Pernahkah kalian mendengar kata stakeholder? Jika kalian sering membaca atau menonton hal-hal seputar bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ini. Stakeholder atau pemangku kepentinganmerupakan pihak yang berperan penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Ada berbagai jenis stakeholder salah satunya adalah supplier. Sistem inventory yang memiliki fitur lengkap dapat digunakan oleh pemangku kepentingan untuk mengoptimalkan tingkat persediaan, pantau proses stock transfer, estimasi kebutuhan inventaris, dan efektifkan pengelolaan stok di setiap lokasi. Software ERP yang memadai dapat sangat membantu perusahaan untuk terus berkembang dengan cara yang lebih efisien dan lebih mudah.
Stakeholder adalah pihak individu, kelompok atau komunitas yang memiliki kepentingan dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Mereka bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis yang dijalankannya. Contohnya adalah karyawan, konsumen, distributor, investor, supplier, komunitas bahkan pemerintah. Setiap posisimemiliki kepentingannya masing-masing dalam keberjalanan suatu perusahaan.
Pada awalnya, istilah inihanya digunakan pada mereka yang langsung terjun ke dalam sebuah bisnis. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan berubahnya pola pikir, pengertiannya berubah menjadi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Secara garis besar, siapapun yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan baik itu positif atau negatif dapat disebut sebagai stakeholder. Kelola bisnis Anda dengan baik, dengan menyederhanakan pengelolaan perusaan menggunakan satu sistem ERP yang terintegrasi dari HashMicro.
Walaupun memiliki penyebutan dan pengejaan yang mirip, shareholder dan stakeholder memiliki arti yang berbeda walaupun sama-sama memiliki pengaruh dalam pengambilan kebijakan dalam perusahaan. Sederhananya, pemegang saham sudah pasti berperan sekaligus menjadi pemangku kepentingantetapi pemangku kepentingan tidak selalu menjadi shareholder.
Jadi, apa itu shareholder? Merekaadalah pihak yang memiliki saham finansial dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain sebagian kepemilikan perusahaan adalah milik dari shareholder. Shareholder atau pemegang saham bisa berupa individu, perusahaan, maupun institusi yangmemiliki suara dalam menetapkan kebijakan dalam sebuah perusahaan.
Biasanya, perbedaan antara kedua initerdapat pada jangka waktu keterikatannya dengan perusahaan. Shareholder tidak memiliki kebutuhan jangka panjang dengan perusahaan dan dapat menjual kapan saja saham yang ia miliki dan membeli saham perusahaan lain. Sedangkan stakeholder biasanya memiliki keterikatan dengan jangka waktu yang panjang dengan perusahaan.
Kepentingan antara kedua pihak tersebutbiasanya juga berbeda. Misal, ketika perusahaan akan melakukan produksi namun lingkungan akan tercemar. Dalam kacamata shareholder, itu tidak akan menjadi masalah selama shareholder mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan shareholder, pencemaran lingkungan merupakan sebuah masalah dari sisi manajemen dan operasional bagi stakeholder, sehinggamereka harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.
Kelola seluruh aset secara real-time dengan aplikasi management aset yang terbaik. Anda bisa memantau penggunaan aset, menjadwalkan perawatan, dan mengkalkulasi ROI, expense, serta nilai capital asset secara otomatis.
Di awal artikel sudah disinggung bahwa ada banyak pihak yang termasuk ke dalam stakeholder. Namun, tahukah Anda bahwa pemangku kepentingan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepentingan dan kewenangannya. Jenis-jenis stakeholder tersebut akan kami jabarkan lebih lanjut di bawah ini.
1. Stakeholder utama (primer)
Jenis ini berkaitan dengan penyusunan kebijakan, kegiatan, proyek, dan program. Stakeholder primer adalah peran utama dalam pengambilan keputusan perusahaan dalam program yang sedang berjalan. Contohnya seperti masyarakat dan tokoh masyarakat dan manajer publik.
2. Stakeholder pendukung (sekunder)
Stakeholder sekunder adalah pihak yang tidak berkaitan langsung atau tidak memiliki kepentingan dengan suatu program atau kebijakan suatu program. Tetapi pemangku kepentinganprimer tetap memperhatikan jenisini dalam mengambil keputusan sehingga mereka tetap menyampaikan pendapatnya kepada stakeholder primer. Contoh dari jenis ini seperti lembaga swadaya masyarakat, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan pengusaha atau badan usaha.
3. Stakeholder kunci
Stakeholder kunci adalah kelompok eksekutif yang mempunyai wewenang resmi atas pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam suatu proyek. Contoh dari jenis ini adalah DPR, pemerintah daerah, DPRD, dan juga dinas yang berkaitan langsung dengan proyek yang dijalankan.
Jenis Stakeholder dalam Dunia Bisnis
Dilansir dari laman resmi Investopedia, di dalam dunia bisnis pemangku kepentingandibagi menjadi dua jenis yaitu stakeholder internaldan juga stakeholder eksternal.
Stakeholder internal adalah individu atau kelompok yang ada di dalam bisnis dan terdampak langsung oleh hasil dari proyek atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Contohnya adalah, pemilik perusahaan dan karyawannya.
Sedangkan stakeholder eksternal adalah individu atau kelompok yang mempunyai hubungan dan kepentingan dalam kesuksesan perusahaan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja perusahaan tersebut. Beberapa contohnya adalah pemerintah, investor, media, konsumen, distributor, dan lainnya.
Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap tentang individu atau kelompok yang termasuk dalam kategori pemangku kepentingan.
1. Investor dan Kreditur
Investor dan kreditur memiliki peran penting dalam suatu bisnis karena investor dan kreditur dapat membantu aspek keuangan perusahaan. Maka dari itu, perusahaan harus memiliki keduanya agar aspek keuangan perusahaan tetap stabil. Investor adalah sekelompok orang yang menanamkan modal pada sebuah perusahaan. Saham tersebut dapat membantu perusahaan dalam beroperasi.
Tidak hanya dalam aspek keuangan, investor yang menanamkan modal yang besar pun dapat memiliki wewenang dalam mengawasi dan memantau kinerja atau performa perusahaan dan juga kondisi keuangan dalam perusahaan tersebut. Sedangkan kreditur atau bank adalah lembaga keuangan yang berperan penting dalam memberikan pinjaman pada perusahaan sebagai modal usaha. Kreditur disebut berfungsi untuk memberikan pinjaman dengan adanya syarat atau jaminan tertentu.
Pegawai merupakan sumber daya manusia perusahaan dalam menjalankan operasionalnya. Jenis ini merupakan pemangku kepentingan yang memiliki fungsi penting memberikan kontribusi secara langsung dalam proses produksi.
3. Pemasok
Supplier atau pemasok bertugas dalam menyediakan bahan baku untuk produksi yang biasanya terdapat pada bisnis manufaktur. Kepentingan pemasok dengan perusahaan yaitu dalam hal mendapatkan keuntungan. Maka dari itu pemasok juga berharap pada hasil perusahaan. Tentu saja supplier atau pemasok juga merupakan stakeholder yang penting dalam perusahaan. Karena jika tidak ada mereka, proses produksi perusahaan tidak akan berjalan.
Sebesar apapun produksi perusahaan, tidak akan ada keuntungan jika tidak memiliki konsumen. Tanpa konsumen, sebuah bisnis tidak akan bisa berjalan. Konsumen merupakan pemangku kepentingan yang penting karena konsumen yang menentukan berlanjut atau tidaknya sebuah bisnis.
5. Komunitas
Komunitas juga memiliki peranan penting sebagai pemangku kepentingankarena komunitas terpengaruh langsung dengan terciptanya lapangan kerja, kesehatan, perkembangan ekonomi, dan keselamatan. Keberadaan sebuah bisnis atau perusahaan akan berdampak pada komunitas di sekitarnya. Agar memiliki hubungan yang baik dengan komunitas, perusahaan biasanya membuat acara sosial atau kontribusi tertentu pada komunitas.
Fungsi dan Peran Stakeholder dalam Perusahaan
Para stakeholder tentu memiliki kepentingan masing-masing dalam sebuah bisnis yang dijalankan perusahaan, sehingga mereka memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam keberjalanan sebuah bisnis atau proyek. Berikut adalah peran dan fungsi pemangku kepentingandalam perusahaan:
1. Membuat keputusan
Pihak stakeholder biasanya akan menyelenggarakan rapat yang mengundang eksekutif perusahaan. Eksekutif perusahaan seperti direktur dan kelompok lain yang memiliki wewenang tinggi dalam perusahaan. Pemangku kepentinganmemiliki wewenang untuk membuat kebijakan atau memberikan ide pada perusahaan. Selain itu pemangku kepentingan juga bisa menunjuk atau memberhentikan pemimpin perusahaan jika diperlukan.
2. Manajemen langsung
Beberapa pemangku kepentingan juga terlibat langsung dalam manajemen perusahaan. Pemangku kepentingan dapat menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam perusahaan seperti HRD, R&D, dan lainnya untuk menjamin dan mengatur kesuksesan bisnisnya secara langsung. Biasanya bisnis swasta atau perusahaan terbuka dapat memberikan jabatan pada investor besar agar bisa langsung melakukan manajerial pada perusahaan.
3. Pendukung keuangan
Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, investor juga merupakan stakeholder dari sebuah perusahaan. Maka dari itu, pemangku kepentinganjuga dapat melakukan pengurangan atau penambahan investasi mereka pada perusahaan. Biasanya investormempertimbangkan kondisi keuangan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan pengurangan atau penambahan investasi. Oleh sebab itu, perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentinganagar kondisi keuangan perusahaan terjaga. Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi yang terotomasi untuk mengatur keuangan di perusahaan.
4. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung jawab sosial perusahaan
Perusahaan perlu menyeimbangkan hubungan antara bisnis dan pemangku kepentingan. Untuk itu perusahaan perlu memiliki tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility. Tanggung jawab sosial ini dapat diterapkan pada karyawan, konsumen, supplier, dan semua pihak yang terlibat dengan perusahaan. Para pemangku kepentinganini nantinya akan membuat keputusan atau kebijakan berdasarkan hasil CSR yang ada
Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi baik perorangan atau kelompok yang akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu tindakan yang akan dilakukan lalu dikelompokkan dengan dampak dari tindakan yang dilakukan. Informasi yang ada akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat.
Analisisini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim proyek untuk memastikan kesuksesan proyek yang ada. Analisisakan terjadi ketika ada kebutuhan seperti perubahan proyek, atau briefing yang terjadi sebelum proyek mulai.
Mengidentifikasi semua stakeholder baik internal maupun eksternal (brainstorming). Sesi ini bertujuan untuk menentukan siapa saja pemangku kepentingan yang ada baik internal maupun eksternal. Jika terjadi perbedaan pendapat, maka itu merupakan tugas perusahaan atau organisasi untuk menentukan siapa saja yang masuk ke dalam pemangku kepentingan dan tidak.
Mengidentifikasi kebutuhan stakeholder dan kepentingannya (interest). Setelah terjadi brainstorming, dilakukan identifikasi kebutuhan untuk melihat seberapa besar kepentingan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan. Apakah low atau high, demikian juga dengan power yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan.
Mengklasifikasikan kepentingan stakeholder (menggunakan stakeholder mapping). Ada empat hasil yang berhubungan dengan tahap sebelumnya, yaitu : Monitor (M), Keep Informed (KI), Keep Satisfied (KS), dan Manage Closely (MC). Dari hal ini Anda dapat melihat mana yang harus dijaga dengan ketat (MC) atau cukup dengan monitor (M) saja.
Mengidentifikasi konflik antara: Stakeholder vs Stakeholder, Perusahaan vs Stakeholder. Tahap ini bertujuan untuk melihat siapa saja yang berpotensi menimbulkan konflik ketika bisnis/proyek berjalan.
Memprioritaskan, mensinkronkan, menyeimbangkan stakeholder. Tahap ini bertujuan untuk memprioritaskan, mensinkronkan, dan menyeimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan sumber daya perusahaan/organisasi.
Menyelaraskan kebutuhan stakeholder dengan strategi perusahaan. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam analisis pemangku kepentingan.
Demikianlah penjelasan lengkap tentang stakeholder. Sudahkah Anda lebih paham tentang pentingnya para pemangku kepentingan terhadap perusahaan? Mereka berperan untuk membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi di tengah persaingan yang begitu ketat. Anda pun memerlukan strategi pemasaran yang baik, manajemen perusahaan yang baik, juga manajemen keuangan yang akurat untuk dapat membersamai para pemangku kepentingan.