Pertanian organik adalah topik yang mengundang perdebatan polarisasi dalam sistem pangan yang kompleks. Meskipun ada pendapat bahwa metode organik dapat memfasilitasi perubahan arah menuju skala yang lebih besar, namun masih ada pertanyaan tentang perannya dalam transisi menuju pertanian yang lebih berkelanjutan. Beberapa tanaman potensial di Indonesia untuk teknik organik meliputi padi, hortikultura, dan tanaman perkebunan seperti kopi dan rempah-rempah.
Untuk memajukan pertanian organik, solusi seperti Sistem ERP Agrikultur dari HashMicro bisa menjadi pilihan. Dengan fitur-fitur yang mengintegrasikan manajemen masa panen, lahan, karyawan, dan buruh, software ini meningkatkan produktivitas dan kualitas hasil produksi pertanian. Dari pemilihan lokasi hingga penjadwalan proses tanam dan panen, serta pemantauan keuangan usaha pertanian, software ini memberikan kemudahan dan efisiensi yang dapat meningkatkan keuntungan. Jika Anda tertarik, Anda bisa mendapatkan skema harga dan demo gratis dari HashMicro.
Apa itu Pertanian Organik ?
Penting untuk menyadari bahwa pertanian organik bukan hanya tentang apa yang tidak kita lakukan seperti menghindari pupuk sintetis, pestisida, insektisida dan fungisida. Tetapi juga tentang berkontribusi positif terhadap lingkungan melalui manfaat seperti kesehatan tanah, air pelestarian, keanekaragaman hayati, dan kesejahteraan masyarakat. Pertanian organik adalah sistem produksi yang menopang kesehatan tanah, ekosistem, dan manusia. Tergantung pada proses ekologi, keanekaragaman hayati dan siklus yang telah sesuai dengan kondisi lokal. Lain daripada penggunaan input dengan efek buruk. Hal ini menggabungkan tradisi, inovasi, dan ilmu pengetahuan untuk memberi manfaat bagi lingkungan bersama dan mempromosikan hubungan yang adil dan kualitas hidup yang baik untuk semua yang terlibat.
Baca Juga: Pahami Pentingnya Manfaat Software Agrikultur Untuk Industri Pertanian
Bagaimana cara kerja pertanian organik ?
Cara kerja dari prinsip makanan atau pertanian organik bersertifikat cukup sederhana dan lugas. Pertanian organik berfokus pada pemeliharaan keanekaragaman hayati dalam suatu ekosistem, melindungi lingkungan, meminimalkan erosi dan degradasi tanah. Mengoptimalkan produktivitas biologis tanaman, mengurangi skala polusi, dan meningkatkan standar kesehatan yang lebih tinggi juga merupakan fokus dari teknik ini. Teknik ini dapat meningkatkan kesuburan tanah dalam jangka panjang pada suatu wilayah dengan upaya optimalisasi kondisi aktivitas biologis dalam lahan tersebut. Hal-hal tersebut dapat Anda lakukan dengan mendaur ulang sumber daya dan bahan sebanyak mungkin. Lebih memperhatikan perawatan pada ternak untuk meningkatkan kesehatan fisik dan mental mereka. Memanfaatkan sumber daya terbaru sepadat mungkin untuk mmeningkatkan metode pemrosesan dan penanganan dengan fokus pada peningkatan integritas organik produk.
Sejarah Pertanian Organik
Pertanian awalnya adalah kegiatan tradisional dalam berbagai bentuk, yang telah ada sejak ribuan tahun di seluruh dunia. Lalu tercipta lah pertanian organik yang tidak menggunakan bahan kimia sintetik. Pertanian ini memanfaatkan ekologi hutan yang merupakan salah satu sistem produksi pangan pada masa prasejarah yang dipercayai merupakan pemanfaatan ekosistem pertanian yang pertama. Pupuk sintetis telah dibuat pada abad ke 18, berupa superfosfat. Lalu pupuk berbahan dasar amonia mulai diproduksi secara massal ketika proses Haber dikembangkan semasa Perang Dunia I. Pupuk ini murah, bernutrisi, dan mudah ditransportasikan dalam bentuk curah. Perkembangan juga terjadi pada pestisida kimia pada tahun 1940-an, yang memicu penggunaan bahan kimia pertanian secara besar-besaran di seluruh dunia.
Namun sistem pertanian baru yang mulai berkembang dan membawa dampak serius secara jangka panjang pada pemadatan tanah, erosi, penurunan kesuburan tanah secara keseluruhan, juga dampak kesehatan pada manusia akibat bahan kimia beracun yang masuk ke bahan pangan. Pada saat ini kesadaran lingkungan secara umum pada populasi manusia telah meningkat. Artinya masa modern ini telah mengubah gerakan organik yang awalnya suplai kendalikan, permintaan pasar yang mengendalikan. Harga yang tinggi dan subsidi dari pemerintah menarik perhatian petani. Di negara berkembang, berbagai produsen pertanian yang bekerja dengan prinsip tradisional setara dengan pertanian organik namun tidak bersertifikat dan tidak mengikuti perkembangan ilmiah dalam pertanian organik. Sehingga beberapa petani tradisional dapat berpindah menjadi petani organik dengan mudah, yang terdorong oleh alasan ekonomi.
Baca Juga: 6 Teknologi Canggih untuk Memajukan Bisnis Agrikultur
Perkembangan Pertanian Organik di Indonesia
Penggunaan pupuk dan pestisida kimia di Indonesia sudah ada sejak tahun 1970. Dalam kurun waktu tersebut, pemerintah sedang menggalakkan program revolusi hijau. Penggunaan bahan kimia tersebut memang cukup berhasil meningkatkan produktivitas terutama di bidang pertanian dan perkebunan. Akan tetapi, dalam prosesnya, penggunaan pupuk dan pestisida kimia memiliki beberapa dampak negatif. Dampak negatifnya adalah adanya residu beracun dalam produk perkebunan dan pertanian, hama yang menjadi resisten, hingga pencemaran air tanah dan perairan lain.
Selain keuntungan dalam sudut pandang lingkungan, permintaan produk pertanian organik terus meningkat dan memiliki hargai yang lebih tinggi daripada produk pertanian konvensional. Oleh karena itu, pertanian organik di Indonesia mulai para petani pertimbangkan akibat harga pupuk dan pestisida sintetik yang tinggi dan untuk menyelesaikan masalah-masalah pertanian di Indonesia.
Metode pertanian organik
Metode pertanian organik merupakan sub bidang dari pertanian yang mencakup seluruh jenis proses dan dampak dari pertanian organik terhadap masyarakat. Terutama biaya sosial, biaya peluang, biaya tak terduga, asimetri informasi, ekonomi skala, dan sebagainya. Berikut beberapa metode pertanian organik yang banyak digunakan masyarakat.
Crop diversity
Keanekaragaman tanaman pertanian adalah salah satu ciri pertanian organik. Pertanian konvensional biasanya lebih fokus pada produksi massal hasil pertanian tunggal di lahan. Dalam ekologi pertanian, polikultur (penanaman berbagai jenis tanaman pada satu lahan) lebih menguntungkan dan lebih sering diterapkan di pertanian organik. Penanaman berbagai jenis sayuran mendukung berbagai jenis serangga yang bersifat menguntungkan. Contohnya mikroorganisme tanah, dan faktor lainnya yang menambah kesehatan lahan pertanian. Keanekaragaman tanaman pertanian membantu lingkungan untuk mempertahankan suatu spesies yang dekat dengan lahan pertanian agar tidak punah.
Soil management
Pertanian organik bergantung pada dekomposisi bahan organik tanah. Bahan ini menggunakan berbagai teknik seperti pupuk hijau dan kompos untuk menggantikan nutrisi yang hilang dari tanah oleh tanaman pertanian sebelumnya. Proses biologis ini dapat terjadi karena berbagai mikroorganisme seperti mikoriza yang memungkinkan terjadinya produksi nutrisi secara alami di dalam tanah sepanjang musim tanam. Teknik ini memiliki banyak metode untuk meningkatkan kesuburan tanah, termasuk rotasi tanaman, pemanfaatan tanaman penutup, pengolahan tanah tereduksi, dan penerapan kompos. Dengan mengurangi pengolahan tanah, maka tanah tidak terbalik dan tidak terpapar oleh udara. Hal ini berarti nutrisi yang bersifat mudah menguap seperti nitrogen dan karbon semakin sedikit yang menghilang.
Weed management
Pengelolaan gulma memiliki sifat menekan, bukan memberantas gulma, dengan meningkatkan kompetisi dan mendayagunakan sifat fitotoksik tanaman. Pertanian organik mengintegrasikan strategi budaya, biologi, mekanis, fisik, dan kimiawi untuk mengelola gulma tanpa menggunakan herbisida sintetik. Berbagai penelitian dikerjakan untuk mengembangkan metode organik untuk mendukung pertumbuhan mikroorganisme yang secara alami menekan pertumbuhan atau perkecambahan gulma. Metode lainnya yaitu meningkatkan tingkat kompetisi tanaman pertanian untuk menekan pertumbuhan gulma dengan berbagai cara seperti mengatur tingkat kepadatan penanaman, mengatur jumlah varietas tanaman yang ditanam, dan mengatur periode penanaman.
Livestock
Dengan memelihara hewan ternak yang menghasilkan daging, susu, dan telur secara organik dapat menjadi pelengkap bagi usaha pertanian organik. Berbagai kebijakan memiliki sikap yang bervariasi mengenai kesejahteraan hewan, tetapi secara umum tidak mengutamakan kesejahteraan hewan untuk memberi label produk organik.Contohnya kuda dan sapi dapat menjadi hewan pekerja yang menyediakan tenaga untuk menggerakkan mesin, membajak, menambah kesuburan tanah dengan kotorannya, dan menjadi sumber bahan bakar (misal biogas).
Genetic modification
Genetically Modified Organism (GMO) adalah organisme yang gen-gennya telah diubah dengan menggunakan teknik rekayasa genetika. Produk rekayasa genetika memiliki 4 macam klasifikasi, yaitu generasi pertama memiliki satu sifat; generasi kedua memiliki kumpulan sifat; generasi ketiga dan keempat: near-intergenic, intragenic, dan cisgenic. Adapun produk rekayasa genetika pada tanaman di Indonesia di antaranya adalah padi, tomat, tebu, singkong, dan kentang.
Prinsip Utama Pertanian Organik
Pertanian organik memiliki 4 prinsip yang saling berkaitan. Prinsip tersebut ialah kesehatan, ekologi, keadilan, dan kepedulian. Empat prinsip ini adalah akar dari mana pertanian organik tumbuh dan berkembang. Mereka mengungkapkan kontribusi yang dapat diberikan pertanian organik kepada dunia, dan visi untuk meningkatkan semua pertanian dalam konteks global. Disusun sebagai prinsip-prinsip etika yang saling terkait untuk menginspirasi gerakan organik dalam keragaman penuhnya, prinsip-prinsip tersebut memandu pengembangan posisi, program, dan standar kita.
Health
Prinsip ini menunjukan bahwa kesehatan dan masyarakat tidak dapat terpisahkan dari kesehatan. Ekosistem tanah yang sehat menghasilkan tanaman yang sehat mendorong kesehatan hewan dan manusia. Pertanian organik memiliki tujuan untuk menghasilkan makanan berkualitas tinggi dan bergizi yang berkontribusi pada perawatan kesehatan dan kesejahteraan preventif. Oleh karena itu, penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan hewan dan bahan tambahan makanan yang dapat merugikan kesehatan harus dihindari.
Ecology
Pertanian organik harus berdasar pada sistem dan siklus ekologi yang hidup. Nutrisi dan kesejahteraan dapat Anda capai melalui ekologi lingkungan produksi tertentu. Misalnya, dalam kasus tanaman, ini adalah tanah yang hidup; untuk hewan itu adalah ekosistem peternakan; untuk ikan dan organisme laut, lingkungan perairan. Sistem penggembalaan dan panen liar harus sesuai dengan siklus dan keseimbangan ekologi di alam. Mereka yang memproduksi, memproses, memperdagangkan, atau mengkonsumsi produk organik harus melindungi dan memberi manfaat bagi lingkungan bersama termasuk lanskap, iklim, habitat, keanekaragaman hayati, udara, dan air.
Fairness
Prinsip ini menekankan bahwa mereka yang terlibat dalam pertanian organik harus melakukan hubungan manusia dengan cara yang menjamin keadilan di semua tingkatan dan untuk semua pihak – petani, pekerja, pengolah, distributor, pedagang dan konsumen. Pertanian organik harus menyediakan semua orang yang terlibat dengan kualitas hidup yang baik, dan berkontribusi pada kedaulatan pangan dan pengurangan kemiskinan. Hal ini bertujuan untuk menghasilkan pasokan yang cukup dari makanan berkualitas baik dan produk lainnya.
Care
Prinsip ini menyatakan bahwa kehati-hatian dan tanggung jawab menjadi perhatian utama dalam pengelolaan, pengembangan dan pilihan teknologi dalam pertanian organik. Pertanian organik dapat mencegah risiko yang signifikan dengan mengadopsi teknologi yang tepat dan menolak yang tidak terduga, seperti rekayasa genetika. Keputusan yang ada harus mencerminkan nilai dan kebutuhan semua orang yang mungkin terpengaruh, melalui proses yang transparan dan partisipatif.
Kelebihan Pertanian Organik
Pertanian organik atau organic farming memiliki beberapa kelebihan yang dapat bermanfaat, berikut adalah beberapa kelebihan dari organic farming:
Kandungan gizi dan nutrisi tinggi
Produk dari pertanian organik memiliki kandungan gizi yang sangat tinggi karena tidak mengandung bahan-bahan yang termodifikasi. Dibandingkan dengan produk pangan pertanian konvensional. Faktor lain yang membantu produk memiliki nilai gizi yang tinggi adalah tanaman memiliki waktu yang cukup untuk tumbuh dan memiliki kondisi alam yang terbaik selama proses pertumbuhan.
Kandungan vitamin dan mineral dalam produk pangan organik secara konsisten tinggi karena kondisi tanah yang sehat memberikan mekanisme yang sangat cocok bagi tanaman untuk mengakses nutrisi di dalam tanah. Selain itu, bahan makanan yang lebih sehat dapat meningkatkan kesehatan yang lebih baik bagi kehidupan masyarakat.
Rasa lebih berkualitas
Selain nutrisinya, struktur mineral dan gula dari makanan organik jauh lebih enak karena tanaman memiliki lebih banyak waktu untuk tumbuh dan akhirnya siap dipanen. Penggunaan teknik produksi pertanian yang alami dan ramah lingkungan menjadi alasan mengapa produk pangan organik terasa lebih enak. Buah dan sayuran organik sering mendapatkan laporan dari masyarakat memiliki rasa yang lebih enak daripada yang petani tanam secara konvensional.
Ketahanan lingkungan
Mencapai kelestarian lingkungan merupakan impian setiap negara di dunia. Hal ini dapat Anda capai antara lain dengan mengadopsi pertanian organik. Penelitian menunjukkan bahwa pertanian organik dapat memberikan mekanisme yang mengesankan untuk mempromosikan keharmonisan ekologi, keanekaragaman hayati, dan siklus hidup yang berkelanjutan secara lingkungan.
Misalnya, tujuan utama pertanian organik adalah pengelolaan dan konservasi tanah, memperkenalkan siklus nutrisi, keseimbangan ekologis, dan konservasi keanekaragaman hayati. Selain itu, metode pertanian organik juga jauh lebih hemat energi daripada pertanian tradisional. Penggunaan metode alami menggantikan bahan kimia juga membantu melindungi air dan tanah dunia dari polusi dan kontaminasi
Biaya produksi rendah
Dalam pertanian organik hampir tidak ada penggunaan bahan kimia pertanian yang mahal. Selain itu, tanaman organik lebih tahan terhadap hama dan penyakit. Jika faktor-faktor ini Anda gabungkan, tentu akan menghemat banyak biaya penggunaan pestisida,dan insektisida yang harganya cukup mahal. Daripada menggunakan pupuk kimia, pertanian organik lebih mengandalkan kompos nabati yang lebih terjangkau.
Produk bebas racun dan lebih sehat
Dari proses pengolahan tanah hingga proses penanaman, pertanian organik tidak mengandalkan bahan kimia untuk mengusir hama atau menyuburkan tanaman. Semua proses terjadi secara alami sehingga tidak akan merugikan konsumen.
Aspek seperti penggunaan pestisida kimia, pupuk, herbisida dan hormon pertumbuhan buatan mulai berkurang atau bahkan tidak terpakai karena semuanya dilakukan secara organik. Untuk itu, produk makanan biocontainment tidak terkontaminasi bahan kimia yang dapat membahayakan kesehatan.
Kekurangan Pertanian Organik
Produktivitas tanah semakin menurun
Tujuan produksi pertanian dunia kontemporer adalah produktivitas yang lebih tinggi. Sementara pertanian organik menjanjikan produksi yang meningkat dan lebih sehat, hal itu hanya berguna dalam jangka pendek. Di sisi lain, dalam jangka panjang, keunggulan produktivitas berkurang. Karena kesehatan dan kesuburan tanah menurun dari waktu ke waktu dalam konsep pertanian organik, begitu pula dengan hasil pertanian yang juga menurun dan ini terjadi ketika tanah mencapai titik di mana tidak dapat mengubah humus yang ada menjadi kesuburan tanah.
Akibatnya, hasil panen mulai menurun dan petani terpaksa meningkatkan hasil panen dengan menambahkan bahan kimia. Butuh waktu bagi tanah untuk beregenerasi dan pulih dari musim tanam dalam pertanian organik. Oleh karena itu, ketika penggunaan tanah dalam waktu yang lama, maka tidak dapat menghasilkan produk yang cukup untuk mendukung kebutuhan hidup penduduk dunia.
Memakan waktu lebih lama
Menerapkan organic farming membutuhkan komitmen dan kesabaran, karena menanam tanaman organik secara efektif membutuhkan perjuangan yang berat. Dalam pertanian organik, ada interaksi yang kuat antara petani dengan tanaman atau ternaknya. Untuk memulai merawat tanaman atau ternak agar terbebas dari hama secara organik dan dalam pengerjaannya membutuhkan waktu yang tidak sedikit.
Petani harus menghabiskan sebagian besar waktu mereka merawat tanaman dan ternak mereka dengan hati-hati untuk mencapai hasil yang terbaik. Berbeda dengan pertanian konvensional yang lebih pendek dengan hasil yang banyak.
Membutuhkan keterampilan khusus
membutuhkan keterampilan khusus untuk merawat tumbuhan secara organik daripada pertanian konvensional yang mengandalkan bahan kimia. Ini sangat berkaitan dengan fakta bahwa aspek definitif pertanian organik mempertahankan penggunaan input alami dan pengamatan proses produksi yang cermat. Dengan demikian, hanya orang yang terampil yang dapat berhasil mengembangkan pertanian organik.
Kurangnya subsidi untuk petani
Berbeda dengan petani konvensional, petani yang mempraktekkan pertanian organik hampir pasti tidak mendapatkan subsidi yang memadai. Hal ini membuat petani organik lebih rentan, terutama dari segi keuangan, dan ketika cuaca buruk yang dapat menyebabkan gagal panen secara keseluruhan.
Negara-negara yang mendukung pertanian organik
Banyak negara-negara yang menggunakan teknik pertanian organik. Mengapa demikian karena teknik ini menggunakan bahan alami dan tidak menggunakan bahan kimia. Teknik ini membantu menyuburkan dan menjaga kesehatan tanah. Berikut beberapa negara yang telah menggunakan teknik pertanian organik di negaranya.
India
Pemerintah India mempromosikan pertanian organik sejak 2015-2016 . Di bawah skema PKVY, beberapa metode pertanian organik seperti pertanian alami tanpa anggaran (ZBNF), pertanian alami, pertanian veda, pertanian rishi, pertanian sapi, pertanian hama, dan lainnya. Negara bagian bisa mengadopsi model pertanian organik apapun termasuk ZBNF tergantung pada pilihan petani. Menurut skema RKVY, pertanian organik atau komponen model pertanian alami dipertimbangkan oleh masing-masing State Level Sanctioning Committee (SLSC).
United States
Pertumbuhan lahan pertanian organik di Amerika Serikat dapat dikatakan tertinggal dibanding negara lain. Namun industri organik adalah salah satu industri dengan pertumbuhan tertinggi di Amerika Serikat. Dapat kita lihat pada data penjualan pada industri organik. Data yang ada menunjukan bahwa penjualan naik 9,5% pada 2011 menjadi US$31,5 miliar.
Sri Lanka
Terinspirasi sistem pertanian berkelanjutan, terutama di Eropa, Sri Lanka melarang penggunaan bahan kimia pertanian. Tujuannya untuk mengubah Sri Lanka menjadi negara pertama dengan pertanian organik 100 persen. Pemerintah mentransisikan petani negara ke pertanian organik selama 10 tahun. Pemerintah juga melarang impor pupuk kimia, penggunaan pestisida sintetis, dan memerintahkan 2 juta petani di negara itu untuk beralih ke organik. Sayangnya, saat program organik berjalan kondisi keuangan Sri Lanka sedang tidak baik-baik saja, dan semakin parah saat wabah Covid-19 melanda sehingga membuat devisa negara itu terpuruk.
Mengapa Pertanian Organik Sangat Berperan Pada Ekosistem Lingkungan ?
Pertanian organik menggunakan bahan-bahan alami dalam proses pengerjaannya. Pertanian organik memberikan banyak manfaat seperti menghasilkan makanan yang aman dan bergizi sehingga meningkatkan kesehatan masyarakat dan daya saing produk agribisnis. Pendapatan petani juga meningkatkan jika menggunakan teknik ini. Hal terpenting dari penerapan pertanian organik yaitu menciptakan lingkungan yang aman dan sehat bagi ekosistem dan meminimalkan semua bentuk hasil populasi negatif. Penerapan teknik ini harusnya sudah dapat banyak negara lakukan karena dampak positif yang diberikan pada lingkungan. Walaupun terlihat lebih rumit daripada teknik lainnya tetapi pertanian organik membutuhkan biaya yang cenderung lebih sedikit dari pada teknik lainnya.
Baca Juga: Smart Farming 4.0: Disrupsi Teknologi Pertanian di Indonesia
Kesimpulan
Pertanian organik adalah sistem pertanian yang tidak menggunakan bahan kimia. Dimana teknik ini telah banyak diterapkan oleh negara-negara maju di dunia. Teknik ini memiliki tujuan untuk menghasilkan makanan yang memiliki kualitas tinggi dan bergizi dan dapat berkontribusi pada perawatan kesehatan dan kesejahteraan preventif. Oleh karena itu, penggunaan pupuk, pestisida, obat-obatan hewan dan bahan tambahan makanan yang dapat merugikan kesehatan harus dihindari. Pertanian organik melindungi dan memberi manfaat bagi lingkungan bersama termasuk lanskap, iklim, habitat, keanekaragaman hayati, udara, dan air dalam proses produksi, perdagangan, dan konsumsinya.
Perusahaan yang bergerak di bidang agrikultur dapat mempermudah proses operasionalnya menggunakan Sistem ERP Agrikultur. HashMicro menyediakan Smart Agriculture Solution yang dapat mempermudah penetapan masa panen, pengolahan lahan, serta pengelolaan karyawan dan buruh dalam satu platform yang terintegrasi. Software ini juga memfasilitasi proses pemilihan infrastruktur yang sesuai dengan kondisi pertanian dan menjadwalkan pemeliharaan infrastruktur secara teratur dan otomatis untuk mendukung keberhasilan produksi pertanian. Unduh skema perhitungan harga software HashMicro untuk mendapatkan gambaran harganya. Dapatkan demo gratis!