Product lifecycle management adalah salah satu manajemen penting untuk pengembangan suatu produk mulai desain awal, kontrol produk, penjualan hingga sampai ke tahap akhir. Konsep ini sangat penting untuk Anda pahami agar mengetahui suatu dinamika persaingan produk dari kompetitor. Hal ini juga adalah faktor utama untuk menunjang keberlangsungan produk Anda saat berada di pasar. Maka, product lifecycle management sangat penting untuk Anda pelajari.
Mempelajari siklus hidup suatu produk tidaklah mudah, Anda tidak bisa melakukan prediksi produk hanya mengandalkan beberapa testimoni dari pelanggan saja. Hal ini akan membuat Anda gagal dalam membuat strategi pemasaran untuk produk perusahaan. Namun, saat ini terdapat Sistem CRM yang bisa menentukan prospek pemasaran secara keseluruhan. Setelah Anda mengetahui prospek jangkauan pemasaran, Anda bisa mengelola rantai pasokan produk dengan efisien melalui Sistem Supply Chain. Kedua sistem diatas adalah fitur utama dari aplikasi Enterprise Resources Planning yang bisa menyederhanakan proses bisnis hanya melalui satu aplikasi yang saling terintegrasi. Bila Anda tertarik, silahkan unduh skema perhitungan harganya disini. Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai penjelasan PLM, simak penjelasanya di bawah ya!
Daftar Isi
Baca Juga: Pengertian ERP, Tingkatan, dan Implementasi Lengkap pada Bisnis
Dasar Product Lifecycle management (PLM)
Pada dasarnya dalam tahapan pengembangan PLM, setiap perusahaan terutama manufaktur akan mempertimbangkan beberapa faktor yang mendukung untuk menyelaraskan aktivitas yang menjadi dasar PLM. Dengan adanya penggunaan PLM, bisnis akan lebih efektif untuk menyusun rancangan serta evaluasi untuk jangka panjang. Beberapa dasar utama ini terbagi menjadi tiga antara lain:
- Adanya akses penggunaan produk keseluruhan dengan aman dan terkelola
- Memiliki integrasi terhadap definisi produk serta adanya informasi penting yang mendukung masa pakai produk
- Manajemen bisnis secara keseluruhan yang meliputi pembuatan, pengelolaan, pembagian, dan penyebarluasan melalui informasi.
Fase Pengembangan Product Lifecycle Management (PLM)
PLM menjadikan lima tahapan yang mendukung secara penuh perkembangan produk untuk jangka panjang. Lima tahapan ini meliputi penyusunan konsep dan desain, pengembangan, produksi dan peluncuran, dukungan produk dan terakhir adalah pensiun. Agar Anda lebih memahami kelima tahapan fase pengembangannya, simak penjelasan berikut ini!
Penyusunan konsep dan desain
Sebelum Anda melakukan peluncuran suatu produk sangat penting untuk memahami faktor seperti, target konsumen, produk kompetitor, dan produk dibutuhkan pasar atau tidak. Bila Anda sudah meneliti ketiga faktor itu, langkah selanjutnya adalah menyusun konsep yang tepat produk akan seperti apa saat berada di pasar. Desain produk juga menentukan kesuksesan suatu produk. Karena bila tidak menarik, konsumen mungkin tidak akan membeli dan loyal terhadap produk Anda.
Pengembangan
Tahapan kedua ini meliputi apa saja yang akan dibutuhkan dalam pengembangan produk tersebut. Setelah konsep awal sudah dibuat, Anda pasti menentukan kira-kira bagian apa saja yang harus ada evaluasi sebelum melakukan produksi dan peluncuran. Pada bagian ini, usahakan Anda harus melakukan diskusi dengan Brand Manager untuk menentukan poin utama yang harus ada pada saat produk berada di pasar. Dalam menyusun pengembangan produk, Brand Manager bisa melakukan uji coba kepada beberapa orang di perusahaan untuk menilai kira-kira apa yang masih kurang pada produk tersebut.
Produksi dan peluncuran
Padai tahap ini Anda benar-benar harus mempertimbangkan apakah produk sudah layak untuk diperkenalkan kepada khalayak umum. Jika Anda masih ragu, sebaiknya evaluasi terlebih dahulu dengan melihat data yang telah ada saat melakukan uji coba produk. Ketika produk sudah sangat siap untuk melakukan peluncuran, maka persiapkan acara yang mendukung untuk kelancaran peluncuran produknya.
Dukungan produk
Ketika produk sudah ada rilis, langkah selanjutnya yang harus Anda lakukan adalah melakukan evaluasi terhadap penjualan produk. Penilaian ini tidak bisa Anda lakukan secara manual, opsi yang tepat adalah menggunakan Sistem CRM. Melalui aplikasi ini, Anda bisa menilai bagaimana perkembangan produk. Kemudian, Anda juga bisa melakukan prospek kepada calon target pelanggan melalui analisis data pada aplikasi. Langkah keempat ini Anda harus memberikan dukungan pada kritik dan saran yang oleh konsumen Anda terkait produk.
Pensiun
Pada tahap terakhir ini adalah yang paling tidak diinginkan oleh setiap pengusaha. Hal ini karena produk akan segera berakhir karena konsumen tidak membutuhkannya lagi. Untuk itu setiap pengusaha wajib memahami bagaimana cara untuk melakukan inovasi terhadap produk agar tidak cepat untuk ke tahap ini. Penyusunan konsep ulang terhadap implementasi ide awal produk juga opsi untuk mempertahankan produk saat di pasar.
Bagaimana Cara Kerja Software PLM?
Sistem pada product life cycle management memiliki pelaksanaan pekerjaan yang harus memiliki data yang terpusat. Karena sumber informasi dari produk sangat dibutuhkan untuk menunjang aktivitasnya. Cara kerja dari sistem ini dimulai dengan sistem memberikan data penting kepada desainer serta insinyur. Pada sistem ini manajemen proyek saling menghubungkan data melalui CAD dengan bahan dan sumber data perusahaan.
Kemudian sistem ini memberi wawasan tentang sumber informasi eksternal seperti umpan balik dari para pelanggan. Selain itu, sistemnya memberikan gambaran dan analisis yang tepat tentang produk melalui data kinerja produk saat berada dilapangan. Terakhir, sistem ini akan memberikan visibilitas sumber kebenaran kepada para pemangku kepentingan bisnis melalui pengiriman umpan balik sebagai awal proses dalam pengembangan produk.
Contoh Product Lifecycle Management Bagi Bisnis
Saat ini perusahaan sudah banyak yang menggunakan implementasi dari proses PLM untuk mempermudah pelaksanaan pengembangan produk mereka. Perusahaan manufaktur adalah salah satu industri yang menggunakan sistem PLM agar bisnisnya lebih inovatif. Sebagai contoh, VACUUBRAND, perusahaan pemasok peralatan vakum untuk industri. Dahulu perusahaan ini masih menggunakan sistem lama, namun setelah menggunakan opsi PLM proses bisnisnya menjadi lebih efektif. Perusahaan ini bisa meningkatkan produk dengan signifikan. Melihat kesuksesan dari perusahaan tersebut, kini giliran Anda untuk menjadi salah satunya.
Mengapa Penerapan PLM Penting bagi Bisnis?
Penerapan PLM sangatlah penting menyederhanakan proses pengembangan bisnis Anda. Dengan bantuan sistem ini Anda akan lebih mudah untuk mendapatkan lebih cepat umpan balik dari konsumen. Selain itu, simak beberapa poin di bawah ini mengenai pentingnya penerapan PLM bagi bisnis Anda!
Kualifikasi desain yang tertinggi
Melalui implementasi teknologi informasi, sistem PLM bisa membuat integrasi tinggi seorang desainer serta insinyur dalam menyusun performa data dan umpan balik dari konsumen pada satu kendali aplikasi. Hal ini tentu akan memudahkan kedua profesi ini dalam melakukan penggabungan ide untuk kualifikasi desain yang lebih tinggi.
Meningkatkan proyek untuk pengiriman
Dengan bantuan sistem PLM, pengelolaan proyek akan membantu menyederhanakan proses fungsional alur kerja manajemen proyek Anda. Dalam konteks ini, sistem bisa membantu merancang kendali utama pada biaya pelaksanaan proyek agar lebih efektif. Bila proses pada proyek sudah memiliki kendali biaya yang terukur pasti pelaksanaan proyek untuk logistik akan menjadi lebih cepat.
Mengurangi waktu yang berlebihan saat di pasar
Sistem PLM membantu menawarkan informasi yang lebih cepat mengenai informasi fase pengembangan produk secara keseluruhan. Melalui analisis data, manager proyek untuk pengembangan produk bisa melakukan prediksi mengenai keberlangsungan produk.
Membantu untuk eliminasi banyak kesalahan
Banyaknya kesalahan dalam pengembangan produk akan membuat produk perusahaan Anda tidak bisa memiliki arah bisnis. Arah bisnis ini adalah kemampuan untuk prediksi apakah produk masih bisa bertahan atau harus tahap penarikan dari pasar. Dengan implementasi sistem PLM, Anda akan lebih optimal dalam mengendalikan identifikasi keadaan produk. Selain itu, sistemnya juga bisa lebih efisien dalam mengendalikan biaya-biaya yang tidak perlu.
Baca Juga: Minimum Viable Product (MVP) adalah Tahapan Penting dalam Pengembangan Produk
Kesimpulan
Tahapan dalam product lifecycle management penting untuk Anda kuasai agar lebih siap dalam meluncurkan suatu produk. Bila produk yang Anda luncurkan sudah sesuai dengan kebutuhan pasar tentu akan berdampak baik bagi profitabilitas perusahaan. Namun, sebaliknya bila produk yang Anda luncurkan salah atau tidak sesuai dengan kebutuhan pasar, maka akan mengakibatkan gagal dan mengurangi biaya operasional perusahaan. Hal ini tidak boleh Anda biarkan dalam jangka panjang akan mempengaruhi keberlangsungan bisnis perusahaan.
Perkembangan teknologi yang pesat membuat perusahaan pengembang perangkat lunak untuk melakukan adaptasi sistem yang bisa membantu proses PLM. Melalui implementasi proses yang ada pada sistemnya, produk perusahaan Anda akan lebih siap untuk bersaing dan mampu bertahan. Untuk itu, tunggu apalagi segera daftarkan demo gratis sistemnya. Kemudian tidak perlu menunggu lama untuk ketahui skema perhitungan harganya. Tingkatkan keuntungan dan evaluasi bisnis Anda bersama kami sekarang!