Pada era serba teknologi ini, Anda pasti tidak luput dari penggunaan media sosial dalam setiap aktivitas sehari-hari. Bahkan dalam bermain sosial media, mungkin Anda tidak jarang menemukan istilah buzzer. Namun, apakah itu buzzer? Untuk sebagian besar dari Anda mungkin masih awam dengan istilah ini, tapi sadarkah Anda sebenarnya buzzer ini selalu hadir pada setiap ada isu-isu yang viral dan trending di internet.
Istilah tersebut lahir berawal dari salah satu strategi marketing yaitu buzzing, lalu berubah menjadi salah satu strategi untuk mendongkrak popularitas dan elektabilitas dari suatu tokoh atau partai politik. Awalnya istilah ini banyak orang anggap sebagai suatu jasa yang memiliki kaitan dengan isu-isu politik tertentu dan bermaanfaat bagi kampanye pada media sosial oleh tokoh-tokoh atau kelompok politik untuk memenangkan kontestan politik. Bahkan tidak jarang untuk menjatuhkan lawan politik.
Seiring berjalannya waktu, penggunaan dari buzzer ini sendiri tak hanya sebagai alat untuk memobilitasi pendapat publik dalam ranah politik, namun juga dalam ranah promosi atau seputar sistem penjualan yang berfungsi untuk meminimalkan proses manual yang membuang waktu dan fokus pada peningkatan konversi penjualan. Lalu bila kita telisik lebih jauh, profesi sebagai seorang buzzer merupakan salah satu profesi yang berpenghasilan tinggi. Ingin mengetahui lebih dalam? Simak artikel ini lebih lanjut!
Baca juga: 9 Rekomendasi Tools CRM Terbaik, Tingkatkan Loyalitas Bisnis Anda
Daftar Isi
Apa Itu Buzzer?
Arti buzzer secara harfiah adalah sebuah lonceng. Lonceng sebagai penanda bagi orang-orang agar berkumpul dengan tujuan untuk melakukan sesuatu atau dapat singkatnya berarti sebuah tanda khusus akan suatu kejadian. Namun, era teknologi dan digital ini, istilahnya bergeser ke ranah media sosial.
Pada media sosial, buzzer memiliki fungsi sebagai individu atau organisasi yang bertindak sebagai lonceng bagi orang-orang di sekitarnya. Mereka memberikan informasi mengenai isu-isu terhangat kali ini dari sudut pandang pribadi mereka. Biasanya, buzzer ini memiliki followers alami yang aktif dan siap sedia mendukung pendapat dan review dari buzzer ini.
Pengikut alami yang aktif ini merupakan pengikut yang memiliki loyalitas tinggi. Artinya, seorang buzzer memiliki kemampuan untuk menarik minat audiens untuk mendukung dan mencari tahu lebih dalam mengenai suatu isu dan produk. Maka dari itu, bila kita melihat dari sisi komunikasi bisnis, profesi buzzer dapat dijadikan ladang mata pencaharian bagi kaum milenial sekarang. Sebelum itu, mari simak tantangan serta skills yang harus profesi ini miliki.
Apakah Manfaat Buzzer bagi Bisnis?
Seperti yang sudah kami jelaskan mengenai pentingnya seorang buzzer untuk memiliki enam keterampilan tadi. Hal tersebut ada kaitannya dengan profesi buzzer untuk kepentingan bisnis. Bila pekerjaan yang dilakukan buzzer merupakan jasa untuk memberikan ulasan dan rekomendasi terhadap audiens yang sudah dimilikinya.
Setelah menerima informasi daripada buzzer, audiens tersebut pun berpotensi besar menjadi konsumen. Informasi yang audiens terima bisa melalui vidio ulasan di kanal Youtube, narasi teks di blog, foto maupun caption berisi ulasan di Instagram. Setelah audiens menerima informasi tersebut, maka buzzer akan memberikan rekomendasi beserta kode referal untuk mendapatkan promo khusus pada saat pembelian produk tersebut.
Pada tahap inilah proses bisnis terjadi. Ketika seorang pembeli membeli produk atau jasa menggunakan kode referal atau kode promo dari mereka pengulas akan memperoleh komisi. Namun, profesi ini termasuk dalam kategori freelancer karena tidak selalu menerima besaran gaji yang sama pada setiap proyek yang dikerjakannya.
Baca juga: Mark Up: Strategi Meningkatkan Keuntungan Bisnis Anda!
Skill yang Wajib Seorang Buzzer Miliki Adalah
Menjadi seorang buzzer yang memiliki banyak peminat dan dicari oleh para pelaku usaha maupun pemangku kepentingan haruslah memiliki banyak kemampuan pada banyak bidang. Tidak hanya harus mampu mengolah kata, namun ada beberapa kemampuan lain yang harus buzzer miliki. Simal ulasan 6 kemampuan wajib bagi profesi ini khususnya untuk bidang bisnis di bawah ini:
Menganalisa produk dari sudut pandang lain
Yang pertama ialah, seorang seseorang dengan profesi ini harus dapat menganalisa sesuatu secara tajam dari sudut pandang yang berbeda. Analisa dari buzzer akan suatu produk dan jasa biasanya dijadikan acuan oleh para pengikut setianya. Buzzer tentu akan memperhatikan detail-detail penting dari setiap produk dan jasa yang diulasnya.
Biasanya, seorang buzzer memiliki kecenderungan atau spesialisasi terhadap topik dan produk tertentu. Sebagai contoh Ridwan Hanif Rahmadi yang lebih terkenal sebagai AutonetMagz.
Ridwan memiliki spesialisasi untuk mengulas mobil terbaru dan melakukan test drive, perbandingan, dan review terhadap otomotif pada kanal Youtube-nya. Selain melalui Youtube, ia juga memiliki Instagram untuk menjangkau audiens di ekosistem Instagram.
Baca juga: Endorse Dapat Meningkatkan Penjualan Bisnis Anda Secara Drastis!
Menguasai copywriting
Kemampuan lain yang harus orang-orang dengan profesi ini miliki adalah copywriting. Copywriting adalah kemampuan untuk menghasilkan narasi yang berisi ulasan agar audiens tertarik membeli dan menggunakan produk atau jasa yang ditawarkan. Keahlian ini layaknya kemampuan untuk memasarkan produk secara langsung dengan memberikan ulasan dan serta testimoni yang nyata.
Bila umumnya copy bersifat soft dan hard selling, khusus buzzer wajib menggunakan copywriting bersifat soft selling. Hal ini dikarenakan para followers dan khayalak lebih menyukai ulasan produk yang akan dirilis dari para buzzer daripada langsung membeli produk tersebut.
Public speaking
Selanjutnya, tidak lengkap bila seorang buzzer tidak memiliki kemampuan yang baik dalam public speaking. Artinya, seseorang yang berprofesi sebagai buzzer bila tidak memiliki kemampuan berbicara di depan umum tentu akan menjadi hambatan dalam menyampaikan hasil analisa, review, perbandingan, dan rekomendasi akan kelebihan dan kekurangan sebuah produk maupun jasa.
Tidak hanya soal bermain kata-kata, namun juga kemampuan untuk mengolah intonasi dan bahasa tubuh yang meyakinkan bagi para audiens. Kemampuan public speaking pun juga penting untuk mempermudah orang awam untuk lebih mengerti dan mengenal produk supaya lebih tertarik mengetahui produk atau jasa tersebut.
Baca juga: Menyimak Perbedaan Freelancer dan Pengangguran
Desain grafis
Kemampuan satu ini penting untuk mengisi kolom-kolom website, feed Instagram dan postingan Facebook serta Twitter agar lebih menarik untuk ditelusuri lebih dalam. Biasanya kemampuan desain grafis ini dapat Anda perlukan untuk menonjolkan fitur-fitur dari sebuah produk maupun jasa.
Penggunaan aplikasi editing grafis seperti CorelDraw, Photoshop, Photoscape, Canva, dan aplikasi editing grafis lainnya. Aplikasi ini tergunakan untuk membantu audiens yang kurang suka dan berminat pada ulasan dalam bentuk narasi teks maupun audio visual dalam video.
Video editing
Bagi profesi buzzer, menyampaikan sebuah pesan mengenai informasi produk dan jasa akan jauh lebih mudah menggunakan vidio. Tentu saja karena media vido lebih mengedepankan audio visualnya, menjadikan para audiens lebih memilih vidio alternatif ini.
Hal tersebut merupakan salah satu cara buzzer untuk memanjakan audiens. Biasanya dengan cara menampilkan bentuk fisik produk beserta fiturnya secara detail, dekat, dan jelas sehingga audiens seperti melihat langsung produk tersebut.
Baca juga: Ingin Membuka Pop-Up Shop? Simak 8 Tips Berikut Ini!
Tantangan Menjadi Seorang Buzzer
Walaupun menjadi salah satu profesi yang berpenghasilan tinggi, pekerjaan ini ternyata tidak mudah. Jika Anda memilih profesi ini, maka Anda harus memiliki keterampilan dalam mengolah kata serta mencari sudut pandang yang lain. Anda harus memastikan bila saat mempromosikan produk, Anda tidak boleh terlihat secara terang-terangan atau hard selling. Sama halnya ketika sedang memberikan informasi.
Buzzer memberikan informasi dengan tenang dan penuh data agar pengikut dapat mengerti serta tidak merasa bingung dengan apa yang disampaikan. Ketika mereka tidak memberikan informasi yang detail dan lengkap, tentunya followers akan kebingungan dan pesan yang akan perusahaan sampaikan tidak tersampaikan. Selain bagian di atas, buzzer harus mampu melihat sesuatu dari sudut pandang lain. Tidak jarang mereka harus mengulas atau membicarakan suatu produk atau isu yang sama berkali-kali.
Agar pengikut atau followers tidak bosan, merubah opini mengenai topik yang mereka bahas akan membuat pengikut kembali bersemangat. Mereka juga harus mampu membaca data statistik karena profesi ini ternilai dari bagaimana status setiap postingannya.
Kinerja mereka bergantung kepada hasil dara analytic pada media sosial. Berapa banyak engagement sebuah postingan? Berapa banyak orang yang berkunjung ke halaman sosial media promosi? Semua data analisa tersebut harus bisa diolah sehingga buzzer tidak mengalami kegagalan ketika melakukan promosi.
Buzzer dapat terlibat dalam begitu banyak proyek atau kampanye, Sistem Manajemen Proyek menyediakan platform komunikasi tanpa batas yang membantu Anda mendistribusikan tugas secara efektif, menyelesaikan proyek tepat waktu, dan mengalokasikan sumber daya.
Baca juga: 7 Tips Sukses Membangun Bisnis Kosmetik & Kecantikan
Kesimpulan
Berikutnya dapat kami simpulkan bahwa buzzer merupakan orang atau sekumpulan orang yang mendapatkan bayaran atas jasanya dalam untuk mempromosikan, mengkampanyekan serta menyuarakan sesuatu. Pada dasarnya, para pemangku usaha membayar dan menggunakan jasa mereka sebagai sarana pemasaran atau iklan, sebagai strategi bisnis untuk mengiklankan produk.
Maka dari itu, sebagai pemilik profesi layaknya influencer ini memerlukan pengaturan keuangan yang baik. Agar memudahkan pengaturan keuangan, Sistem Akuntansi terbaik untuk enterprise di Indonesia dari HashMicro adalah solusinya. Dengan menggunakan software akuntansi ini, akan membantu Anda melakukan berbagai proses akuntansi, mulai dari laporan kas hingga laporan keuangan secara lebih mudah. Program akuntansi ini juga dapat memudahkan Anda dalam melakukan berbagai proses akuntansi yang kompleks seperti financial dashboard, budget management, cash flow forecasting, dan lainnya.
Lalu, tunggu apa lagi? Klik disini untuk daftar demo gratis sekarang!
