Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×

Nadia

Active Now

Nadia

Active Now

Lihat Artikel Lainnya

BerandaProductsKonstruksiPrinsip Pembangunan Green Building yang Wajib Diketahui Kontraktor

Prinsip Pembangunan Green Building yang Wajib Diketahui Kontraktor

Global warming adalah salah satu isu lingkungan yang paling banyak diperdebatkan saat ini. Semua orang berlomba-lomba dalam mencari solusi untuk menangani dampak global warming yang semakin hari semakin mengkhawatirkan. Dampak global warming salah satunya adalah perubahan iklim yang semakin tidak menentu malah cenderung ekstrim. Seperti di Indonesia sendiri yang mana cuaca sering berubah atau suhu udara yang semakin naik. Dengan adanya isu lingkungan tersebut, industri konstruksi mengusung sebuah konsep yang ramah lingkungan yaitu Prinsip Green Building.

Prinsip green building ini adalah salah satu cara dalam konstruksi pembangunan untuk menciptakan sebuah bangunan yang dapat mencegah global warming. Bisa kita sebut juga sebagai konstruksi pembangunan yang ramah lingkungan. Konsep ini bertujuan untuk membangun sebuah bangunan yang tidak berdampak buruk kepada lingkungan. Pembangunan dengan konsep ini dapat dipermudah dengan menggunakan Software Konstruksi. Dalam menerapkan pembangunan yang ramah lingkungan, manajemen material sangat diperlukan. Maka dari itu software konstruksi dapat menjadi solusi untuk manajemen konstruksi yang lebih baik. Untuk informasi terkait software lebih lanjut Anda dapat mengunduh skema harga!

DemoGratis

Baca juga: 12 Permasalahan Konstruksi dalam Proyek Pembangunan Infrastruktur

Prinsip Green Building

Isu lingkungan ini bukanlah masalah sepele yang dapat kita abaikan saja. Kondisi pembangunan juga memberikan dampak terhadap pemanasan global yang saat ini menjadi perbincangan hangat di kalangan pecinta lingkungan. Seperti efek rumah kaca dan gas buangan (rumah tangga, pabrik, kendaraan), Maka dari itu hadirlah konsep atau prinsip green building pada industri konstruksi. Konsep green building ini berbasis penerapan konsep pembangunan yang mengutamakan aspek lingkungan yang berkelanjutan. Konsep ini Anda terapkan dalam segi metode kerja, material, dan operasional dari bangunan tersebut.

Sebagai contoh dalam penerapan prinsip green building pada segi material adalah dengan menggunakan material daur ulang (recycle) seperti beton daur ulang, plastik, serta material organik lainnya. Bahkan ada terobosan yang ramah lingkungan pada kaca yang dapat mereduksi efek dari panas yang dipantulkan dengan mengkonversinya menjadi energi listrik. Kemudian dari segi metode kerja Anda dapat menggunakan turbin pada tower bagunan bertingkat untuk memanfaatkan energi angin menjadi listrik, membuat master plan bagunan yang memasukkan ruang hijau di dalam bagunan tersebut, dan lainnya.

Penerapan prinsip green building ini membutuhkan partisipasi semua pihak yang terlibat di dalamnya. Yaitu kontraktor, arsitek, insinyur, hingga klien, supaya bisa menghasilkan bangunan ramah lingkungan yang berkualitas tanpa mengurangi kenyamanan di dalamnya. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membagun green building, antara lain:

  1. Penggunaan air dan sumber daya lainnya dilakukan secara efisien dan tidak boros.
  2. Memanfaatkan energi terbaru dan ramah lingkungan pada bangunan, seperti memasang panel surya dan turbin.
  3. Kurangi polusi dan limbah. Apabila memungkinkan, Anda memerlukan tempat untuk melakukan daur ulang limbah.
  4. Anda hendaknya mempertimbangkan kualitas hidup penghuni yang ada di dalamnya.
  5. Rancang desain bangunan yang bisa beradaptasi dengan perubahan lingkungan.
download skema harga software erp
download skema harga software erp

Parameter Green Building

Prinsip Green Building

Prinsip green building sebagaimana kita ketahui mengusung konsep ramah lingkungan untuk pembangunan yang berdampak positif untuk lingkungan atau alam. Kriteria pengoperasian prinsip green building ini terdiri atas material pembangunan, pembangunan energi, kondisi sirkulasi udara dan cahaya pada bangunan, konservasi air pada bagunan, pemanfaatan lahan dan manajemen lingkungan pada sekitar bangunan. Berikut parameter green building berdasarkan aturan Green Building Council Indonesia (GBCI) 2012:

1. Appropriate Site Development

Dalam hal ini prinsip green building lebih ditekankan pada pemanfaatan lahan atau berupa akses sarana-sarana umum seperti menyediakan area hijau, area untuk transportasi umum, area untuk pengendara sepeda, area untuk landscape dan sebagainya.

2. Energy Efficiency and Conservation

Penggunaan energi yang efisien serta ramah lingkungan dalam pembangunan. Bisa menggunakan alat monitoring dalam penggunaan energi listrik, atau penggunaan cahaya alami dengan memperbanyak area yang terbuka sehingga matahari bisa masuk. Anda dapat memperbanyak ventilasi untuk sirkulasi udara yang baik dan ruangan menjadi sejuk, hal ini dapat mengurangi penggunaan AC. Lalu menggunakan teknologi yang telah mengalami pembaharuan seperti solar panel system.

3. Water Conservation

Kategori ini adalah segala bentuk upaya efisiensi penggunaan atau konsumsi air. Anda dapat menggunakan monitoring volume penggunaan air secara berkala. Anda bisa juga menggunakan teknologi sistem daur ulang air limbah, bahkan bisa memanfaatkan teknologi pengelolaan tangkapan air hujan dan sebagainya. Tidak hanya itu kategori ini juga untuk pemeliharaan dan pemeriksaan sistem plumbing, pengujian kualitas air, mengahasilkan air minum, pengurangang penggunaan air sumur dalam dan penggunaan keran auto stop.

4. Material Resource and Cycle

Penggunaan material bangunan yang lebih ramah lingkungan seperti material yang dapat didaur ulang (recycle) maupun yang dapat digunakan kembali (reuse). Anda juga dapat menggunakan material yang tidak mencemari lingkungan, menggunakan sistem material yang terfabrikasi dan memanfaatkan material lokal.

5. Indoor Health and Comfort

Tidak hanya mengutamakan green building pada proses pembangunanya saja. Prinsip ini juga mengutamakan kenyamanan penghuni. Yaitu dengan adanya sirkulasi udara yang baik, kenyamanan suhu bangunan, menjaga kebisingan, serta kenyamanan dalam visual atau tampilan bagunan. Pada kualitas udara Anda harus memperhatikan pengaturan lingkungan asap rokok, pengawasan CO2 dan CO, dan pengukuran kualitas udara dalam ruangan.

6. Building Environmental Management

Adalah manajemen pengelolaan limbah yang dihasilkan selama operasional suatu bangunan. Bagaimana upaya dalam mereduksi polusi yang dihasilkan sebuah bangunan serta apa dampaknya terhadap lingkungan sekitar. Tidak hanya itu, kategori ini juga mencakup inovasi peningkatan kualitas bangunan, adanya dokumen lengkap tentang bangunan, tim yang siap menjaga prinsip green building, serta adanya pelatihan dalam pengoperasian dan perawatan segala aspek green building.

Baca juga: 10 Manfaat Modul Manajemen Proyek untuk ERP Konstruksi

Tujuan Penerapan Prinsip Green Building dalam Konstruksi

Green Building

Prinsip konstruksi hijau atau green construction pada dasarnya adalah sebuah strategi dalam proses pelaksanaan untuk menciptakan sebuah konstruksi yang ramah lingkungan. Konsep green disini mencakup metode kerja, penggunaan bahan material, penggunaan peralatan, penggunaan energi, manajemen, pengawasan dan lain sebagainya. Prinsip green building memiliki tujuan sebagai berikut:

1. Mereduksi limbah material (Wasted Material)

Proses konstruksi tentunya menghasilkan limbah material. Limbah material ada yang berasal dari material konstruksi (beton, rebar, kayu, bata, tegel, agregat dan sebagainya) dan material non konstruksi (kemasan, kertas, styrofoam, plastik, dan sebagainya). Konsep green building menjadikan limbah tersebut direduksi sehingga mengurangi volume pembuangan limbah material dan pencemaran lingkungan dari limbah tersebut. Hal ini juga dapat mereduksi biaya Hidden Cost dari anggaran total material yang dianggarkan. 

2. Mereduksi polusi selama konstruksi

Polusi yang dihasilkan oleh sebuah konstruksi bisa berupa pencemaran debu dari material konstruksi, juga pencemaran udara dari peralatan, pencemaran air dan tanah dari material, serta kebisingan dari aktifitas konstruksi. Tujuan dari green building tentunya untuk mereduksi itu semua. Membutuhkan manajemen yang tepat dalam menentukan metode serta pemilihan material dan peralatan yang ramah lingkungan.

3. Efisiensi energi

Energi sangatlah dibutuhkan selama proses konstruksi baik itu energi listrik maupun bahan bakar. Energi yang semakin langka mengharuskan kita untuk menggunakan energi sebaik mungkin dan seefisien mungkin. Upaya-upaya untuk mereduksi energi dalam konstruksi yang dapat Anda lakukan adalah sebagai berikut:

  • Mengurangi penggunaan AC dengan cara membuat banyak area bukaan seperti jendela dan ventilasi pada direksi keet. Serta Anda dapat memberikan warna cerah atau putih pada bangunan sementara agar radiasi panas dapat tereduksi dalam ruangan.
  • Kurangi menggunakan PC, Anda bisa menggunakan laptop untuk kurangi konsumsi listrik.
  • Anda dapat menanam tanaman di sekitar area direksi keet untuk suasana lebih rindang dan sehat.
  • Lampu yang Anda gunakan dapat lampu LED yang lebih hemat listrik.
  • Selama operasional Anda hendaknya memilih peralatan konstruksi yang hemat bahan bakar.
  • Bukaan yang dapat dilalui cahaya tidak hanya bagus untuk sirkulasi tapi juga baik untuk penghematan listrik.

4. Efisiensi penggunaan air

Biasanya penggunaan air sangat banyak pada sebuah konstruksi. Anda dapat menghemat penggunaan air dengan salah satunya adalah menggunakan air seperlunya dan Anda juga dapat memanfaatkan air limpahan hujan pada suatu tampungan sementara. Hal ini juga upaya dalam menjaga ketersediaan air tanah kedepannya.

Baca juga: Kenali Tahapan Manajemen Konstruksi serta Cara Memenangkan Proyek (Part 1)

Kesimpulan

Prinsip Green Building adalah sebuah konsep atau prinsip dalam pembangunan yang mana perencanaan, pelaksanaan, pengoperasian sampai proses pembongkaran suatu bangunan hendaknya memiliki dampak positif terhadap lingkungan. Isu lingkungan yang semakin menurun membuat dunia konstruksi hendaknya menggunakan prinsip ini. Tujuan dari green building ini tentunya terwujudnya pembangunan yang ramah lingkungan dan tidak berdampak negatif terhadap alam. Tidak hanya itu, tujuan dari green building ini adalah mereduksi limbah material, polusi konstruksi, efisiensi energi, dan air.

Dalam menerapkan prinsip green building ini tentunya dibutuhkan manajemen yang sangat kompleks dan tentunya mendukung dalam mewujudkan konstruksi yang ramah lingkungan. Anda dapat menggunakan software konstruksi untuk manajemen konstruksi yang lebih baik dan lebih efisien. Prinsip green building mengharuskan Anda untuk menetapkan material dan peralatan yang ramah lingkungan, maka pilihan tepat jika Anda menggunakan software konstruksi. Untuk informasi lebih lanjut dapatkan demo gratisnya di sini!

HashConstructionSuite
Apakah artikel Ini bermanfaat?
YaTidak

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Novi Herawati
Novi Herawatihttps://www.hashmicro.com/id/
Dengan latar belakang yang inklusif, Novi telah menciptakan konten untuk berbagai industri dan sektor bisnis, mencakup beragam topik yang berkaitan dengan dunia bisnis. Artikel-artikel Novi mencakup strategi pemasaran B2B, manajemen risiko, pengembangan produk, kebijakan bisnis, serta tren dan inovasi terbaru dalam berbagai industri.
Konstruksi

Highlight

Artikel Populer