Penerimaan dan validasi oleh pihak penerima
          Sistem penerima akan menerima dokumen EDI, memvalidasi struktur dan kontennya sesuai standar, lalu meneruskan data tersebut ke sistem internal mereka.
        7. Integrasi ke sistem penerima
          Setelah validasi, dokumen secara otomatis diimpor ke sistem bisnis pihak penerima (seperti ERP atau SCM) untuk diproses lebih lanjut tanpa campur tangan manual.
        8. Notifikasi atau respons otomatis (opsional)
          Sistem dapat mengirimkan respons otomatis seperti konfirmasi penerimaan atau pemberitahuan status untuk menyelesaikan siklus komunikasi EDI.

        Apa Saja yang Dibutuhkan untuk Memasang Sistem EDI?

        Memasang sistem EDI memerlukan berbagai hal agar berjalan baik dan tanpa hambatan. Agar sistem Electronic Data Interchange (EDI) dapat berjalan dengan baik, ada beberapa komponen penting yang harus disiapkan oleh perusahaan:

        1. Infrastruktur teknologi yang memadai
          Karena EDI terintegrasi dengan teknologi digital dan IoT, perusahaan perlu menyiapkan infrastruktur yang memadai. Ini mencakup server, jaringan, penyimpanan, dan perangkat lunak EDI untuk pemetaan data dan pengelolaan dokumen bisnis.
        2. Perangkat lunak penerjemah dan pemroses data
          Perangkat lunak penerjemah dan pemroses data mengubah data dari sistem internal ke format standar EDI dan sebaliknya, seperti nama, alamat, dan jumlah. Contohnya, pesanan dari ERP diterjemahkan ke format EDI untuk dikirim ke mitra dagang.
        3. Kemampuan pembungkus dan pembuka dokumen (enveloping/de-enveloping)
          Untuk mengelola dokumen dalam jumlah besar, sistem harus mampu membungkus batch transaksi besar menjadi satu paket terstruktur. Misalnya, pengirim mengirim beberapa pesanan pembelian sekaligus dalam satu file, dan penerima membuka file tersebut per pesanan.
        4. Mekanisme pengaturan pesan
          Sistem EDI harus otomatis menyortir dan mengarahkan dokumen ke mitra atau divisi sesuai jenis dan tujuan. Misalnya, sistem akan mengarahkan faktur ke bagian keuangan untuk pembayaran dan pesanan pembelian ke departemen pengadaan untuk pemrosesan lebih lanjut.
        5. Koneksi aman ke mitra bisnis
          Untuk menjaga keamanan dan keandalan EDI, perusahaan perlu menggunakan koneksi terlindungi seperti VPN, firewall, atau protokol AS2. Contohnya, AS2 mengirim dokumen dengan enkripsi dan autentikasi agar mitra bisnis dapat menerima data dengan aman.
        6. Kepatuhan terhadap standar industri dan regulasi
          Sistem EDI harus mengikuti standar industri seperti X12, Peppol, atau ODETTE agar sistem dapat memproses dokumen dengan benar. Misalnya, ketika regulasi keamanan data berubah, perusahaan harus menyesuaikan sistem untuk menghindari risiko hukum.
        7. Perjanjian Mitra Dagang (Trading Partner Agreement/TPA)
          Perjanjian Mitra Dagang (TPA) adalah dokumen yang mengatur aturan, standar dokumen, dan protokol pertukaran data antara kedua pihak. Contohnya, TPA mengatur format pesan, jadwal pengiriman, dan penanganan kesalahan untuk mengurangi risiko miskomunikasi.

        Tantangan untuk Implementasi Sistem Pertukaran Data Elektronik

        Meskipun EDI menawarkan banyak keuntungan dalam mempercepat dan mengamankan pertukaran data bisnis, penerapannya tidak selalu mudah. Berikut ini adalah beberapa tantangan utama yang umum Anda temui saat mengimplementasikan EDI beserta cara mengatasinya.

        1. Biaya implementasi yang tinggi
          Mengadopsi sistem EDI memerlukan investasi besar pada perangkat keras, perangkat lunak, dan pelatihan staf. Untuk mengatasinya, perusahaan dapat mempertimbangkan solusi cloud-based atau layanan EDI pihak ketiga yang lebih fleksibel dan biaya awal lebih rendah.
        2. Kesulitan dalam pemetaan dokumen
          Proses memetakan format EDI ke dokumen internal bisa rumit, terutama jika menggunakan berbagai sistem yang berbeda. Cara mengatasinya adalah dengan melibatkan tenaga ahli atau menggunakan perangkat lunak pemetaan EDI yang canggih untuk memastikan akurasi dan efisiensi.
        3. Tantangan penskalaan sistem
          Menyesuaikan EDI untuk berbagai mitra dagang dengan aturan dan kebutuhan berbeda dapat menyulitkan proses penskalaan. Solusinya adalah menerapkan standar yang fleksibel dan melakukan komunikasi intensif dengan mitra agar integrasi berjalan lancar.
        4. Pemantauan dan kepatuhan berkelanjutan
          Kualitas data yang buruk dan risiko keamanan dapat mengganggu operasional EDI. Untuk mengatasi hal ini, perusahaan harus rutin melakukan audit sistem, penilaian keamanan, dan pelatihan berkelanjutan guna menjaga kepatuhan dan performa sistem.

        Mengimplementasikan sistem Electronic Data Interchange memang memiliki tantangan tersendiri, terutama dari segi biaya. Untuk membantu Anda merencanakan investasi dengan lebih matang, unduh skema harga lengkap kami dengan klik banner di bawah ini.

        download skema harga software erp
        download skema harga software erp

        Optimalkan Proses Electronic Data Interchange Anda dengan HashMicro ERP

        Optimalkan Proses Electronic Data Interchange Anda dengan HashMicro ERP

        Perusahaan kerap menghadapi tantangan seperti proses bisnis yang kompleks, keamanan data, dan pengelolaan sumber daya yang tidak efisien. Sistem Electronic Data Interchange dapat mengatasinya dengan mempercepat pertukaran dokumen dan memastikan kepatuhan regulasi.

        Untuk mendukung penerapan EDI secara optimal, HashMicro ERP menjadi solusi ideal di Indonesia. Lebih dari 2.000 perusahaan di Asia Tenggara mempercayai HashMicro sebagai sistem terpadu yang mampu menjawab berbagai tantangan bisnis secara efisien dan terukur.

        Berikut adalah fitur unggulan HashMicro ERP:

        1. Built-in Business Intelligence (BI): Mengumpulkan dan menganalisis data secara otomatis melalui laporan, grafik, dan dashboard interaktif.
        2. Integrasi dengan AI: Menggunakan data historis untuk menghasilkan prediksi bisnis seperti tren penjualan secara otomatis.
        3. Akses pengguna terbatas (restricted user): Hanya pengguna dengan akun valid yang dapat mengakses sistem untuk menjaga keamanan data.
        4. Access-level: Mengatur hak akses pengguna berdasarkan fitur atau modul sesuai peran.
        5. Aplikasi mobile: Memberikan kemudahan akses sistem ERP melalui perangkat seluler ketika Anda membutuhkan.
        6. Flexible hosting: Mendukung implementasi sistem baik secara on-premise maupun cloud sesuai preferensi perusahaan.

        Kesimpulan

        Electronic data interchange adalah sistem pertukaran dokumen bisnis secara digital menggunakan format standar berdasarkan kesepakatan bersama. Teknologi ini membantu mempercepat proses, mengurangi kesalahan, dan meningkatkan efisiensi komunikasi antar perusahaan.

        HashMicro ERP dapat mengoptimalkan proses EDI melalui integrasi sistem, otomatis, dan penyesuaian yang mudah. Dengan fitur lengkap dan tampilan antarmuka yang intuitif, pertukaran data antar mitra bisnis menjadi lebih cepat dan akurat.

        Tertarik melihat bagaimana HashMicro ERP dapat meningkatkan efisiensi dan keberlanjutan bisnis Anda? Coba demo gratis sekarang dan temukan solusi terintegrasi yang mampu menyederhanakan proses EDI dan operasional perusahaan secara menyeluruh!

        ERP

        Pertanyaan Seputar Electronic Data Interchange

        • Apa saja contoh EDI?

          Contoh penggunaan EDI antara lain pengiriman purchase order (PO) dari pembeli ke pemasok, invoice elektronik yang dikirim dari vendor ke klien, shipping notice dari logistik ke pelanggan, serta data pembayaran yang dikirim antar bank. Semua proses ini terjadi tanpa dokumen fisik, langsung antar sistem secara otomatis.

        • Apa saja 3 jenis EDI?

          Tiga jenis utama EDI meliputi Direct EDI (Point-to-Point), yang mana dua sistem bertukar data secara langsung; EDI via VAN (Value Added Network), yang memanfaatkan jaringan perantara untuk mengelola data; dan Web EDI, yang memungkinkan perusahaan bertukar data melalui portal berbasis web tanpa harus memiliki sistem EDI internal yang kompleks.

        • Apa fungsi dari EDI?

          Fungsi utama EDI adalah untuk mengotomatisasi dan mempercepat pertukaran data bisnis antar perusahaan, sehingga mengurangi kesalahan manusia, mempersingkat waktu pemrosesan, menekan biaya administrasi, dan meningkatkan efisiensi operasional secara keseluruhan.

        ERP

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Solusi nyata sederhanakan kompleksitas bisnis

        Dipercaya oleh 2,000+ klien

        Rasakan Keajaibannya Sendiri

        Saya Mau Coba Dulu!