BerandaIndustryMengenal Perkembangan Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0

Mengenal Perkembangan Revolusi Industri 1.0 hingga 4.0

Beberapa tahun belakangan ini, kita sangat familiar dengan kalimat revolusi industri 4.0. Revolusi industri sendiri berarti suatu tingkatan pada perkembangan teknologi. Contoh dari industri 4.0 yaitu adanya teknologi digital hingga penggunaan berbagai software dalam proses bisnis seperti software HRM yang memudahkan pengelolaan sumber daya manusia dalam perusahaan. Lebih lanjut, hingga saat ini bahkan kita telah mengenal revolusi industri 5.0. Namun sebelum mengetahui lebih jauh tentang 5.0, alangkah baiknya kita mengetahui sejarah perkembangan revolusi industri 1.0 hingga 4.0 terlebih dahulu melalui artikel berikut.

revolusi industri

Definisi Revolusi Industri

Revolusi industri adalah perubahan dari ekonomi agraris ke ekonomi industri yang dalam pelaksanaanya menggunakan mesin untuk mengolah bahan mentah menjadi bahan siap pakai. Singkatnya, revolusi ini berhasil merubah sistem kerja manusia dari tenaga otot menjadi tenaga mesin. Peristiwa ini dinamakan revolusi industri oleh Friedrich Engels dan Louis-Auguste Blanqui pada abad ke-19.

Sejarah Singkat

Pada abad pertengahan, Eropa menerapkan sistem kekuasaan terbesarnya kepada golongan bangsawan yang disebut feodalisme. Sehingga, hanya para bangsawan atau keturunan kerajaan saja yang dapat membuka aktivitas ekonomi. Pada saat itu, keadaan ekonomi di Inggris juga mengandalkan sektor pertanian tertutup atau latifundia. Hal ini terjadi akibat sistem dari feodalisme itu sendiri.

Setelah terjadi serangkaian peristiwa seperti perang salib, revolusi agraria, dan penemuan baru. Terjadilah revolusi industri di Inggris lalu menyebar ke Eropa, Jepang, Amerika, hingga seluruh dunia seperti sekarang ini.

Perkembangan Revolusi Industri

Seperti yang Anda ketahui, revolusi industri memiliki empat tahapan perubahan. Dari revolusi industri 1.0 pada tahun 1750, hingga revolusi industri 4.0 yang saat ini sedang kita alami. Pada setiap tahapan tersebut, terdapat peristiwa – peristiwa sejarah penanda revolusi tersebut telah mulai. Untuk mengetahui hal tersebut, mari kita simak penjelasan berikut:

Revolusi Industri 1.0

Revolusi Industri
(Sumber : Pixabay.com)

Pada abad ke-18, sumber tenaga utama dalam melakukan proses produksi, masih mengandalkan tenaga tradisional. Seperti tenaga manusia, hewan, air, dan angin. Namun pada akhirnya, masa ini menemukan titik terangnya dengan penemuan mesin uap oleh James Watt. Penemuan tersebut sekaligus menjadi penanda mulainya revolusi industri 1.0.

Penggunaan mesin uap sebagai alat memproduksi barang berdampak pada produktivitas pada waktu ini yang meningkat sangat pesat. Sektor ekonomi pun turut melonjak akibat dari tingginya produktivitas. Selain itu, masyarakat sudah terlepas dari feodalisme dan dapat melakukan proses produksi tanpa harus memikirkan lahan yang luas.

Baca juga: 7 Tips Menyederhanakan Manajemen Supply Chain dalam Bisnis Manufaktur

Revolusi Industri 2.0

Apa itu Revolusi Industri
(Sumber: pixabay.com)

Saat awal abad ke-20, para ilmuan telah memecahkan penemuan baru berupa tenaga listrik. Pada masa ini juga industri memanfaatkan tenaga listrik untuk memproduksi mobil secara massal. Namun, bukan suatu perubahan jika tidak terdapat masalah bersamanya.

Proses produksi mobil tersebut terkendala oleh waktu produksi. Satu orang tenaga ahli, harus merakit setiap mobil secara bergantian di titik yang sama. Sehingga pabrik tidak memproduksi mobil secara serentak. Sebagai jalan keluarnya, munculah sistem lini produksi atau assembly line.

Pernahkah Anda melihat sebuah produk berjalan dengan sendirinya pada sebuah mesin pabrik? Jika pernah, hal tersebut merupakan salah satu contoh dari assembly line. Pada tahun 1913, proses produksi mobil sudah mulai menggunakan lini produksi ini untuk memudahkan proses pembuatan. Assembly line beroperasi menggunakan ban berjalan atau conveyor belt.

Dengan adanya sistem lini produksi ini, sistem proses produksi berubah menjadi spesialisasi. Jadi, setiap pegawai akan mengerjakan sesuai spesialisasinya. Spesialisasi tersebut berasal dari pelatihan yang mereka dapatkan.

Tidak hanya sektor transportasi, Perubahan ke-2 ini juga memberikan pengaruh yang kuat pada perang dunia II. Pada masa – masa perang dunia ini, industri yang telah menerapkan sistem assembly line melakukan proses produksi secara mass production (produksi massal) untuk pembuatan tank, pesawat tempur, dan senjata. 

Hingga hari ini, assembly line masih banyak digunakan untuk sarana penunjang proses produksi di pabrik-pabrik industri. Namun tentunya dengan teknologi yang jauh lebih canggih. Misalnya, sudah terintegrasi dengan perangkat lunak (software) supply chain management, agar bisnis Anda bisa mendapatkan visibilitas dan analisis secara lengkap untuk mengelola produk dan material secara akurat dan didesain untuk mengikuti cepatnya perubahan pasar.

Revolusi Industri 3.0

Revolusi Industri

Pada paruh terakhir abad ke-20, partisipasi manusia mulai berkurang seiring dengan munculnya era digital. Banyak teknologi mesin analog yang sudah beralih menjadi teknologi – teknologi canggih secara digital. Jika dahulunya masyarakat perlu seorang ahli untuk menjadi perantara dalam pengiriman dokumen, menghitung formula sulit, hingga mengatur keuangan. Di era transisi ini masyarakat sudah dapat memanfaatkan komputer.

Setelah adanya perubahan ke-3 ini, masa industri perlahan bertransisi menjadi masa informasi. Selain itu, revolusi ketiga juga merupakan revolusi paling penting bagi sektor manufaktur. Karena manufaktur membutuhkan tingkat tinggi dalam ketelitian juga ketepatan. Oleh karena itu, selain dalam rangka upaya pemanfaatan teknologi informasi, kini proses produksi sudah di komputerisasi untuk menghasilkan produksi yang besar dalam waktu yang cepat. 

Revolusi Industri 4.0

Teknologi Digital
(Sumber: canva.com)

Jika kita perhatikan, revolusi industri 4.0 ini seperti upgrade besar – besaran dari teknologi 3.0. Dimulai pada awal abad ke-21 (2000 – sekarang), revolusi ketiga terfokuskan pada perkembangan dunia digital seperti IoT (Internet of Things), pertukaran data seperti cyber-physical, cloud computing, dan cognitive computing, tenaga manufaktur, dan banyak lagi.

Perubahan revolusi ini memberikan perubahan yang sangat signifikan dalam seluruh aspek. Tidak lagi terfokus pada sektor industri, kini semua bidang seperti pekerjaan, pendidikan, hingga pola hidup masyarakat sehari – hari menjadi fokus utamanya. Intinya, perubahan ke-4 ini menerapkan digitalisasi untuk seluruh aspek dalam kehidupan.

Hal – hal yang mungkin tidak kita duga sebelumnya seperti munculnya lapangan pekerjaan baru sebagai graphic designer, content creator, ojek online, dan pekerjaan yang sebelumnya dilakukan secara langsung (analog) kini dapat dilakukan hanya dengan sentuhan jari. 

Baca juga: Apa Itu Aplikasi Manufaktur?

Implementasi Teknologi Industri 4.0 oleh HashMicro

Teknologi 4.0 menciptakan banyak perkembangan teknologi dalam aspek kehidupan. Dalam upaya pemanfaatan sumber daya tersebut, suatu sistem dalam bisnis kini dapat dilakukan otomatisasi. HashMicro memiliki seperangkat software yang berfungsi untuk mengelola dan mengintegrasikan berbagai aktivitas operasional dalam sebuah bisnis. Software tersebut dinamakan ERP (Enterprise Resource Planning).

Software ERP memudahkan para pelaku bisnis atau perusahaan untuk memfasilitasi bisnis dengan informasi real-time dan akurat, sehingga Anda dapat membuat keputusan bisnis dengan baik berdasarkan data yang dihasilkan. Dengan mengumpulkan data transaksi dari berbagai sumber, sistem ERP mencegah duplikasi data dengan memberikan integritas data. Tentu kemudahan tersebut merupakan bukti dari upaya memanfaatkan teknologi 4.0 yang memudahkan manusia.

Baca juga: Daftar 5 Software Manufaktur Terbaik di Indonesia

Kesimpulan

Perubahan tidak selamanya memberikan artian yang buruk. Jika dahulu ruang gerak manusia terbatas pada kemampuan alam, kekuasaan, dan tenaganya. Kini perubahan memberikan kita ruang gerak yang bebas dan adil dalam menjalankan roda kehidupan. Pada masanya, manusia hanya dapat menjadi budak yang berkuasa. Berkat revolusi industri, kini manusia dapat memiliki kesetaraan.

Karena sejatinya, perubahan akan selalu terjadi seiring berjalannya waktu. Perubahan juga akan datang dengan suatu masalah. Namun dari masalah tersebutlah terciptalah solusi yang bermanfaat bagi kemajuan teknologi dan memberikan kehidupan yang lebih baik bagi manusia.

revolusi industri

Revolusi industri ini berdampak besar pada perusahaan manufaktur. Perusahaan yang menjalankan bisnisnya dengan metode konvensional cenderung memiliki tempo yang lambat dalam perkembangannya. Oleh karena itu, otomatisasi proses bisnis manufaktur menjadi salah satu solusi yang dapat diterapkan. HashMicro sebagai penyedia software ERP menyediakan beragam solusi untuk bisnis Anda, salah satunya software manufacturing automation. Dengan menggunakan software manufacturing automation, Anda dapat meningakatkan produktivitas dan profitabilitas bisnis Anda. Software tersebut memberikan layanan up-to-date system, penjadwalan otomatis, dan kontrol kualitas serta biaya. Anda juga dapat melakukan forecasting demand dengan akurat sehingga tidak terjadi kelebihan dan kekurangan persediaan. Tertarik untuk mencobanya? Ayo demo gratis sekarang!

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Dewi Sartika
Dewi Sartikahttps://www.hashmicro.com/id/
Dengan pemahaman mendalam tentang teknologi, Dewi berkomitmen untuk menciptakan konten yang tidak hanya informatif, tetapi juga menarik dan memotivasi untuk berpikir. Apakah itu melalui menulis tentang teknologi atau topik lain, Dewi selalu berusaha untuk menyampaikan hasil kerja berkualitas tinggi yang terhubung dengan audiens dan memiliki dampak yang tahan lama
spot_img
spot_img

Highlight

Artikel Populer

Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
Hubungi Tim Sales