Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

BerandaProductsBarcodeKetahui Manfaat dan Contoh Stock Keeping Unit pada Bisnis Anda

Ketahui Manfaat dan Contoh Stock Keeping Unit pada Bisnis Anda

Stock keeping unit (SKU) adalah kode alfanumerik yang ditetapkan dalam inventaris suatu bisnis. Kode ini memiliki beberapa manfaat antara lain mengetahui harga, melacak stok barang, mengukur penjualan hingga meningkatkan pengalaman berbelanja.

Contoh stock keeping unit ini pasti sering Anda jumpai saat berbelanja pakaian di toko. Penjual juga biasanya memiliki kategori tertentu dalam menentukan suatu kode. Tujuan lain dari penggunaan kode ini agar produk lebih mudah saat melakukan inventaris. 

Di era yang semakin maju, pemindaian kode barcode produk bisa menjadi lebih mudah dengan penggunaan Sistem Barcode. Manfaat dari penggunaan aplikasi ini mempermudah kegiatan operasional gudang dengan mempercepat aktivitas input. Mulai dari transaksi hingga tracking barang secara real-time

DemoGratis

Apa itu Stock Keeping Unit

Stock Keeping Unit
Sumber: pixabay/falco

Stock keeping unit adalah kode khusus yang terdiri dari huruf dan angka yang mengidentifikasi karakteristik setiap produk. Kode ini digunakan oleh para pemilik retail untuk mengidentifikasi dan melacak produk menjadi lebih mudah. Perusahaan biasanya mengeluarkan kode unik mereka sendiri khusus untuk barang atau jasa yang dijualnya. 

Sebagai contoh, apabila perusahaan celana mempunyai dua produk celana yoga kemungkinan besar akan mengeluarkan kode SKU yang berbeda. Tujuan dari adanya SKU adalah membantu perusahaan untuk menghitung inventaris mereka jadi lebih akurat.

Bagaimana Cara Kerja Stock Keeping Unit?

Stock Keeping Unit

Pada setiap kode alfanumerik SKU akan mewakili informasi tentang produk mulai dari harga, ukuran, gaya, warna dan juga pabrikan. Kode-kode yang ada juga harus menyesuaikan kebutuhan bisnis. Misalnya, beberapa kode yang sering ditanyakan oleh pelanggan untuk mengetahui produk secara detail. 

E1 bisa digunakan untuk celana jeans, sedangkan E2 untuk celana formal. B5 bisa mengacu kepada warna kuning dan B6 bisa mengacu kepada warna ungu. A1 ukuran yang besar dan A3 ukuran kecil. Bila ingin mencari celana jeans warna kuning ukuran besar berarti kode yang akan didapat adalah E1B5A1. 

Manfaat Stock Keeping Unit untuk Memudahkan Proses Bisnis Anda

Penggunaan SKU memiliki manfaat agar pemilik retail dapat lebih efisien dalam mengklasifikasikan produk saat ada inventaris internal. Selain itu, SKU juga memiliki manfaat lain. Simak ketujuh manfaat penggunaan SKU untuk bisnis! 

Classifying products

Pemilik bisnis yang memiliki produk yang banyak akan sulit bila ingin melakukan stock opname atau inventaris. Hal ini juga membuat mereka harus bisa mencari solusi untuk mempermudah menemukan suatu barang.

Oleh karena itu, penggunaan SKU adalah hal yang tepat bagi pemilik bisnis untuk mengklasifikasikan produk mereka. Melalui SKU juga, pemilik bisnis bisa dengan mudah dan tidak membuang waktu terlalu lama. 

Inventory management

Kedua bila pemilik bisnis memiliki kode SKU ini akan memudahkan mereka dalam pemantauan perkembangan produk. Dengan klasifikasi seperti, jenis, warna tentu pemilik bisnis bisa mengetahui apakah produknya dalam masalah.

Sebagai contoh, produknya hilang atau dalam kondisi rusak. Dengan adanya penambahan kode SKU pada produk, hal ini akan membuat pengelolaan rantai pasokan menjadi lebih efektif.  

Replenishing inventory

Salah satu masalah terbesar dalam suatu bisnis yang besar adalah pengelolaan dengan jumlah produk yang banyak. Bila ada pendataan yang salah akan mempengaruhi operasional saat ingin melakukan evaluasi penjualan.

Menggunakan kode SKU membuat pemilik bisnis bisa melakukan pendataan kepada produk mana yang hampir habis serta yang tidak sama sekali terjual. Pendataan ini berguna terutama bagi produk yang populer. 

Identifying profits

Setiap pemilik bisnis pasti selalu ingin bisnisnya bisa berkembang pesat. Terutama agar keuntungan bisa signifikan setiap bulan. Namun, banyak pebisnis yang terkadang bingung dalam menentukan produk mana yang sering dan bahkan habis terjual di bulan tertentu.

Untuk mengatasi hal ini, pemilik bisnis menggunakan SKU sebagai acuan evaluasi produk-produk yang berhasil meningkatkan penjualan. Dengan bantuan pendataan SKU, pemilik bisnis akan lebih mudah dalam mengevaluasi kinerja pemasaran mereka. 

Sales trends

Manfaat keempat yang akan diterima oleh setiap pemilik bisnis ketika menggunakan pendataan produk melalui kode SKU adalah mudah dalam evaluasi bisnis.

Dalam melakukan evaluasi dengan SKU bisa memilih produk mana yang sedang tren dan menentukan karakteristik konsumen. Dengan adanya SKU tentu perusahaan memiliki karakteristik produk yang cocok untuk target pasar. 

Customer Assistance

Saat pergi ke toko sepatu, Anda pasti melihat banyak sepatu yang terpajang di rak sepatu. Hal ini membuat Anda bingung untuk menentukan pilihan yang tepat. Ketika Anda sudah menemukan pilihan yang tepat, namun ukuran sepatu yang sepatu sedang tidak ada di tempat pasti Anda langsung menanyakan pramuniaga setempat.

Lalu sang pramuniaga datang dan membawa sepatu dengan cepat. Tentu dengan bantuan kode SKU yang ada sepatu membuat pramuniaga lebih mudah untuk menemukan ukuran yang pas walaupun berbeda penempatan letak sepatu. 

Advertising and marketing

Manfaat terakhir yang bisa Anda dapatkan bila menggunakan SKU adalah bisa melakukan perencanaan iklan untuk pemasaran dengan efisien. Hal ini karena adanya data penjualan produk yang mana yang habis terjual serta menyesuaikan karakteristik konsumen.

Sebagai contoh, produk celana jeans ukuran 41 dengan target pasar anak muda umur 17-22 tahun. Setelah  analisa lewat SKU, Anda bisa merencanakan iklan yang lebih mengarah kepada jiwa anak muda.  Tentu SKU mempermudah Anda untuk perencanaan iklan yang lebih tepat. 

Contoh Stock Keeping Unit pada Produk

Berikut adalah contoh-contoh Stock Keeping Unit (SKU) pada berbagai jenis produk:

  1. Pakaian:
    • Merek: SKU-ADIDAS
    • Jenis Produk: SKU-TSHIRT
    • Ukuran: SKU-M
    • Warna: SKU-BLACK

    SKU: ADIDAS-TSHIRT-M-BLACK

  2. Elektronik:
    • Merek: SKU-APPLE
    • Jenis Produk: SKU-SMARTPHONE
    • Kapasitas: SKU-128GB
    • Model: SKU-IPHONE12

    Contoh SKU: APPLE-SMARTPHONE-128GB-IPHONE12

  3. Makanan dan Minuman:
    • Jenis Produk: SKU-CHIPS
    • Merek: SKU-LAYS
    • Rasa: SKU-SOURCREAM
    • Berat: SKU-100G

    Contoh SKU: CHIPS-LAYS-SOURCREAM-100G

  4. Kosmetik:
    • Jenis Produk: SKU-LIPSTICK
    • Merek: SKU-MAC
    • Warna: SKU-RED
    • Jenis Produk: SKU-MATTE

    SKU: LIPSTICK-MAC-RED-MATTE

  5. Alat Rumah Tangga:
    • Jenis Produk: SKU-BLENDER
    • Merek: SKU-KITCHENAID
    • Kapasitas: SKU-1.5L
    • Warna: SKU-WHITE

    Contoh SKU: BLENDER-KITCHENAID-1.5L-WHITE

  6. Buku:
    • Jenis Produk: SKU-NOVEL
    • Judul: SKU-HARRY-POTTER
    • Pengarang: SKU-JK-ROWLING
    • Bahasa: SKU-ENGLISH

    Contoh SKU: NOVEL-HARRY-POTTER-JK-ROWLING-ENGLISH

  7. Obat-obatan:
    • Merek: SKU-TYLENOL
    • Jenis Produk: SKU-PARACETAMOL
    • Kemasan: SKU-20TABLETS

    SKU: TYLENOL-PARACETAMOL-20TABLETS

Dalam setiap contoh Stock Keeping Unit digunakan untuk menggambarkan atribut-atribut unik dari produk yang bersangkutan, seperti merek, jenis produk, ukuran, warna, dan lainnya. SKU membantu dalam mengidentifikasi produk secara rinci dalam inventaris dan memudahkan proses manajemen stok serta penjualan.

Cara Membuat Stock Keeping Unit untuk Produk Bisnis Anda

Membuat Stock Keeping Unit (SKU) adalah langkah penting dalam mengelola inventaris produk bisnis Anda.  Berikut adalah langkah-langkah dalam membuat SKU untuk produk bisnis Anda:

  1. Identifikasi Informasi Produk: Pertama-tama, identifikasi informasi penting yang ingin Anda sertakan dalam SKU. Ini bisa mencakup jenis produk, merek, ukuran, warna, atau atribut khusus lainnya yang relevan dengan produk Anda.
  2. Rencanakan Struktur Kode: Buat rencana tentang bagaimana Anda ingin struktur kode SKU terlihat. Anda bisa mempertimbangkan urutan komponen informasi produk dalam kode, seperti merek-ukuran-warna.
  3. Buat Kode yang Unik: Pastikan setiap kode SKU yang Anda buat adalah unik untuk setiap produk. Ini mencegah kebingungan dan kesalahan dalam mengelola inventaris.
  4. Pilih Format Kode yang Konsisten: Pilih format kode yang konsisten untuk semua produk. Misalnya, jika Anda menggunakan huruf untuk merek, pastikan setiap merek memiliki format yang serupa.
  5. Gunakan Teknologi atau Perangkat Lunak: Manfaatkan teknologi atau perangkat lunak manajemen inventaris untuk memudahkan pembuatan dan pengelolaan SKU. Beberapa perangkat lunak bahkan dapat menghasilkan SKU secara otomatis berdasarkan informasi produk yang dimasukkan.
  6. Contoh Penggunaan SKU: Misalnya, jika Anda menjual pakaian dan ingin membuat SKU untuk sepatu merek A, ukuran 42, warna biru, SKU mungkin terlihat seperti “A-42-BLUE”. Ini memberikan informasi yang jelas tentang produk tersebut.
  7. Terapkan pada Semua Produk: Pastikan semua produk dalam inventaris Anda diberi SKU yang sesuai. Dengan memberikan SKU pada setiap produk, Anda dapat dengan mudah melacak dan mengidentifikasi produk saat memasukkan atau mengeluarkannya dari inventaris.

Dengan mengikuti langkah-langkah ini, Anda akan mampu membuat SKU yang efektif dan mengelolanya dengan baik dalam sistem inventaris bisnis Anda. SKU akan membantu Anda melacak persediaan dengan lebih efisien dan mencegah kebingungan dalam pengelolaan produk.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

7 Alasan Mengapa Stock Keeping Unit Penting untuk Bisnis Anda

  1. Identifikasi Spesifikasi Produk: Bisnis ritel membutuhkan berbagai jenis produk dengan spesifikasi yang beragam, seperti model, ukuran, merek, dan juga warna. Dengan memberikan kode unik yang mencerminkan informasi detail produk, akan lebih mudah untuk mengenali dan mengidentifikasi produk.
  2. Pencatatan Stok yang Mudah: Manajemen inventaris yang baik akan mempermudah pengecekan ketersediaan stok. Dengan sistem manajemen yang tepat, perusahaan dapat dengan mudah melihat stok produk yang masih tersedia atau telah habis. Penggunaan kode SKU yang diintegrasikan dengan pengecekan rutin dapat mengurangi risiko adanya produk ganda atau bahkan kehilangan stok.
  3. Pengecekan Stok Efisien: Proses pengecekan stok melibatkan penelusuran ketersediaan dan pelacakan stok. Metode ini membantu mencegah kerugian karena penggunaan barang yang kedaluwarsa atau rusak. Bahkan, pencarian produk dapat dilakukan dengan mudah melalui kode produk, memudahkan identifikasi produk secara cepat.
  4. Laporan Stok Gudang yang Mudah: Penerapan kode SKU memungkinkan pembuatan laporan stok barang menjadi lebih efisien. Meskipun demikian, penting untuk menjaga agar penerapan kode tidak membingungkan karyawan. Penggunaan kombinasi huruf dan angka yang baik disesuaikan dengan spesifikasi produk akan menghasilkan laporan stok barang yang mendetail.
  5. Manajemen Inventaris dan Pengambilan Keputusan: Pencatatan dan pengecekan yang efektif membantu dalam pengambilan keputusan manajemen inventaris. Keputusan jangka pendek maupun jangka panjang seperti produksi, inovasi produk, dan juga pembelian bahan mentah dapat diambil dengan lebih baik dengan mempertimbangkan kondisi gudang.
  6. Identifikasi Keuntungan per Produk: Pencatatan keluar masuknya produk dalam sistem manajemen inventaris memberikan informasi tentang keuntungan per produk. Laporan ini membantu dalam memutuskan produk mana yang perlu mendapatkan perhatian lebih dalam hal produksi atau penurunan jumlah produksi.
  7. Mengetahui Produk Best Seller: Metode ini membantu mengidentifikasi produk mana yang menjadi best seller. Informasi ini penting untuk mengembangkan strategi pemasaran yang efektif. Selain itu, perusahaan dapat merencanakan upaya peningkatan penjualan untuk produk yang kurang laku.

Baca Juga : 5 Software Barcode Terbaik di Indonesia 2022

Perbedaan SKU dan UPC

Perbedaan SKU dan UPC

SKU (Stock Keeping Unit) dan UPC (Universal Product Code) adalah dua sistem pengidentifikasian produk yang berfungsi dalam pengelolaan inventaris dan juga penjualan. Berikut adalah perbedaan antara SKU dan UPC:

  1. Definisi:
    • SKU (Stock Keeping Unit): SKU adalah kode unik yang digunakan oleh bisnis untuk mengidentifikasi dan melacak produk dalam inventaris mereka. SKU biasanya mencakup informasi khusus tentang produk, seperti merek, ukuran, warna, dan juga  atribut lainnya.
    • UPC (Universal Product Code): UPC adalah kode bar numerik yang berguna secara global untuk mengidentifikasi produk dalam penjualan dan sistem inventaris. Kode ini pada umumnya dalam bentuk barcode pada kemasan produk.
  2. Fungsi:
    • SKU: SKU digunakan untuk mengelola inventaris secara internal dalam bisnis. Setiap bisnis dapat membuat SKU sendiri untuk mengidentifikasi produk mereka sesuai dengan kebutuhan dan atribut produk yang spesifik.
    • UPC: UPC digunakan dalam transaksi penjualan ritel. Saat produk dijual, kode UPC dibaca oleh pemindai barcode untuk mengidentifikasi produk secara akurat dan efisien.
  3. Unik dan Universal:
    • SKU: SKU bersifat unik di dalam bisnis tertentu dan dapat bervariasi antara bisnis yang berbeda. Setiap bisnis dapat memiliki SKU yang sama untuk produk yang berbeda.
    • UPC: UPC bersifat universal dan unik global. Artinya, kode UPC untuk produk tertentu akan sama di seluruh dunia dan juga tidak akan berubah antara bisnis yang berbeda.
  4. Kustomisasi:
    • SKU: SKU dapat  sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan bisnis. Anda dapat menambahkan informasi spesifik seperti lokasi gudang atau tanggal penerimaan.
    • UPC: UPC biasanya diberikan oleh GS1, organisasi yang mengelola dan menerbitkan kode UPC. Kode ini lebih standar dan memiliki sedikit ruang untuk kustomisasi.
  5. Penggunaan:
    • SKU: Biasanya  pembisnis menggunaknnya dalam proses pengelolaan inventaris, manajemen stok, dan pelaporan internal.
    • UPC: Digunakan pada produk yang akan dijual kepada konsumen di toko-toko ritel dan juga digunakan untuk mengidentifikasi produk saat pembelian.
  6. Format:
    • SKU: SKU bisa berupa kombinasi huruf, angka, dan juga simbol yang mencerminkan atribut produk.
    • UPC: UPC adalah kode bar numerik yang terdiri dari angka.
  7. Aplikasi:
    • SKU: Lebih cocok untuk bisnis yang memiliki variasi produk dan juga memerlukan pengelolaan stok yang lebih rinci.
    • UPC: Lebih cocok untuk bisnis ritel dan juga distribusi yang memerlukan sistem yang efisien untuk penjualan dan jugainventaris.

Meskipun SKU dan UPC memiliki perbedaan, keduanya memiliki peran penting dalam pengelolaan produk dan stok, serta membantu memastikan kelancaran operasi bisnis dan transaksi penjualan.

Kesimpulan

Setelah membahas manfaat dan contoh stock keeping unit (SKU), ternyata penggunaan kode ini memiliki banyak manfaat antara lain identifikasi produk, manajemen inventaris, hingga penyusunan strategi pemasaran yang tepat. Saat ini bila Anda ingin membuat SKU tidak perlu bingung karena hadirnya Software Barcode membantu pembuatan lebih cepat. 

Selain itu, setiap kode SKU yang ada akan saling terintegrasi dengan mudah dan datanya juga tidak mungkin hilang. Oleh karena itu, penggunaan aplikasi barcode adalah pilihan yang tepat bagi Anda agar pembuatan SKU menjadi lebih optimal. Segera jadwalkan skema dan demo gratisnya. Temukan kemudahan hanya dengan satu aplikasinya sekarang! 

Barcode

Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Jessica Wijaya
Jessica Wijayahttps://www.hashmicro.com/id/
Jessica Wijaya adalah seorang content writer berpengalaman yang telah membangun reputasi dalam industri penulisan artikel mengenai software manajemen persediaan (inventory management software). Artikel-artikel Jessica mencakup berbagai aspek, mulai dari pengenalan dasar tentang manajemen stok hingga panduan implementasi perangkat lunak manajemen persediaan yang canggih.
Barcode

Highlight

Artikel Populer