Perusahaan harus tahu betul berapa biaya pengeluaran dalam suatu siklus produksi tertentu dan penting untuk perencanaan harga dan produksi. Penurunan atau peningkatan dari total biaya yang dibayarkan karena ada penambahan atau pengurangan satu unit produk tambahan. Sistem akuntansi dapat membantu perhitungan biaya marjinal, terutama memantau faktor-faktor yang mempengaruhinya.
Pentingnya biaya marjinal
Tujuan dari analisa biaya marjinal adalah menentukan pada titik mana perusahaan dapat mencapai skala ekonomi, yang merupakan keuntungan perolehan biaya ketika produksi menjadi efisien. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan sistem operasional secara keseluruhan. Untuk mengkalkulasikannya, tentukan biaya tetap dan variabel Anda.
Jenis komponen
Data mengenai jenis biaya yang terkait dengan produksi, contohnya biaya tetap dan biaya variabel sangat penting. Biaya tetap tidak berubah seiring dengan peningkatan produksi sementara biaya variabel berada pada kondisi sebaliknya. Biaya variabel tergantung pada hasil produksi dan merupakan jumlah konstan per unit produksi. Ketika volume produksi dan output meningkat, biaya variabel juga akan meningkat. Contoh biaya variabel adalah komisi penjualan serta biaya tenaga kerja langsung dan bahan baku.
Sedangkan biaya tetap adalah biaya yang konstan terlepas dari keluaran produksinya dan tidak bergantung pada output. Contohnya adalah biaya sewa, gaji karyawan, asuransi, dan perlengkapan kantor
Menghitung biaya marjinal
Rumus:
Biaya Marjinal = (Perubahan biaya) / (Perubahan kuantitas)
Perubahan biaya
Perubahan biaya adalah naik atau turunnya biaya produksi pada setiap tingkat produksi dan selama setiap periode waktu tertentu, terutama bila muncul kebutuhan untuk memproduksi lebih banyak atau lebih sedikit produk.
Jika pada pembuatan unit tambahan memerlukan perekrutan satu atau dua pekerja tambahan dan meningkatkan biaya pembelian bahan baku, maka akan terjadi perubahan dalam biaya produksi secara keseluruhan.
Untuk menentukan perubahan biaya, kurangi biaya produksi yang terjadi selama proses produksi pertama berjalan dari biaya produksi di gelombang berikutnya ketika terjadi peningkatan volume output.
Perubahan kuantitas
Dalam berbagai tingkat produksi, merupakan hal yang lazim ketika jumlah produksi barang meningkat atau menurun. Untuk menentukan perubahan kuantitas, lakukan perhitungan antara jumlah barang yang dibuat pada proses produksi pertama dikurangi dari volume output yang pada proses produksi berikutnya.
Contoh perhitungan
Misalnya, sebuah perusahaan memproduksi 1000 jam tangan dalam satu kegiatan produksi. Bisnis ingin menganalisis biaya pengoperasian gelombang produksi selanjutnya untuk menentukan biaya marjinal. Item tersebut berharga Rp500.000,00 per unitnya. Jika bisnis mempertimbangkan untuk memproduksi 1.000 unit lagi, mereka perlu mengetahui proyeksinya terlebih dahulu.
Perusahaan kemudian menemukan biaya untuk memproduksi satu jam lagi adalah Rp400.000,00 Jika bisnis memiliki marjinal yang lebih rendah, maka keuntungan yang lebih tinggi akan diperoleh. Ketika jam tersebut masuk ke pasaran dengan harga Rp750.000,00 per pcs, mereka akan memperoleh keuntungan Rp250.000,00 untuk setiap unit pada produksi pertama. Dan mereka akan mendapat untung Rp 350.000,00 dari jam tangan tambahan.
Kesimpulan
Perusahaan harus selalu mengingat bahwa pendapatan marjinal dan biaya marjinal harus sama sehingga perolehan laba pun bisa maksimal. Ketika telah memiliki perhitungan dengan rumus di atas, maka perusahaan bisa tahu berapa jumlah output yang dapat menghasilkan laba tertinggi. Anda mungkin perlu melalui trial and error sebelum menemukan margin keuntungan yang optimal dan mempertahankan penjualan serta peningkatan pendapatan.
Baca juga:
