Industri farmasi adalah sektor yang menjanjikan. Terlebih semenjak pandemi, masyarakat Indonesia menjadi lebih ‘melek’ terhadap obat-obatan berkualitas dan mengutamakan kesehatan. Bahkan pemerintah telah menjadikan industri farmasi sebagai bagian dari sektor prioritas untuk merealisasikan program Making Indonesia 4.0. Program ini bertujuan untuk meningkatkan daya saing dengan mendorong sektor industri farmasi menuju transformasi digitalisasi.
Salah satu perusahaan induk farmasi milik negara telah mengimplementasikan penerapan teknologi digital yang saling terintegrasi dalam proses operasional industri. Mengingat kegiatan ini bukan hanya mendistribusikan kepada satu apotek saja, tetapi juga ke apotek-apotek lainnya, rasanya akan sulit jika melakukannya tanpa bantuan sistem yang dapat mengotomatiskan proses ini. Ada beberapa alasan mengapa software CRM penting untuk industri farmasi, berikut ini adalah rinciannya:
Daftar Isi
Turn Over Karyawan Bidang Penjualan Sangat Tinggi
Tingginya tingkat turn over staf penjualan terkadang membuat aktivitas distribusi obat menjadi terhambat sedangkan pendistribusian bersifat mendesak. Inilah mengapa berlaku sistem penjualan seperti bursa, yaitu apotek akan memesan produk kepada PBF yang menawarkan terlebih dahulu dan memiliki stok pasti.
Apabila PBF tidak menerapkan aplikasi CRM dalam proses penjualannya, maka akan cukup sulit untuk meningkatkan omset penjualan. Terlebih jika mereka tidak memiliki staf penjualan, PBF tidak bisa menawarkan produk apapun ke apotek. Inilah sebab mengapa omzet tidak bisa meningkat, bahkan mungkin cenderung menurun.
Solusinya adalah dengan menerapkan software CRM. Meskipun tidak ada staf penjualan, aktivitas penawaran dan penjualan dapat dilakukan secara online dengan sistem ini. Salah satu fiturnya yaitu Email Marketing Management. Fitur ini dapat membuat dan mengirimkan campaign produk kepada klien. Dengan demikian, penawaran produk kepada apotek akan tetap berjalan sebagaimana mestinya tanpa takut terhambat karena kurangnya tenaga penjual.
Baca juga: Apa itu CRM dan Kegunaannya Bagi Perusahaan Anda?
Menghindari Distribusi Obat Ilegal
Maraknya kasus yang beredar di industri farmasi tentang pendistribusian obat ilegal membuat khawatir khalayak umum. Kasus ini bisa terjadi karena adanya oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, tetapi ingin mendapatkan keuntungan yang lebih besar.
Dampaknya yang tidak sepele dapat menimbulkan kerugian bagi konsumen, mengingat mereka tak pernah tahu apakah ada penambahan zat kimia lainnya dalam obat ilegal tersebut yang bisa mengganggu kesehatan. Pun kerugian akan berimbas pada pihak apotek dan PBF dalam segi finansial dan citra industri.
Untuk mencegah hal tersebut, semua pihak di industri farmasi harus meningkatkan pengawasan distribusi obat. Bukan hanya itu, kedua belah pihak harus menjalin hubungan baik agar dapat meminimalkan peluang penyusupan obat ilegal atau obat-obatan palsu. Pemantauan menyeluruh mengenai aktivitas penjualan akan terupdate secara real-time dan otomatis melalui aplikasi CRM.
Mengoptimalkan Just in Time Inventory
Dalam penyetokan obat-obatan, penting untuk menjaga dan mengontrol stok tersebut agar tidak kedaluwarsa. Obat yang kedaluwarsa, tetapi tetap dijual akan menimbulkan banyak kerugian bagi konsumen dan penjual. Bagi konsumen yang mengonsumsi obat yang sudah kedaluwarsa akan menimbulkan efek samping yang tidak seharusnya dan berisiko menyebabkan gangguan kesehatan, sedangkan bagi penjual akan menimbulkan kerugian finansial karena produk tidak bisa dijual.
Maka dari itu, ada baiknya melakukan penyetokan secukupnya dan tidak berlebihan. Produk yang sudah lama tidak terjual dan hanya mendekam dalam gudang dapat menyebabkan produk tersebut kedaluwarsa dan tidak layak konsumsi. Untuk mencegahnya, sistem CRM dapat mengidentifikasi prospek potensial dalam pengelolaan data. Anda dapat mengetahui obat apa saja yang lebih laku atau tidak sehingga bisa menyesuaikan jumlah pemesanan produk. Dengan demikian, stok menjadi lebih terkendali.
Baca juga: 5 Langkah Sebelum Memilih Aplikasi CRM
Pelaporan Otomatis
Setiap industri bisnis apapun termasuk industri farmasi sekalipun, laporan penjualan memegang peranan penting dalam pengambilan keputusan bisnis. Dari laporan penjualan, Anda dapat mengetahui informasi lengkap mengenai aktivitas penjualan, keuntungan dan kerugian, kinerja tim penjualan, dan lainnya.
Software CRM dapat membantu Anda dalam pembuatan laporan penjualan secara real-time hanya dalam hitungan menit. Prosesnya terbilang cukup mudah dan cepat sehingga tidak perlu waktu lama dalam penyusunannya.
Laporan penjualan bukan hanya sekadar laporan tertulis. Laporan tersebut dapat Anda jadikan motivasi dan evaluasi, khususnya tenaga penjual, dalam meningkatkan produktivitas operasional industri farmasi sehingga kualitas produk dan omzet pun akan meningkat pula. Lalu, laporan tersebut akan memberikan analisis yang mendalam perihal kebutuhan pelanggan sehingga untuk periode ke depannya dapat memenuhi kebutuhan dan permintaan konsumen.
Kesimpulan
Demikian pemaparan mengenai empat alasan mengapa industri farmasi harus menerapkan Software CRM dalam kegiatan operasionalnya. Selain mencegah hal-hal yang tidak diinginkan seperti penyelundupan obat ilegal, kedaluwarsa, dan penurunan omset, kegiatan penjualan tidak lagi terbatas dengan penjualan offline, tetapi bisa dilakukan secara online juga.
Sistem juga mempermudah tenaga penjual dalam melakukan tugasnya. Jika Anda membutuhkan konsultasi lebih lanjut mengenai Software CRM dari HashMicro atau sistem ERP lainnya, Anda dapat segera menjadwalkan demo gratis dengan kami!