Ketika Anda sedang mengerjakan sebuah proyek, Anda pasti sering mendapati masalah dan kesulitan. Untuk dapat mengatasi permasalahan dan kesulitan tersebut, Anda perlu menemukan solusi yang tepat.
Metode Scrum adalah salah satu metode yang tepat untuk Anda gunakan dalam project management. Pada dasarnya, Scrum adalah metode untuk membantu menemukan solusi dan memecahkan masalah untuk membuat kerja tim menjadi efektif. HashMicro menghadirkan project management system untuk menjawab semua kekhawatiran Anda dalam penyelesaian suatu project.
Dengan ini, masalah dapat teratasi dan menemukan solusi yang tepat. Metode ini juga bisa membantu mengembangkan produk dan berbagai ide baru. Lalu, apa kelebihan Scrum dan cara menerapkannya? Simak artikel berikut ini dengan teliti.
Baca Juga: Kelola Marketplace dengan Mudah Menggunakan Software Hash Core
Daftar Isi
Pengertian Scrum adalah
Scrum adalah kerangka kerja yang dilakukan untuk bisa menemukan sebuah solusi atau memecahkan masalah. Pendekatan metode Scrum adalah pendekatan agile. Agile merupakan seperangkat metode atau praktik yang sesuai dengan nilai dan prinsip yang tertera dalam Agile Manifesto.
Agile Manifesto tersebut mencakup banyak hal seperti pengorganisasian secara sendiri atau member tim, tim yang multifungsi, dan juga kolaborasi yang bersinergi. Metode ini bukan satu-satunya metode yang menggunakan pendekatan Agile, ada juga metode Extreme Programming (XP) yang juga menggunakan pendekatan Agile dalam mengembangkan rekayasa perangkat lunak.
Tokoh pertama yang mengenalkan Scrum adalah Takeuchi dan Nonaka dalam artikel “The New Product Development Game” yang rilis pada tahun 1986 oleh Harvard Business Review (HBR). Dalam artikel tersebut terdapat penjelasan bahwa keduanya melakukan survei pada perusahaan besar di Jepang seperti Fuji, Honda, Canon, dan 3M.
Survei itu berisi tentang bagaimana perusahaan tersebut bisa mengeluarkan produk baru yang sukses dan laris di pasaran. Keduanya menemukan fakta bahwa perusahaan-perusahaan tersebut menggunakan metode yang sama dalam mengembangkan produknya.
Kemudian metode tersebut dikembangkan pertama kali oleh Jeff Sutherland, Easel Corporation pada tahun 1993 dan diformulasikan serta dipresentasikan pada tahun 1995 dengan judul “Scrum Development Process”. Metode ini dapat Anda gunakan untuk mengelola proyek, juga memecahkan masalah dengan komunikasi antar anggota tim. Anda juga dapat mengatur seluruh operasional perusahaan Anda dengan Sistem ERP.
Baca Juga : Pentingnya Metode Agile dalam Pengembangan Perangkat Lunak
Kelebihan Metode Scrum adalah
Berikut merupakan kelebihan dari metode Scrum:
- Memiliki komunikasi yang kuat dan banyak interaksi
- Melakukan pengorganisasian sendiri dengan fokus kepada tim kerja
- Memerlukan dokumentasi yang sedikit karena Scrum memiliki pendekatan yang to the point dalam memberikan tugas dan menanyakan progres.
- Tim dalam metode Scrum merupakan tim yang memiliki lintas fungsional sehingga mampu bekerja sama dalam kesatuan tim yang utuh.
- Memiliki ritme yang berulang untuk menyelesaikan pekerjaan satu persatu dalam kurun waktu maksimal satu bulan.
- Metode ini juga merupakan metode yang efektif dalam membuat anggota tim menjadi lebih merasa dipercaya dan juga Anda akan tahu mana anggota tim yang ahli dalam bidangnya dan mampu mengerjakan tugasnya sehingga tidak tertinggal.
Langkah untuk Menerapkan Metode Scrum adalah
Langkah pertama dalam menerapkan Scrum adalah memulai suatu proyek sederhana dengan waktu yang singkat. Dengan itu, Anda akan membantu tim dalam memiliki pola pikir yang sesuai dengan metode Scrum. Dalam menerapkan metode ini, tentunya akan ada yang suka dan tidak suka dan itu adalah hal yang normal. Karena itu, Anda harus membantu tim Anda untuk melakukannya dengan benar sebelum mereka menyerah. Jika ada yang menyerah dan memutuskan untuk pergi, biarkan ada orang lain yang menggantikannya. Berikut ini adalah tahapan metode Scrum jika Anda akan memulainya:
1. Tentukanlah tim Scrum pertama Anda
Hal pertama dalam melakukan tahapan metode Scrum adalah menentukan tim. Anggota tim ini dapat terdiri dari lima sampai sembilan orang. Pastikan semua anggota tersebut memiliki komunikasi dan kerja sama yang baik. Setiap anggota nantinya harus mempunyai kombinasi kemampuan agar cukup untuk menjadi pengembang, penguji, pendukung, perancang, analisis, dll. Tim inilah yang akan bertanggung jawab nanti dalam memproduksi dan mempresentasikannya pada akhir proyek.
2. Tentukan waktu sprint
Sprint adalah jarak waktu antara satu minggu atau satu bulan dan umumnya sama dengan waktu proyek. Anda perlu menentukan tenggang waktu dalam rapat perencanaan dan tim juga harus memiliki komitmen dalam menyelesaikan proyek ini. Ketika sudah memasuki waktu akhir sprint, Anda perlu melakukan review dan demonstrasi hasil kerja. Setelah itu, Anda perlu meninjau perbaikan dan pengerjaannya agar sprint selanjutnya dapat berjalan dengan lebih baik.
Baca Juga : Minimum Viable Product (MVP) adalah Tahapan Penting dalam Pengembangan Produk
3. Pilih seseorang untuk menjadi master Scrum
Master Scrum adalah katalisator untuk suatu kelompok. Dalam KBBI, katalisator adalah seseorang yang menyebabkan terjadinya perubahan dan kejadian baru atau mempercepat suatu peristiwa. Master ini akan memastikan bahwa semua tim bekerja dengan baik, efektif, dan progresif. Jika terjadi suatu masalah atau hambatan, master Scrum yang akan memproses dan membantu menyelesaikannya. Master juga sebagai manajer proyek pada satu tim dan harus membantu tim dalam merencanakan sprint selanjutnya.
4. Tentukan pemilik produk
Pemilik produk bertanggung jawab dalam memastikan sebuah tim dapat menghasilkan suatu produk yang nantinya dapat dipresentasikan dan dipasarkan kepada konsumen. Pemilik produk biasanya memberikan ketentuan dan persyaratan dari produk tersebut lalu juga memprioritaskan komponen tertentu dalam pembuatannya. Anda juga dapat meningkatkan produktivitas tim penjualan dengan CRM-Sales.
5. Buat product backlog awal
Product backlog adalah daftar pekerjaan yang diprioritaskan kepada kepada tim pengembang sesuai roadmap dan requirements. Daftar itu juga bisa berupa keinginan dan harapan konsumen kepada proyek tersebut. Cerita terpenting akan terletak di urutan teratas jadi akan tersusun secara rapi dan teratur berdasarkan kepentingan cerita dari konsumen.
6. Buat rencana dan coba mulai sprint pertama
Setelah memiliki prioritas product backlog, Anda sudah bisa memulai sprint pertama dan tim mengambil pekerjaan dari daftar teratas terlebih dahulu. Setelah itu, tim perlu melakukan brainstorming dan memutuskan apa dan berapa jumlah tugas yang akan diselesaikan dalam sprint selanjutnya. Hal ini disebut dengan perencanaan sprint dan ketika seluruh anggota tim sudah sepakat, sprint sudah bisa Anda mulai.
7. Coba tutup arus dan mulai sprint selanjutnya
Jika pada akhir waktu sudah tercapai dan seluruh rencana pekerjaan telah selesai, maka tim dapat memutuskan apakah pekerjaan yang tersisa akan dikirim pada sprint selanjutnya atau dimasukkan kembali ke dalam backlog. Ketika suatu tim sudah selesai melakukan tugasnya, tim tersebut perlu melakukan retrospektif dan mendiskusikan apa saja yang berjalan dengan baik juga apa yang dapat tim tersebut perbaiki selanjutnya. Setelah itu, pertemuan perencanaan sprint untuk sprint selanjutnya dapat Anda mulai dan proses ini akan kembali berulang.
Kesimpulan
Demikianlah penjelasan singkat tentang metode Scrum yang dapat Anda aplikasikan dalam berbagai keperluan. Scrum adalah kerangka kerja yang dapat Anda gunakan dalam mengimplementasikan pengembangan dengan metode Agile. Untuk menerapkannya, Anda perlu melakukan tujuh langkah agar dalam prosesnya mampu mendapatkan keuntungan yang maksimal.
Selain dengan metode Scrum, Anda juga dapat mengerjakan proyek Anda dengan Software Manajemen Proyek dari HashMicro. Dengan software ini, Anda dapat menyelesaikan proyek dengan tepat, kerja tim yang efisien, memudahkan pendistribusian tugas, mengatur anggaran, juga memanfaatkan sumber daya dengan maksimal. Segera jadwalkan demo gratis untuk menerapkan sistem ini pada bisnis dan proyek Anda.