Ketika Anda menjalankan bisnis, misalnya dalam Retail Management, tentu perlu mengetahui posisi Anda dalam menjual produk apakah memiliki tingkat persaingan sempurna atau tidak. Dalam persaingan tidak sempurna, bagian yang sering kita jumpai adalah pasar oligopoli.
Dalam ilmu ekonomi dikenal beberapa jenis pasar, yaitu pasar dengan persaingan sempurna dan pasar persaingan tidak sempurna. Pasar persaingan tidak sempurna memiliki beberapa jenis, yaitu monopoli, oligopoli, dan monopolistik.
Mengetahui spektrum pasar jenis oligopoli akan membantu Anda dalam mengetahui posisi bisnis yang lebih terarah. Dengan demikian, rencana bisnis dapat mengikuti perhitungan yang relevan.
Daftar Isi
Pengertian Pasar Oligopoli
Dalam buku Ekonomi Mikro (2017) karya Sigit Sardjono, pasar oligopoli adalah keadaan di mana hanya sedikit penjual sehingga tindakan seorang produsen akan mendorong produsen lainnya.
Dengan kata lain, pada pasar persaingan tidak sempurna adalah kondisi dimana pasar didominasi oleh hanya sejumlah kecil bisnis dalam menjual satu jenis barang yang sama, tetapi dengan skala produksi atau modal yang besar.
Pandangan lainnya, menurut Alam S. dalam buku Ekonomi, pasar oligopoli adalah pasar di mana penawaran satu jenis barang dikuasai oleh beberapa perusahaan. Jumlah perusahaan pada pasar ini umumnya lebih dari dua tetapi kurang dari sepuluh.
Contoh agar Anda lebih memahami keadaan pasar jenis ini di Indonesia adalah penyedia provider. Jika Anda telaah kembali, penyedia provider di Indonesia hanya segelintir, misalnya Indosat, Telkomsel, Tri, XL, dan lainnya.
Baca juga: Hash Manufacturing Automation sebagai Solusi Terbaik untuk Pabrik Otomotif
Ciri-ciri Pasar Oligopoli
Pasar persaingan tidak sempurna memiliki karakteristik yang berbeda. Inilah yang membedakannya dari jenis pasar lainnya. Beberapa ciri pasar ini menunjukkan karakteristik berikut:
Memiliki dua produsen atau lebih
Seperti yang kami ulas sebelumnya, menurut pandangan Alam S., perusahaan yang menguasai pasar oligopoli setiap jenis barang memiliki ciri-ciri lebih dari dua produsen dan kurang dari sepuluh produsen.
Karena karakteristik ini, pasar ini disebut sebagai persaingan yang tidak sempurna, karena jumlah produsen yang menjual produk sangat sedikit. Tentu saja, ini berbeda dengan produsen teknologi yang berjumlah banyak, berakibat persaingan juga ketat.
Menjual produk yang bersifat homogen dan saling menggantikan
Karakteristik kedua pasar jenis oligopoli ini adalah bahwa beberapa bisnis menjual produk secara seragam dan dapat menggantikan satu sama lain. Misalnya produk rokok salah satu contohnya. Jika Anda telaah, bisnis rokok tentu menjual sebatang rokok.
Meski begitu, variasi dari rokok beragam dan produk saling menggantikan. Artinya ketika Anda merokok dengan merek A, maka Anda tidak perlu merek B.
Kebijakan produsen utama sebagai acuan produsen lainnya
Pada kondisi pasar persaingan tidak sempurna, kebijakan produsen utama menjadi standar bagi produsen lain (produsen cabang). Akibatnya, produsen cabang bertanggung jawab untuk menegakkan kebijakan.
Misalnya ketika perusahaan gawai terkenal seperti Samsung atau Apple menaikkan harga gawai dengan spesifikasi A, maka perusahaan di bawahnya akan menyesuaikan harga yang sama atau di bawahnya untuk terus bersaing dengan produsen teratas.
Baca Juga: Daftar 17 Software ERP Terbaik di Indonesia Yang Wajib Diketahui pada Tahun 2021
Membutuhkan strategi marketing yang baik
Sulit untuk memasuki pasar tanpa strategi pemasaran yang tepat dan matang. Strategi pemasaran dalam oligopoli harus tepat. Karena mereka khawatir bahwa konsumen akan beralih ke produk lain, sehingga promosi harus lebih agresif dan menyentuh target pasar.
Pasar yang telah ada tentu mampu bertahan terhadap bisnis yang baru masuk karena memiliki modal yang besar dan Supply Chain Management yang terancang dengan stabil. Untuk menciptakan persaingan yang baik ke dalam pasar oligopoli, gunakan Supply Chain Management Software terbaik dari HashMicro.
Adanya hambatan dalam memasuki pasar
Bagi perusahaan baru yang ingin bersaing dalam oligopoli amatlah sulit. Karena produsen yang sudah ada sebelumnya terus bersaing dengan berbagai strategi, seperti memanipulasi harga agar konsumen tidak bermigrasi.
Sementara produsen baru hampir pasti tidak akan mampu mempertahankan keberadaan ini. Memang, perusahaan dapat menawarkan harga rendah, tetapi sebagai usaha baru, tidak diragukan lagi berisiko. Karena manfaatnya tidak signifikan.
Harga barang di pasar relatif sama
Harga pasar barang relatif sama antara perusahaan. Bahkan jika ada perbedaan, itu tidak signifikan. Misalnya, harga gawai merek Oppo untuk spesifikasi A tidak memiliki perbedaan harga jauh dengan Vivo yang memiliki spesifikasi A.
Penyebabnya adalah penentuan kebijakan naik turunnya harga oleh produsen utama. Sehingga produsen yang di bawahnya akan menyesuaikan dengan harga-harga tersebut. Karena jumlah produsennya tidak terlalu banyak, tentu selisih harga yang muncul di pasaran juga tidak terlalu besar.
Contoh Pasar Oligopoli
Setelah Anda memahami pengertian dan ciri-ciri oligopoli lengkap dengan contohnya, mungkin Anda sudah mengerti beberapa pasar jenis ini yang ada di sekitar Anda.
Maka berikut ini merupakan contoh lainnya terkait oligopoli yang ada di Indonesia, antara lain:
- Industri kendaraan bermotor;
- Industri semen;
- Maskapai penerbangan;
- Perusahaan rokok;
- Transportasi online;
- Penyedia jaringan internet;
- Pabrikan elektronik;
- Pabrikan gawai;
- Produsen mie instan;
- Penyedia provider telekomunikasi.
Beberapa Jenis Pasar Oligopoli
Pasar jenis oligopoli terbagi lagi menjadi beberapa bagian. Berikut ini jenis-jenis dalam oligopoli:
Pasar oligopoli murni (homogen)
Jenis barang pada pasar ini memiliki satu varietas tetapi dengan banyak varian. Selain itu, perbedaan harga dengan merek lain tidak signifikan.
Pasar oligopoli terdiferensiasi
Jenis pasar yang satu ini hanya menjual satu macam barang, namun harga yang beberapa merek tawarkan tidak sesuai dengan produsen yang lain. Misalnya, harga smartphone di produsen X lebih mahal dibandingkan harga di produsen Z dengan tipe barang yang sama.
Pasar oligopoli non kolusi
Jenis pasar non kolusi adalah kondisi saat ada produsen yang memainkan harga, maka harus melihat perkembangan dari produsen lain yang menjadi kompetitor terlebih dahulu. Tujuannya adalah untuk tetap bisa mengembangkan usaha tersebut dan produsen lain tidak bisa mengikuti.
Pasar oligopoli kolusi
Jenis pasar kolusi ini melibatkan seluruh produsen untuk bisa saling bekerja sama. Misalnya, saat akan menaikkan harga produk maka semua produsen akan menaikkan harga tersebut atau akan membiarkannya harganya standar.
Baca Juga: Apa Itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda?
Kelebihan dan Kelemahan Pasar Oligopoli
Setiap macam pasar memiliki baik dan buruknya. Untuk oligopoli, berikut adalah kelebihan dan kelemahan yang dapat Anda pahami:
Kelebihan
- Para pembeli mendapatkan kebebasan dan keleluasaan dalam memilih produk;
- Sering melakukan penelitian dan pengembangan produk;
- Penerapan teknologi yang berpadu dengan inovasi tiap produsen akan menghasilkan sesuatu hal yang baru;
- Selalu memperhatikan efisiensi dalam produksi;
- Selalu market-oriented, yaitu memprioritaskan kepuasan konsumen.
Kelemahan
- Memungkinkan terdapat keuntungan yang terlalu besar;
- Adanya eksploitasi terhadap konsumen dan pemilik faktor produksi;
- Memungkinkan terjadinya inflasi;
- Rentan terhadap persaingan yang tidak sehat untuk mendapatkan pelanggan.
Kesimpulan
Karakter dari jenis pasar oligopoli memang unik karena memiliki market yang sangat luas, tetapi ketersediaan produsen yang sedikit sehingga menjadi penyebab pasar dengan persaingan yang tidak sempurna. Untuk memasuki pasar ini bagi bisnis merupakan hal yang sulit, khususnya bisnis yang merintis dari awal.
Bukan tidak mungkin untuk melakukan penetrasi ke pasar ini bagi sebuah bisnis. Tetapi, untuk dapat bersaing dengan merek-merek besar, Anda perlu visi dan strategi yang terstruktur.
Untuk mempermudah seluruh aktivitas bisnis, investasikan bisnis Anda pada Software ERP terbaik dari HashMicro. Dengan dukungan software manajemen bisnis tercanggih, otomatiskan berbagai aspek bisnis dan buat keputusan yang lebih akurat.
Sistem berbasis cloud kami telah digunakan ratusan perusahaan besar di Indonesia dan Singapura seperti UOB, Danone, TransCorp, Yokohama, dan lainnya.