BerandaIndustryERPJenis Stakeholder dan Fungsinya bagi Perkembangan Perusahaan

Jenis Stakeholder dan Fungsinya bagi Perkembangan Perusahaan

Pernahkah kalian mendengar kata stakeholder? Jika Anda sering membaca atau menonton hal-hal seputar bisnis, pasti sudah tidak asing lagi dengan kata ini. Mudahnya, stakeholder adalah pihak individu, kelompok atau komunitas yang memiliki kepentingan dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Mereka bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis yang dijalankannya. Stakeholder atau pemangku kepentingan merupakan pihak yang berperan penting dalam menjalankan sebuah bisnis. Ada berbagai jenis stakeholder salah satunya adalah supplier.

Baca juga: 17 Software ERP Terbaik di Indonesia Tahun 2022

stakeholder adalah

Apa itu Stakeholder?

Stakeholder adalah pihak individu, kelompok atau komunitas yang memiliki kepentingan dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Mereka bisa mempengaruhi atau dipengaruhi oleh bisnis yang dijalankannya. Contohnya adalah karyawan, konsumen, distributor, investor, supplier, komunitas bahkan pemerintah. Setiap posisi memiliki kepentingannya masing-masing dalam keberjalanan suatu perusahaan. 

Pada awalnya, istilah ini hanya digunakan pada mereka yang langsung terjun ke dalam sebuah bisnis. Namun dengan seiring berjalannya waktu dan berubahnya pola pikir, pengertiannya berubah menjadi pihak-pihak yang memiliki kepentingan dalam sebuah bisnis atau perusahaan. Secara garis besar, siapapun yang mempengaruhi atau dipengaruhi oleh perusahaan baik itu positif atau negatif dapat disebut sebagai stakeholder. Kelola bisnis Anda dengan baik, dengan menyederhanakan pengelolaan perusaan menggunakan satu sistem ERP yang terintegrasi dari HashMicro.

Baca juga: 3 Hal yang Perlu Diperhatikan Saat Memilih Software ERP

Perbedaan Shareholder dan Stakeholder

Walaupun memiliki penyebutan dan pengejaan yang mirip, shareholder dan stakeholder memiliki arti yang berbeda walaupun sama-sama memiliki pengaruh dalam pengambilan kebijakan dalam perusahaan. Sederhananya, pemegang saham sudah pasti berperan sekaligus menjadi pemangku kepentingan tetapi pemangku kepentingan tidak selalu menjadi shareholder.

Jadi, apa itu shareholder? Mereka adalah pihak yang memiliki saham finansial dalam sebuah perusahaan. Dengan kata lain sebagian kepemilikan perusahaan adalah milik dari shareholder. Shareholder atau pemegang saham bisa berupa individu, perusahaan, maupun institusi yang memiliki suara dalam menetapkan kebijakan dalam sebuah perusahaan.

Biasanya, perbedaan antara kedua ini terdapat pada jangka waktu keterikatannya dengan perusahaan. Shareholder tidak memiliki kebutuhan jangka panjang dengan perusahaan dan dapat menjual kapan saja saham yang ia miliki dan membeli saham perusahaan lain. Sedangkan stakeholder biasanya memiliki keterikatan dengan jangka waktu yang panjang dengan perusahaan.

Kepentingan antara kedua pihak tersebut biasanya juga berbeda. Misal, ketika perusahaan akan melakukan produksi namun lingkungan akan tercemar. Dalam kacamata shareholder, itu tidak akan menjadi masalah selama shareholder mendapatkan keuntungan. Berbeda dengan shareholder, pencemaran lingkungan merupakan sebuah masalah dari sisi manajemen dan operasional bagi stakeholder, sehingga mereka harus mencari cara untuk menyelesaikan masalah tersebut.

Kelola seluruh aset secara real-time dengan Aplikasi Management Aset yang terbaik. Anda bisa memantau penggunaan aset, menjadwalkan perawatan, dan mengkalkulasi ROI, expense, serta nilai capital asset secara otomatis.

Baca juga: Fungsi ERP bagi Efisiensi Manajemen Perusahaan

Jenis Stakeholder Berdasarkan Posisinya

stakeholder adalalh
Source: freepik.com

Di awal artikel sudah disinggung bahwa ada banyak pihak yang termasuk ke dalam stakeholder. Namun, tahukah Anda bahwa pemangku kepentingan terbagi menjadi beberapa jenis berdasarkan kepentingan dan kewenangannya. Jenis stakeholder berdasarkan kepentingannya akan kami jabarkan lebih lanjut di bawah ini.

1. Stakeholder utama (primer)

Jenis ini berkaitan dengan penyusunan kebijakan, kegiatan, proyek, dan program. Stakeholder primer adalah peran utama dalam pengambilan keputusan perusahaan dalam program yang sedang berjalan. Contohnya seperti masyarakat dan tokoh masyarakat dan manajer publik.

2. Stakeholder pendukung (sekunder)

Stakeholder sekunder adalah pihak yang tidak berkaitan langsung atau tidak memiliki kepentingan dengan suatu program atau kebijakan suatu program. Tetapi pemangku kepentingan primer tetap memperhatikan jenis ini dalam mengambil keputusan sehingga mereka tetap menyampaikan pendapatnya kepada stakeholder primer. Contoh dari jenis ini seperti lembaga swadaya masyarakat, lembaga pemerintah, perguruan tinggi, dan pengusaha atau badan usaha.

3. Stakeholder kunci

Stakeholder kunci adalah kelompok eksekutif yang mempunyai wewenang resmi atas pengambilan keputusan ataupun penentuan kebijakan dalam suatu proyek. Contoh dari jenis ini adalah DPR, pemerintah daerah, DPRD, dan juga dinas yang berkaitan langsung dengan proyek yang dijalankan.

download skema harga software erp
download skema harga software erp

Jenis Stakeholder Internal dan Eksternal

Dilansir dari laman resmi Investopedia, di dalam dunia bisnis pemangku kepentingan dibagi menjadi dua jenis yaitu stakeholder internal dan juga stakeholder eksternal. Stakeholder internal adalah individu atau kelompok yang ada di dalam bisnis dan terdampak langsung oleh hasil dari proyek atau kegiatan yang dilakukan oleh perusahaan tersebut. Sedangkan stakeholder eksternal adalah individu atau kelompok yang mempunyai hubungan dan kepentingan dalam kesuksesan perusahaan tetapi tidak berhubungan langsung dengan proyek atau sistem kerja perusahaan tersebut. Untuk menyamaratakan tugas dan hubungan antara stakeholder, maka perusahaan Anda harus mempunyai tanggung jawab sosial demi kelangsungan perusahaan dalam jangka panjang. Berikut ini adalah penjelasan lebih lengkap mengenai tanggung jawab sosial:

1. Konsumen

Sebagai salah satu unsur penting dalam perusahaan, konsumen dapat Anda jadikan sebagai mitra. Hal ini karena perusahaan Anda harus mampu menjadi teman atau partner atau mitra yang baik untuk para konsumen. Melalui, CRM dari HashMicro, Anda bisa memberikan jasa yang maksimal sehingga memberikan peluang mereka akan melakukan pembelian berulang melalui Anda.

Baca Juga: 5 Jenis Investasi yang Tepat Bagi Perusahaan di Tengah Krisis Covid-19

2. Pegawai

Peran sebuah perusahaan terhadap karyawannya adalah hal yang penting bagi seluruh pekerja. Apabila pekerjaan yang pegawai Anda kerjakan memiliki tingkat kesulitan yang tinggi, Anda bisa memberikan fasilitas yang memadai, memberikan bayaran yang sesuai, dan tidak melakukan diskriminasi terhadap pegawai Anda.

3. Pemasok

Supplier atau pemasok dengan perusahaan Anda harus memiliki hubungan yang baik, mulai dari kebiasaan terbuka mengenai harga dan hak untuk Anda menjual lagi ke masyarakat. Tidak hanya itu, Anda juga harus menunjukkan rasa toleransi yang tinggi untuk menjaga hubungan yang baik dalam jangka panjang. 

4. Pemegang saham

Investor harus Anda libatkan dalam setiap hal dalam pembuatan keputusan perusahaan. Begitu juga, Anda sebagai pemilik perusahaan memiliki tanggung jawab untuk melaporkan informasi demi kepetingan investor. Adanya hubungan yang sehat dengan investor menjadi tolak ukur kejayaan perusahaan Anda.

5. Masyarakat sekitar

Untuk mempertahankan eksistensi perusahaan, Anda harus mampu menjaga hubungan dengan masyarakat sekitar. Salah satu bentuk kegiatannya adalah menjaga kelestarian lingkungan. Anda juga bisa memberikan bantuan dalam bentuk pendidikan, kesehatan, atau bantuan sosial lainnya kepada masyarakat sekitar. Hal ini karena masyarakat pula yang akan membeli produk Anda. Sehingga masyarakat menjadi aspek yang harus Anda perhatikan.

Fungsi dan Peran Stakeholder dalam Perusahaan

Para stakeholder tentu memiliki kepentingan masing-masing dalam sebuah bisnis yang perusahaan jalankan, sehingga mereka memiliki fungsi dan peran yang sangat penting dalam keberjalanan sebuah bisnis atau proyek. Berikut adalah peran dan fungsi pemangku kepentingan dalam perusahaan:

1. Membuat keputusan

Pihak stakeholder biasanya akan menyelenggarakan rapat yang mengundang eksekutif perusahaan. Eksekutif perusahaan seperti direktur dan kelompok lain yang memiliki wewenang tinggi dalam perusahaan. Pemangku kepentingan memiliki wewenang untuk membuat kebijakan atau memberikan ide pada perusahaan. Selain itu pemangku kepentingan juga bisa menunjuk atau memberhentikan pemimpin perusahaan jika diperlukan.

2. Manajemen langsung

Beberapa pemangku kepentingan juga terlibat langsung dalam manajemen perusahaan. Pemangku kepentingan dapat menduduki jabatan-jabatan tertentu dalam perusahaan seperti HRD, R&D, dan lainnya untuk menjamin dan mengatur kesuksesan bisnisnya secara langsung. Biasanya bisnis swasta atau perusahaan terbuka dapat memberikan jabatan pada investor besar agar bisa langsung melakukan manajerial pada perusahaan.

3. Pendukung keuangan

Seperti yang sudah dijelaskan sebelumnya, investor juga merupakan stakeholder dari sebuah perusahaan. Maka dari itu, pemangku kepentingan juga dapat melakukan pengurangan atau penambahan investasi mereka pada perusahaan. Biasanya investor mempertimbangkan kondisi keuangan terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk melakukan pengurangan atau penambahan investasi. Oleh sebab itu, perusahaan harus menjaga hubungan baik dengan para pemangku kepentingan agar kondisi keuangan perusahaan terjaga. Anda dapat menggunakan Sistem Akuntansi yang terotomasi untuk mengatur keuangan di perusahaan.

4. Corporate Social Responsibility (CSR) atau Tanggung jawab sosial perusahaan

Perusahaan perlu menyeimbangkan hubungan antara bisnis dan pemangku kepentingan. Untuk itu perusahaan perlu memiliki tanggung jawab sosial perusahaan atau corporate social responsibility. Tanggung jawab sosial ini dapat diterapkan pada karyawan, konsumen, supplier, dan semua pihak yang terlibat dengan perusahaan. Para pemangku kepentingan ini nantinya akan membuat keputusan atau kebijakan berdasarkan hasil CSR yang ada

Baca juga: Software ERP Indonesia untuk Mempermudah Bisnis Anda

Cara Melakukan Analisis Stakeholder

erp

Stakeholder analysis adalah proses mengidentifikasi baik perorangan atau kelompok yang akan mempengaruhi atau dipengaruhi oleh suatu tindakan yang akan dilakukan lalu dikelompokkan dengan dampak dari tindakan yang dilakukan. Informasi yang ada akan menjadi evaluasi agar ada tindakan preventif dengan mempertimbangkan semua pihak yang terlibat. Analisis ini bertujuan agar adanya kerjasama antara pemangku kepentingan dan tim proyek untuk memastikan kesuksesan proyek yang ada. Software Manajemen Proyek dengan fitur yang lengkap dapat menghadirkan platform komunikasi yang memudahkan pendistribusian tugas, ketepatan penyelesaian proyek, dan pemanfaatan sumber daya yang dimiliki.

Tahap-tahap stakeholder analysis adalah:

  1. Mengidentifikasi semua stakeholder baik internal maupun eksternal (brainstorming). Sesi ini bertujuan untuk menentukan siapa saja pemangku kepentingan yang ada baik internal maupun eksternal. Jika terjadi perbedaan pendapat, maka itu merupakan tugas perusahaan atau organisasi untuk menentukan siapa saja yang masuk ke dalam pemangku kepentingan dan tidak.
  2. Mengidentifikasi kebutuhan stakeholder dan kepentingannya (interest). Setelah terjadi brainstorming, dilakukan identifikasi kebutuhan untuk melihat seberapa besar kepentingan para pemangku kepentingan terhadap perusahaan. Apakah low atau high, demikian juga dengan power yang dimiliki oleh para pemangku kepentingan.
  3. Mengklasifikasikan kepentingan stakeholder (menggunakan stakeholder mapping). Ada empat hasil yang berhubungan dengan tahap sebelumnya, yaitu : Monitor (M), Keep Informed (KI), Keep Satisfied (KS), dan Manage Closely (MC). Dari hal ini Anda dapat melihat mana yang harus dijaga dengan ketat (MC) atau cukup dengan monitor (M) saja.
  4. Mengidentifikasi konflik antara: Stakeholder vs Stakeholder, Perusahaan vs Stakeholder. Tahap ini bertujuan untuk melihat siapa saja yang berpotensi menimbulkan konflik ketika bisnis/proyek berjalan.
  5. Memprioritaskan, mensinkronkan, menyeimbangkan stakeholder. Tahap ini bertujuan untuk memprioritaskan, mensinkronkan, dan menyeimbangkan kebutuhan para pemangku kepentingan dengan sumber daya perusahaan/organisasi.
  6. Menyelaraskan kebutuhan stakeholder dengan strategi perusahaan. Langkah ini merupakan langkah terakhir dalam analisis pemangku kepentingan. 

Baca Juga: 7 Cara Mempertahankan Kepuasan dan Loyalitas Konsumen

Kesimpulan

Demikianlah penjelasan lengkap tentang stakeholder. Sudahkah Anda lebih paham tentang pentingnya para pemangku kepentingan terhadap perusahaan? Mereka berperan untuk membawa perusahaan ke tingkat yang lebih tinggi di tengah persaingan yang begitu ketat. Anda pun memerlukan strategi pemasaran yang baik, manajemen perusahaan yang baik, juga manajemen keuangan yang akurat untuk dapat membersamai para pemangku kepentingan.

stakeholder adalah

Dalam mencapai jenjang yang lebih tinggi tersebut, software ERP terbaik dari HashMicro hadir dengan banyak solusi untuk berbagai keperluan bisnis dengan rangkaian software terlengkap bagi berbagai jenis industri. Unduh Skema Perhitungan harga software untuk memperkirakan harga software yang Anda butuhkan.

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Hendra Gunawan
Hendra Gunawanhttps://www.hashmicro.com/id/
Sebagai penulis konten yang memiliki passion untuk bisnis dan teknologi, saya selalu berusaha untuk mengombinasikan antara pengetahuan bisnis dan teknologi dengan kemampuan menulis saya.
spot_img
spot_img

Highlight

Artikel Populer

Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
Hubungi Tim Sales