BerandaProductsHRMPerbedaan Unicorn, Decacorn dan Hectocorn Start-Up

Perbedaan Unicorn, Decacorn dan Hectocorn Start-Up

Tidak lama ini,kalimat startup unicorn sedang ramai diperbincangkan oleh banyak pebisnis. Eksistensi berbagai startup yang muncul saat ini telah memberikan dampak yang signifikan terhadap perkembangan finansial di Indonesia. Berkembangnya berbagai perusahaan startup unicorn di indonesia seperti gojek, tokopedia, traveloka dan lainnya berawal dari sebuah perusahaan rintisan yang belum memiliki modal banyak. Dalam mengelola startup, Anda tentu ingin memiliki karyawan dengan performa terbaik. Untuk meningkatkan kualitas karyawan, penggunaan sistem manajemen kompetensi dapat Anda manfaatkan untuk meningkatkan keterampilan staf, mengembangkan potensi karyawan, perencanaan SDM yang efisien serta mengukur performa setiap karyawan dengan cepat dan akurat. Mudahkan berbagai pengelolaan administrasi karyawan dengan menggunakan software HRM dari HashMicro. Optimalkan segala proses dan kegiatan pengelolaan data administrasi karyawa perusahaan Anda dengan mudah dan efisien dalam sebuah software HRM terlengkap.

Download Skema Harga Software HRM

Download Sekarang

Startup adalah perusahaan rintisan yang sedang dalam masa pengembangan untuk menjual produk atau jasa sesuai dengan permintaan. Perusahaan startup biasanya memiliki pembiayaan yang besar dengan pendapatan yang terbatas. Sehingga, biasanya mereka mencari modal dari berbagai sumber seperti dana pribadi, dana keluarga, pinjaman usaha, inkubator atau akselerator, angel investor dan venture capital. Dalam memaksimalkan keuntungannya, penting bagi Anda untuk menemukan pasar yang tepat dengan bisnis Anda. Penggunaan software Customer Relationship Management (CRM) tentu dapat membantu Anda untuk mengidentifikasi prospek potensial serta mengelola data prospek. Unduh skema perhitungan harga software CRM untuk mengetahui besar pengeluarannya.

Baca juga: Inilah 7 Startup Indonesia yang Berhasil Go International!

Untuk mengetahui lebih lanjut mengenai startup dan perbedaan setiap valuasinya seperti startup unicorn, startup decacorn dan startup hectocorn, Anda dapat menyimak artikel berikut ini.

Unicorn Startup

Perbedaan Startup dan Perusahaan Konvensional

Perbedaan Perusahaan Startup dan Perusahaan Konvensional
sumber: Canva.com

Pada dasarnya perbedaan utama antara startup dan perusahaan konvensional adalah ketika berhasil mendatangkan profit. Berbeda dengan perusahaan konvensional, biasanya startup masih mencari pola bisnis dan pasarnya. Sehingga, seringkali keuntungan yang di dapat oleh startup akan digunakan untuk mengembangkan bisnisnya. Berikut ini adalah beberapa perbedaan utama antara startup dan perusahaan konvensional:

1. Struktur Organisasi

Perbedaan pertama antara startup dan perusahaan konvensional adalah pembuatan struktur organisasi perusahaan. Startup sebagai perusahaan rintisan biasanya tidak terlalu banyak melibatkan investor dalam struktur organisasinya. Berbeda dengan perusahaan konvensional yang melibatkan pihak investor dalam proses manajemen dan ikut turut menentukan arah bisnis perusahaan.

2. Tujuan Keuntungan

Perusahaan konvensional yang lazimnya berdiri untuk mendapatkan keuntungan secepatnya, memiliki tujuan untuk berfokus pada cara mendapatkan profit secara langsung. Berbanding terbalik, startup sebagai perusahaan rintisan yang sedang berkembang cenderung akan terus mencari model bisnis yang paling tepat. Oleh sebab itu, tidak kadang perusahaan startup akan membakar uang di periode awal hingga menemukan metode bisnis yang tepat.

Baca juga: Apa itu Start Up? Ini Perbedaannya dengan Perusahaan Konvensional!

3. Ritme Kerja

Perbedaan utama yang menjadi sorotan antara perusahaan konvensional dan startup adalah masalah ritme kerja. Biasanya pada perusahaan konvensional, setiap karyawan dan orang yang terlibat telah memiliki acuan. Sehingga dalam menjalankan tugasnya, setiap karyawan memiliki tugasnya masing-masing. Sedangkan pada perusahaan startup, acuan tersebut belum terbentuk karena masih merintis dan mencari model bisnis yang tepat. Kadang kali seorang karyawan startup akan mengerjakan beberapa pekerjaan yang akan di luar tugas pokoknya.

4. Pendanaan

Berdasarkan pendanaannya, perusahaan konvensional akan menerima sumber dananya dari satu atau sekelompok orang yang akan diolah menjadi sumber dana untuk perusahaan. Berbeda dengan perusahaan konvensional, biasanya startup mendapatkan sumber dananya dari founder yang mengeluarkan modal awal dan selanjutnya akan mencari investor untuk sumber pendanaan lanjutannya.

Perbedaan Jenis Valuasi Startup

Perbedaan valuasi Startup (Unicorn, Hectocorn, Decacorn)
sumber; canva.com

Seiring bertambahnya perusahaan startup di dunia, ternyata perusahaan startup dapat dibedakan berdasarkan nilai valuasinya. Berbagai startup telah mendapatkan gelar berdasarkan nilai valuasinya seperti unicorn hingga decacorn. Berikut ini adalah perbedaan mendasar antara unicorn, decacorn dan hectocorn:

1. Unicorn

Berdasarkan valuasinya, perusahaan startup ini memiliki nilai lebih dari 1 miliar US Dolar atau 140 Triliun Rupiah. Angka valuasi perusahaan yang mendapatkan gelar unicorn berdasarkan pada investor dan perkembangan jangka panjang dari permodalan venturanya. Tak lama ini, beberapa perusahaan startup di Indonesia telah mendapatkan gelar unicorn seperti Traveloka, Ekspedisi J&T dan yang masih hangat adalah perusahaan F&B Kopi Kenangan.

2. Decacorn

Penentuan sebuah perusahaan startup dapat disebut decacorn adalah dengan memiliki valuasi senilai 10 miliar dollar AS atau sekitar 140 triliun rupiah. Apabila dibandingkan dengan startup unicorn, perusahaan yang berada pada level decacorn memiliki nilai valuasi 10 kali lipat lebih banyak. Di Indonesia sendiri, Gojek telah berhasil menjadi perusahaan startup pertama yang mendapatkan gelar decacorn kemudian menggandakan nilai valuasinya pada tahun 2021 setelah merger dengan tokopedia.

Baca juga: Software Marketing Automation HashMicro Solusi Sukses Bisnis Startup Anda

3. Hectocorn

Lebih tinggi lagi, hectocorn menjadi tingkatan tertinggi berdasarkan nilai valuasinya. Untuk mencapai tahapan ini, perusahaan startup harus mencapai nilai valuasi sebesar 100 miliar dolar AS atau sekitar 1.410 triliun. Pada tahapan ini, banyak perusahaan teknologi asal amerika yang menempatinya yaitu Google, Facebook, Apple dan Microsoft. 

Resiko Pendirian Startup

fenomena Bubble burst pada startup
sumber: canva.com

Belakangan ini, telah banyak informasi mengenai PHK massal yang dilakukan oleh perusahaan startup. PHK massal ini diduga karena terjadinya bubble burst pada perusahaan startup yang menimbulkan keresahan di antara para karyawan startup. Melansir Investopedia, fenomena bubble burst terjadi karena inflasi yang tinggi dan menurunnya nilai pasar secara drastis sehingga menimbulkan sebuah siklus pertumbuhan ekonomi yang fluktuatif. Hal tersebut terjadi ibarat seperti meletusnya ledakan gelembung.

Baca juga: 6 Tips bagi Perusahaan untuk Mencegah PHK Massal

Berbagai penyebab mengapa sebuah perusahaan startup mengalami bubble burst. Mulai dari biaya promosi yang terlalu besar dan tidak sebanding dengan pemasukannya, menawarkan gaji yang fantastis untuk karyawannya, hingga, membengkaknya pengeluaran perusahaan karena tidak optimal. Untuk mencegahnya, berbagai cara dapat Anda lakukan, seperti:

  1. Melakukan efisiensi biaya produksi;
  2. Mengoptimalkan pengelolaan administrasi karyawan;
  3. Memaksimalkan seluruh fasilitas dan tunjangan karyawan;
  4. Sesuaikan pemberian gaji dengan kemampuan perusahaan;
  5. Mengatur kembali prioritas penggunaan PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) sesuai kebutuhan.

Selain itu, dengan menggunakan software HRM terbaik dari HashMicro, Anda dapat memaksimalkan seluruh administrasi dan penggajian karyawan agar berjalan secara optimal dan otomatis. Hindari kewalahan untuk mengurus administrasi karyawan dan menggaji karyawan secara manual. Singkatnya, penggunaan software HRM terbaik dari HashMicro dapat memudahkan seluruh tugas HR untuk pengelolaan karyawan yang lebih baik.

Download Skema Harga Software HRM

Download Sekarang

Kesimpulan

Ramainya perbincangan mengenai perusahaan startup belakangan ini karena terjadinya PHK massal, tentu telah memberikan stigma negatif terhadap perusahaan startup yang baru saja merintis bisnisnya. Faktanya, dengan hadirnya berbagai macam perusahaan startup di Indonesia justru memberikan dampak positif terhadap perkembangan finansial Indonesia. Telah banyak perusahaan startup Indonesia telah memiliki nilai valuasi hingga triliunan rupiah dan menggaet gelar startup unicorn dan decacorn. 

software hrm

Bagi Anda yang baru saja merintis perusahaan janganlah cemas karena isu-isu yang telah beredar. Berbagai cara dapat Anda lakukan untuk memaksimalkan produktivitas dan profitabilitas perusahaan startup. Seperti, melakukan promosi dengan efektif agar sesuai budget perusahaan Anda. Penggunaan sistem CRM terpadu dari HashMicro tentu dapat memaksimalkan manajemen prospek perusahaan Anda. Dapatkan kemudahan dalam mengidentifikasi prospek potensial dan pengelolaan data prospek sehingga dapat meningkatkan penjualan perusahaan Anda. Optimalkan pemantauan prospek untuk memudahkan Anda menyusun strategi promosi terbaik untuk menarik pelanggan dalam sebuah sistem CRM terbaik dari HashMicro. Untuk mengetahui besar pengeluarannya, Anda dapat mengunduh skema perhitungan harga sistem CRM terlebih dahulu! Dapatkan demo gratis untuk merasakan manfaatnya!

 

Tertarik Mendapatkan Tips Cerdas Untuk Meningkatkan Efisiensi Bisnis Anda?

Jessica Wijaya
Jessica Wijayahttps://www.hashmicro.com/id/
Content writer with a passion for business, technology and innovation. Always writing with the goal of creating thought provoking contents that are helpful for the masses.
spot_img
spot_img

Highlight

Artikel Populer

Nadia

Nadia
Balasan dalam 1 menit

Nadia
Ingin Demo Gratis?

Hubungi kami via WhatsApp, dan sampaikan kebutuhan perusahaan Anda dengan tim ahli kami
6281222846776
×
Hubungi Tim Sales