Ketika menyusun biaya produksi, terdapat beberapa komponen biaya yang penting. Komponen biaya tersebut yaitu biaya variabel dan biaya tetap. Kedua komponen biaya ini menjadi hal penting dalam penyusunan perencanaan biaya produksi karena keduanya akan mempengaruhi biaya produksi serta keuntungan dari perusahaan. Artikel ini akan memberikan informasi bagi para pembaca mengenai biaya variabel dan biaya tetap dalam perhitungan biaya produksi.
Menghitung variable cost dan tetap tentu akan membutuhkan waktu yang lama. Namun, terdapat cara mudah untuk menghitung dua komponen biaya tersebut. Cara tersebut adalah menggunakan Sistem Akuntansi dari HashMicro. Sistem ini akan menghitung kedua komponen biaya secara otomatis sehingga memberikan kemudahan pada akuntan. Selain itu, sistem ini juga akan memberikan laporan keuangan secara real-time dan akurat.
Daftar Isi
Definisi dari Biaya Variabel

Biaya variabel atau variable cost adalah biaya perusahaan yang dapat berubah mengikuti aktivitas produksi bisnis. Dengan kata lain, variable cost dapat mengalami kenaikan ataupun penurunan tergantung pada volume produksi perusahaan. Ketika produksi yang perusahaan lakukan meningkat, maka variable cost akan naik. Sementara jika produksi yang perusahaan lakukan mengalami penurunan, maka variable cost akan turun.
Baca juga: 17 Software ERP Terbaik di Indonesia yang Wajib Anda Ketahui pada Tahun 2021
Fungsi dari Biaya Variabel
Sebagai salah satu komponen biaya yang penting dalam perhitungan biaya produksi, variable cost tentunya memiliki beberapa fungsi. Berikut ini merupakan beberapa fungsinya:
Membantu perusahaan dalam pengambilan keputusan jangka pendek
Dengan adanya biaya variabel, suatu perusahaan akan dapat mengambil keputusan dalam jangka waktu pendek. Jika suatu perusahaan mendapatkan pesanan produksi yang harus segera diproses. Perusahaan tersebut dapat melakukan perhitungan biaya produksi dan harga pesanan dengan variable cost.
Mempermudah perusahaan dalam pengendalian biaya variabel
Suatu perusahaan dengan adanya variable cost dapat memisahkannya dengan biaya tetap dari laporan keuangan perusahaan. Sehingga perusahaan tersebut dapat fokus pada perilaku biaya tetap. Hal ini akan semakin mudah dengan menggunakan Sistem Akuntansi yang terintegrasi.
Menetapkan penilaian biaya variabel
Dengan adanya biaya variabel maka suatu perusahaan dapat melakukan dan menetapkan penilaian atas efektivitas produksi barang yang sedang berlangsung. Tidak hanya itu, suatu perusahaan dapat melakukan pertanggungjawaban pada departemen lain dalam perusahaan.
Mempermudah perusahaan dalam menentukan laba jangka pendek
Dalam hal ini, informasi biaya yang telah dipisahkan berdasarkan perubahan serta perilaku volume produksi dapat mempermudah perusahaan dalam menentukan laba jangka pendek. Sehingga perusahaan tersebut juga akan mendapatkan informasi yang dapat digunakan untuk mengambil keputusan dalam jangka waktu pendek.
Contoh Biaya Variabel
Banyaknya fungsi dari variable cost menjadikan adanya beberapa komponen perusahaan yang termasuk ke dalam variable cost. Berikut ini merupakan contoh variable cost yang digunakan oleh perusahaan dalam menentukan biaya produksinya:
Bahan langsung
Bahan ini berkaitan dengan proses produksi secara langsung. Seringkali kita mengenal bahan ini sebagai bahan baku. Jumlah produk yang telah perusahaan produksi dapat mempengaruhi bahan langsung ini.
Komisi
Karena biaya ini bergantung kepada jumlah produksi dan penjualan, komisi akan dapat dihitung dari setiap penjualan produk yang berhasil dengan jumlah tertentu.
Pemenuhan kebutuhan alat produksi dengan biaya variabel
Tentunya produksi suatu barang oleh perusahaan memerlukan alat-alat produksi yang memadai. Sehingga proses produksi dapat berlangsung dengan lancar. Adapun contoh dari alat produksi ini seperti listrik untuk mesin dan oli untuk mesin produksi yang diatur dalam Sistem Procurement.
Upah lembur tenaga kerja
Dalam hal ini, jumlah waktu yang tenaga kerja habiskan untuk bekerja lembur akan terhitung sebagai variable cost.
Baca juga: Perbedaan Warehouse Management System dan Supply Chain Management
Definisi dari Biaya Tetap
Biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran bisnis yang tidak tergantung pada aktivitas produksi perusahaan. Dengan kata lain, biaya tetap merupakan biaya yang tidak akan berubah meskipun terjadi peningkatan atau penurunan produksi perusahaan. Biaya yang tergolong sebagai biaya tetap harus selalu perusahaan bayarkan meskipun perusahaan sedang tidak menghasilkan barang atau jasa apapun.
Fungsi dari Biaya Tetap
Fixed cost memiliki berbagai fungsi bagi perusahaan. Perusahaan akan mudah dalam menentukan total biaya bersama dengan biaya variabel. Dengan biaya tetap, perusahaan juga akan dapat mengetahui apakah mereka telah balik modal atau belum. Tidak hanya itu, fixed cost juga akan mempermudah perusahaan dalam menentukan perolehan laba dalam jangka waktu yang lebih panjang daripada biaya variabel.
Contoh Biaya Tetap
Setelah mengetahui dan memahami definisi dari definisi dan fungsi biaya tetap, berikut ini merupakan beberapa contoh biaya yang termasuk ke dalam biaya tetap:
Beban bunga
Dalam mendukung kelancaran proses produksi dan operasional perusahaan, biasanya perusahaan melakukan pinjaman yang dibebankan bunga. Bersamaan dengan pembayaran utang, biaya beban bunga harus perusahaan bayar secara teratur hingga lunas.
Asuransi
Tentunya perusahaan akan mengasuransikan perusahaannya dalam menghadapi segala kemungkinan risiko atas kegiatan operasionalnya. Untuk itu perusahaan akan membayar secara rutin setiap bulan premi asuransinya.
Utilitas
Dalam hal ini, utilitas meliputi tagihan listrik, tagihan telepon, tagihan air, dan berbagai tagihan lainnya. Biaya ini merupakan biaya yang perusahaan haru bayar meskipun perusahaan sedang tidak melakukan produksi barang atau jasa.
Biaya sewa
Perusahaan akan menyewa sebuah tempat sebagai tempat operasionalnya. Tentu untuk menyewa sebuah tempat sebagai tempat operasional membutuhkan biaya. Biaya ini termasuk ke dalam biaya tetap karena jumlah nilainya yang tetap.
Biaya penyusutan
Alat produksi akan mengalami penyusutan nilai karena fungsinya pun mengalami penyusutan seiring berjalannya waktu. Biasanya alat produksi hanya dapat bertahan dalam waktu beberapa tahun. Setelah itu alat produksi akan perusahaan perbaharui.
Perbedaan biaya variabel dan biaya tetap
Meskipun keduanya merupakan komponen penting dalam perhitungan biaya produksi perusahaan, kedua komponen ini berbeda. Secara pengertian, biaya tetap atau fixed cost adalah biaya atau pengeluaran yang tidak tergantung pada kegiatan produksi perusahaan. Sementara itu biaya variabel atau variable cost adalah biaya atau pengeluaran yang bergantung kepada kegiatan produksi perusahaan.
Kemudian apabila ditinjau dari waktu terjadinya, biaya tetap ini adalah pasti terjadi terlepas dari adanya unit yang diproduksi atau tidak. Sementara untuk biaya variabel terjadi hanya saat unit diproduksi. Lalu jika ditinjau dari biaya satuan, biaya tetap akan merubah harga satuan unit. Dalam hal ini jika produksi unit meningkat, biaya tetap per-unit akan menurun, begitupun sebaliknya. Sementara untuk biaya variabel tetap sama dalam produksi per-unitnya.
Baca juga: Apa itu ERP Software dan Apa Kegunaannya bagi Bisnis Anda?
Kesimpulan
Sebagai komponen yang penting dalam perhitungan biaya produksi perusahaan, biaya variabel dan biaya tetap akan menentukan biaya produksi serta keuntungan dari perusahaan. Biaya variabel dan biaya tetap merupakan dua komponen yang berbeda, meskipun keduanya merupakan komponen penting dalam perumusan biaya produksi perusahaan. Perbedaan antara keduanya dapat terlihat melalui pengertian, waktu terjadinya, serta biaya satuan.
Anda dapat mengoptimalkan perhitungan biaya produksi perusahaan dengan mudah menggunakan Sistem Akuntansi dari HashMicro. Sistem Akuntansi ini didukung oleh fitur-fitur terbaik dan terintegrasi dengan modul ERP pilihan seperti Sistem Manajemen Inventaris dan Sistem Pembelian. Segera hubungi kami untuk mendapatkan penawaran terbaik dan demo gratis!